03 || FIRST IMPRESSION

231 178 57
                                    

Happy reading

****

"Eumm, okey sudah pas."

Seorang gadis cantik tengah berdiri di depan kompor sembari mencicipi masakannya.

Setelah dirasa bumbunya sudah pas gadis itu mengambil wadah untuk menyajikan masakannya.

"Wah wah, harum banget By, pasti uenak pol." tiba-tiba seorang lelaki tampan dengan setelan kaos oblong dan celana pendek berdiri di belakang gadis itu.

"Masak apa aja atuh By?"

"Masak telor balado, sama sambel kentang ati ampela bang," jawab gadis itu, sembari mengangkat wajan yang kotor untuk dicuci.

"By, Bang Raf boleh nyicipin gak?"

"Boleh atuh bang, sekalian Ay mau minta pendapat Bang Raf."

Yah, gadis cantik itu adalah Ayyara, dan lelaki itu adalah Rafan, abang keduanya.

"Eummm... Eummm... maa syaa allah By!" Rafan menyicipi masakan Ayyara dengan ekspresi yang susah ditebak.

"Maa syaa allah kenapa Bang? Ihh jangan bilang gak enak," ujar Ayyara dengan tatapan menyelidik.

"Maa syaa allah ini enakkk banget, huaaa pake banget pokoe By. "

Saking enaknya Rafan berlompat-lompat kegirangan, bak mendapatkan tumis ginjal gratis, eh pujaan hati maksudnya wkwk.

"Omo Jinjha! Seriously? Ihhh yang bener Bang!"

Ayyara mengerutkan keningnya, memastikan apakah pendapat abangnya itu seratus persen enak?.

"Bener atuh Baby girl." dengan gemasnya, Rafan menjawil hidung adik perempuan satu-satunya itu.

"Aaaa maaci Abang, luvluv sekebon buat Bang Raf." Ayyara dengan senyum lebarnya langsung melompat kegendongan abangnya, kakinya melingkar dipinggang Rafan. Dan kedua tangannya bertengger dipundak Rafan.

Rafan yang sudah sigap, langsung menahan tubuh Ayyara.

"Gemes banget sih Baby girlnya siapa coba?" Rafan menggigit pipi tembem adeknya kemudian menciuminya.

"Baby girlnya Bang Raf hihi," bales Ayyara seraya menyengir kuda, kemudian gadis itu melompat dari gendongan Abangnya.

Rafan yang melihat itu, langsung menggelengkan kepalanya gemas melihat tingkah Ayyara.

"Abang bantu cuciin ya, biar kamu yang urus ini makanan." Rafan menghidupkan kran wastafel bersiap mencuci peralatan masak yang kotor.

"Gomawo Bang," ujarAyyara.

"Nee."

"Semoga mereka bakalan suka ya bang, sama masakan Ay," celetuk Ayyara, disela-sela dia memasukkan masakannya kedalam kotak.

"Aamiin pasti bakalan suka dong, secarakan yang masak Chef Bidadari," bales Rafan sembari terkekeh kecil.

Ayyara hanya tersenyum manis melihat respon Rafan. Dalam hatinya dia mengaminkan ucapan Abangnya itu.

AYGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang