06 || GRAZION

197 157 72
                                    

Assalamualaikum Annyeong



Happy Reading

****

Brum.. Brum..

Ratusan motor sport anggota Regaza berhenti disebuah Cafe yang bertulisan 'Golden Caffe'.

Mereka memarkirkan motornya diparkiran Cafe, kemudian membuka helm full facenya dengan gaya slow-motion.

Mereka berjalan santai memasuki Caffe, dengan kelima inti Regaza memimpin di depan.

Ghava dengan gaya coolnya jangan lupakan wajah datarnya, Al dengan gaya santainya, Arfa yang dengan setia mengunyah oreonya, sementara Juan dan Rey tebar pesona ke pengunjung Cafe.

Teriakan heboh langsung memenuhi Cafe  saat mereka memasuki Cafe.

"Huaaaa ganteng banget anjay, ples ples ini si rejeki nomplok."

"Anjirr ternyata bener ya mereka itu ganteng dan sekeren itu."

"Gue baru pertama kali ini bertemu dengan geng motor terkenal, dan ditakuti di jakarta."

"Ihh itu siapa si gemoy banget yang makan oreo?"

"Pless itu siapa si? Bisa kagak usah senyum gue melting huaaaa!"

"Itu pasti pak ketuanya huaaa mukanya kek calon suami gue!"

"Jirrr gila leadernya kece badas cok, cool parah!"

"Demi apa gue ketemu sama mereka huaaaa!"

"Demi alex gue bener-bener speechless jirr!"

"Gabisa berkata-kata gue sangat salting! "

Dan masih banyak lagi teriakan heboh tapi Ghava hanya acuh, sudah terbiasa baginya. Berbeda dengan Juan dan Rey yang mengeluarkan jurus tatapan buayanya.

"Hey bro, gilak lo menang lagi?" ujar seorang lelaki berpakaian layaknya seorang bos pemilik Cafe, berjalan kearah inti Regaza

"Hm." Ghava hanya berdehem, dengan setia menampilkan wajah datarnya.

"Woahh keren Va, lo emang dari dulu gak terkalahkan si," ujar lelaki itu menepuk bangga pundak Ghava.

"Juna, Juna, lo kan tau bosnya siapa dulu gitu," celetuk Rey menimpali.

Juna hanya terkekeh kecil. "Kalian langsung ke atas aja, udah gue siapin ruangan khusus buat kalian."

"Thanks," bales Al kemudiaan mereka semua langsung ke lantai atas, yang khusus buat mereka.

Sesampainya dilantai atas, mereka semua langsung masuk keruangan yang khusus untuk mereka.

"Wow! Gilak makan-makan nih kita horeee!" Juan langsung berhambur duduk lesehan dikarpet yang sudah tersedia berbagai macam makanan.

"Juanjing, ini semua punya Arfa ya," celetuk Arfa, yang juga langsung memposisikan dirinya duduk disamping Juan.

"Dih enak aja lo Arfatan setan! Heh, ini semua makanan punya gue!" Juan tak mau kalah, mereka saling menatap sengit.

AYGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang