Happy reading guys♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱.
>>>>>>>>>☠️<<<<<<<<<
Di malam hari ini, jeno dengan pasukannya sudah berkumpul di markas, berbaria dengan rapi dan memakai jaket kebanggaan mereka, kalau kalian bisa melihatny akan ku pastikan kalian akan berdecak kagum melihat aura dominan yang memenuhi markas utama golden evil."Oke gue bakalan ke tempatnya kalian semua silahkan persiapkan diri." Ucap jeno berjalan ke arah motornya dengan angkuh tidak lupa ia memakai helm untuk menjaga kepalanya.
"Siap captain!" Ucap semuanya bersamaan, sudah seperti pasukan TNI aja wkwkw.
Oke mari kita serius, jeno sekarang sedang mempersiapkan diri dan juga mental karena ia tidak boleh panik kalau tidak semuanya akan kacau, saat sampai di kawasan si preman itu jeno memberhentikan motorny lalu mengambil satu putung rokok supaya tidak di curigai oleh yang lain.
"Woi!, Lo ngapain di kawasan kita?" Tegur satu orang dengan banyak anak buah yang mengikutinya.
"Hm? Gue juga ga tau ngapain di sini." Ucapnya santai menghisap rokok yang berada di tangannya.
"Cih! Abisin ni orang!" Perintahnya yang langsung di turuti oleh seluruh anggota si riki itu.
Dengan cekatan jeno memasang helmnya dan melajukan motornya dengan mudah, tapi ia tak bisa senang dulu karena riki membawa banyak sekali anggotanya yang membuat jeno sedikit kewalahan karena ia sudah dekat dengan tujuannya ia mengambil pistol di sakunya lalu memnembakkan satu peluru ke langit dan semua anggotanya keluar mengepung anggota si riki ini.
"Hahahaha! Lo salah lawan mr. Riki" tawa jahat itu kembali jeno keluarkan yang membuat hawa sekitar menjadi mengerikan.
"Jangan seneng dulu lo jeno!"-riki
"Ya terus? Gue harus apa?, Apa perlu gue ngomong omg I'm so scared." Asal kalian tau jeno yang seperti ini lebih menakutkan daripada jeno yang suka melempar tatapan tajam.
"Gue lebih baik ngomong gitu ke bini gue dari pada ngomong sama modelan bocah ingusan." Itu sedikit menohok haha.
"Dan masalahnya, istri lo yang namanya renjun sekarang lagi sama gue..." Seringaian itu timbul saat ia mengatakan kalimat 'renjun' dan benar saja renjun sudah ada di sebelah riki dengan pipi yang sudah bersimbah air mata.
"Lo..?!"-jeno
"Kenapa? Lo ga masalah kan kalo gue nyicip dia sedikit?" Setelah mengucapkan itu riki menjilat cuping renjun sensual dan itu mempu membuat jeno mengepalkan tangannya.
"Jen, apa perlua gue panggil gen4?" Bisik jaemin kepada jeno yang di anguki oleh sang empu.
"Lo mau apa? Gue turutin tapi lepasin dia" ucap jeno mencoba tenang ah sial sekali mengapa renjun jadi ikut terlibat.
"Gimana kalo gantiin dia yang gue siksa jadi lo?" -riki
"Oke, lo semua mundur ini urusan gue." Perintah jeno yang mau tak mau harus di turuti.
"Hueee!! Nono injun takut!!" Adunya berlari dan memeluk tubuh jeno erat.
Jeno tak menjawab ia membalas pelukan renjun lalu melepasnya, memerintah jisung dengan bahasa badan untuk membawa renjun menjauh.
"Sini sama gue jeno bakalan baik baik aja, lo harus tenang oke?" Tutur jisung membawa renjun yang keukeuh ingin tetap bersama jeno.
"GA MAU!!! Nanti nono di pukul hiks!" Akhirnya jisunh menggendong renjun seperti karung beras karena sedari tadi renjun memberuntak.
Tanpa kalian sadari jeno yang sudah di tahan oleh riki kini menyunggingkan seringaian yang sulit di artikan.
>>>>>>>>>>☠️<<<<<<<<
Sekarang jeno sudah berada di hutan gelap dengan pencahayaan minim dari obor yang riki bawa, benar saja ia sudah di siksa namun itu tak seberapa baginya, hanya tendangan dan juga cambukkan jadi itu masih bisa ia tahan."Sakit ya? Hahahha! Kasian banget pipinya sampe berdarah gitu wkwk." Ejek riki.
"Hm? Bagi gue ini ga sakit masih sakitan cambukkan daddy gue." Bisa bisanya dengan keadaan seperti ini ia masih bisa santai.
"Iyakah? Coba kalo yang ini."
Dengan seringaiannya ia menyayat dada bidang jeno dengan pisai kecil di tangannya, tidak terlalu dalam namun sakit yang ia rasakan luar biasa.
"Akh! Sshh..." Ingin berteriak? Tentu tapi gengsinya lebih tinggi daripada keinginannya untuk teriak.
"Nyesel gue jadiin lo anggota golden evil, padahal gue udah berharap lebih. "-jeno
"Tapi gue juga seneng soalnya dapet lawan baru wkwk, dan lo harus siap nerima semua perlawanan kita ke elo mr. Riki."
Tepat setelah jeno mengatakan itu tujuh mobil hitam datang dengan suara pistol menyambut mereka ditambah lagi orang berjas hitam keluar dari persembunyiannya.
"See? Lo udah ketangkep dan lo yang bakalan mati di tangan gue." Nah loh riki sekarang jadi ketar ketjr sendiri dengan kalimat yang di ucap jeno.
Dengan kekuatannya ia melepas tali yang mengikat badannya lalu ia berbalik untuk menyerang beberapa orang yang sudah menerjangnya.
Begitu juga dengan orang berjas hitam yang ternyata bodyguard jaehyun yang jeno pinjam."Ini karena lo udah ngelibatin renjun."
Bugh!
"Dan ini buat lo yang udah bikin renjun nangis."
Bugh!
Bugh!
"Yang terakhir, ini buat lo yang udah berani nyentuh renjun bahkan lo udah nyobain aset gue bangsat!"
Jleb
Seperti yang jeno bilang riki akan mati di tangannya dan ya sekarang riki sudah benar benar mati karena jeno yang menancapkan pisau di dada riki.
Bruk!
Jeno merebahkan dirinya karena energinya habis, apa lagi dadanya yang sakit karena luka yang bisa di bilang lumayan.
"Tuan, anda harus mendapatkan perawatan keadaan anda sudah sangat parah." Ucap salah satu bodyguard yang mendekat ke arah jeno.
"Tidak perlu, anda cukup membawa saya ke markas dan beritau daddy kalau semuanya sudah selesai ." Peringat jeno.
Setelahnya ia bangkit dan masuk ke mobil hitam yang tadi bodyguard daddynya pakai.
>>>>>>>☠️<<<<<<
"Si anyink udah dibilangin bahaya masih aje lo terobos, ga kasian apa sama badan lo?" Omel haechan ketika jeno datang dengan banyak luka di tubuhnya."Bacot, jisung lo mending obatin gue." Perintahnya di turuti saja oleh jisung.
Sembari menunggu jisung kembali jeno melepaskan kausnya dan apa reaksi yang mereka tunjukkan, lihat lah betapa lucunya wajah mereka saat terkejut melihat luka yang masih ada darah segar yang mengalir.
"Bujed, lo abis ngapain anjg?! Ntar kalo injunie my bebeb nangis lagi gimana?" Lebay sekali bocah ini pikir jeno.
"Makanya jangan ember mulut lo pada."-jeno
"Ini apaan? Emang lo ada pelihara kucing jen?" Heran hyunjin saat melihat luka garis di punggung jeno.
"Ohh itu... Itu gue di cakar renjun pas ngebobol dia."-jeno
"Pasti lo kasar kan? Ga punya hati banget jadi orang."-jisung
"Iri ya lo ga bisa ngebobol chenlee gegera dia ga mau nikah dulu yakan? Ngaku aja lo!" Sarkas jeno dengan tampang tengilnya.
Kalau kalian bertanya mengapa jeno cerewet jika bersama jisung jawabannya adalah jisung dengan dia itu sepupu dari mommy nya.
Oke lanjut, saat mendengar kalimat itu jisung menekan luka di dada jeno dengan teganya membuat si empu teriak kesakitan.
"BANGSAT!!!"
"Taik! Awas aja lo ke rumah gue, gue pites mampus lo anjg sshh..." -jeno
"Sejak kapan lo cerewet gitu jen?"-jaemin
"Sejak tadi." -jeno
>>>>>>>>>>>>>>☠️<<<<<<<<<<<<
Hola!
Aku tu heran tau, kenapa kalian ga ada yang komentarin kesalahan aku, jangan malu ih! Justru itu yang buat aku tau di mana kesalahan aku jadi kalian komen aja jangan malu malu, aku ga gigit kok.
Thank you for reading this story see you in the next chapter byeee (´∩。• ᵕ •。∩')
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED [NOREN]
Storie d'amoreSeorang lelaki yang sangat terobsesi dengan lelaki cantik yang membuatnya menggila, sehingga ia nekat mengejarnya sampai ia mendapatkan sang pujaan hati sepenuhnya. "Sialan!, bangun jen lo belom sampe rumah..." -jeno "Aku ga suka kalo kamu kayak gin...