10 || GELANG AYYARA

94 50 33
                                    

Happy reading

****

"DUARR!"

"Naila!" Ayyara reflek memukul lengan Naila karena membuat ia terkejut hampir terjungkal.

Sementara pelakunya kini malah tertawa, senang sekali rasanya menjalihi sahabat cantiknya itu.

"Lagian lo sih, dari tadi ngelamun mulu. Tiati ntar kesurupan baru tau rasa lo!"

Ayyara memutar bola matanya malas. "Oh jadi ceritanya ngedoain sahabatnya kesurupan nih?"

"Eh buset! Gak gitu juga kali Ay. Bersyandah sayangku cintaku."

"Dih." Ayyara mendengus sebal.

"Udah deh jangan cemberut gitu. Sekarang jawab pertanyaan gue, lo ngelamunin apaan hayo?" tanya Naila memicingkan matanya menatap Ayyara curiga.

Ayyara memalingkan wajahnya. "Apaan sih lo, gak ada ya."

Naila menggeser dirinya untuk lebih dekat dengan Ayyara. Saat ini kedua gadis itu tengah duduk santai di taman belakang sekolah.

"Jawaban lo itu kurang pas buat gue, karena lo itu gak pandai berbohong Ay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawaban lo itu kurang pas buat gue, karena lo itu gak pandai berbohong Ay." Naila memegang bahu Ayyara untuk menghadapnya. "Jadi, ada apa?"

Ayyara menatap Naila. "Lo tau kan soal gelang gue yang hilang kemaren?"

"Iya, jadi gelangnya udah ketemu? Wah ketemu dimana?" tanya Naila antusias.

"Di balkon kamar gue, gue nemuinnya tadi pagi," jawab Ayyara.

"Coba lihat."

Ayyara menjulurkan tangan kirinya yang terpasang gela tali hitam dengan inisial 'Ay' di tengahnya.

"Syukurlah gelang ini udah ketemu." Naila mengelus gelang Ayyara.

"Ya, gue juga senang gelang gue ketemu, tapi ..." Ayyara menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa Ay?"

"Gue ngerasa ada yang ganjal. Lo tau kan gue gak pernah lepas gelang ini kecuali gue mandi dan cuci tangan."

"Iya gue tau itu kebiasaan lo. Tapi ganjalnya dimana?" tanya Naila masih mengerti dengan ucapan Ayyara.

"Kemaren gue pakai gelang ini ke sekolah, gue baru ngelepasnya saat gue ke toilet, dan itu pun gue tarok gelang ini di tas gue sebelum gue pergi ke toilet."

"Iya, kemaren lo bilang terakhir kali lo narok gelang ini di tas lo, tapi gak ada kan? Kemaren juga kita cari bareng-bareng di kelas tapi hasilnya nihil. Dan tadi pagi ..."

Naila menatap Ayyara dengan tatapan penuh arti, akhirnya dia mengerti maksid dari ucapan Ayyara ada yang ganjal.

"Apa lo juga mikirin hal yang sama kayak gue Nai?" tanya Ayyara menatap Naila.

AYGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang