Chapter 1

778 76 0
                                    


"Hime-Sama... Hime-Sama... Hime-Sama!" suara-suara itu memanggil semakin lama semakin tegas.

Shiho perlahan membuka matanya dan melihat wajah-wajah wanita asing tengah memandangnya. Sinar matahari sore menyorot malu-malu dari celah pintu shoji.

"Yukata... Anda sudah sadar Hime-Sama. Kami khawatir sekali" kata mereka.

Hime-Sama?? Batin Shiho bingung. Ia mengerjap sesaat, kemudian setelah pandangannya lebih jelas ia langsung terkesiap dan bangkit duduk. Ia gelagapan dan kebingungan melihat pemandangan di sekelilingnya. Orang-orang yang mengelilinginya hingga pakaian yang dikenakannya sendiri semuanya aneh.

Ia berada di sebuah ruangan kayu yang luas, lukisan-lukisan kuno mahal dan berkarya seni tinggi tergantung di dindingnya. Aroma dupa aromaterapi yang wangi juga menguar di seluruh penjuru ruangan. Shiho menduduki futon dan mengenakan kimono dalam berwarna putih terbuat dari sutra berkualitas. Kemudian para wanita yang mengelilinginya ini juga mengenakan kimono yang bahannya lebih lebih kasar.

"Hime-Sama? Apakah anda menginginkan sesuatu?" tanya salah satu dari mereka.

"Hime-Sama?" Shiho melongo dengan mata membelalak.

Para wanita bertukar pandang cemas.

"Apa yang terjadi?" tanya Shiho.

"Anda tercebur ke kolam dan pingsan, Hime-Sama," salah satu dari mereka menjawab.

"Kenapa aku dipanggil Hime?"

Para wanita itu bingung, "kami kan memang biasa memanggil Anda, Hime-Sama,"

"Hime apa?"

"Mungkin kepalanya terbentur jadi lupa," terdengar yang lain bergumam.

"Ejima, Hime-Sama. Nama anda Ejima," mereka memberitahu.

"Heeeh?!" Shiho langsung kelabakan berdiri dan berlari keluar kamar. Para pelayan wanita bergegas mengejarnya.

Shiho berkeliling dan melihat pemandangan sekitarnya. Ia tak mengenal tempat ini. Semuanya tampak sama sekali asing. Sepertinya ia berada di sebuah istana yang luas, istana ke-shogunan. Orang-orang yang berlalu lalang, pelayan lelaki dan wanita juga mengenakan baju kimono kuno. Shiho berulang kali memukul kepalanya dan mencubit-cubit wajahnya untuk memastikan ini mimpi. Rasanya sakit, jadi ini bukan mimpi. Tapi bagaimana bisa? Bagaimana bisa ia kemari? Perasaan ia berada di mobil bersama Shinichi dan tercebur ke laut. Tunggu. Shinichi? Di mana dia?

"Hime-Sama?" terdengar para pelayan wanita memanggil.

"Kudo Shinichi? Di mana Kudo Shinichi?" tanya Shiho pada mereka.

Para pelayan wanita semakin kebingungan, "Kudo Shinichi? Tidak ada nama itu di sini,"

"Tidak mungkin! Aku baru saja di mobil bersamanya!"

"Mobil? Mobil itu apa?" kata salah satu dari mereka.

"Sepertinya Anda harus istirahat Hime-Sama," timpal yang lain.

"Berhenti panggil aku Hime-Sama!" hardik Shiho, "Aku bukan Hime dan aku bukan Ejima. Aku Miyano Shiho!"

Para pelayan wanita sekali lagi bertukar pandang bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan, "sepertinya kita harus panggil tabib,"

Mendadak terdengar suara pria berat berdehem. Para pelayan wanita terbelalak dan buru-buru berlutut menghormat padanya.

"Ienobu-Sama," ucap mereka.

Shiho masih berdiri kebingungan, salah satu pelayan ikut menariknya berlutut di lantai. Mau tak mau Shiho ikut berlutut.

Tokugawa Ienobu adalah Shogun Ke-6 dari Dinasti Tokugawa. Seorang pria berusia kurang lebih 45-an dengan wajah bulat, mata sipit, alis tipis dan kumisnya juga tipis terdiri dari dua baris miring membentuk angka 8 huruf hanzi/kanji.

Love Transcends TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang