29

151 15 3
                                    


"Tidak mae! Aku sudah muak dengan semua ini mae!" marah Ae. Dia dan phi nya pergi ke garasi dan tiba-tiba dia menerima sms dari Pete yang mengatakan dia harus pergi karena ada keadaan darurat.

Ae tahu itu adalah alasan yang dibuat-buat. Cabang mereka tutup hari ini. Tidak ada orang di rumah Pete, jadi tidak ada alasan untuk Pete pergi, mae nya pasti melakukan sesuatu.

Ae telah mencoba untuk menghubungi Pete tapi Pete tidak menjawab panggilan atau pesanan.

"Pete mengatakan pada mae ada darurat jadi dia terburu-buru pergi. Kenapa kau tidak menelefon dan bertanya padanya sendiri?" bohong mae Ae, kenyataannya Pete pergi setelah mengetahui tentang ayah Ae.

"Mae, berhenti berlakon. Aku tahu semuanya. Aku tahu semuanya tentang apa yang mae melakukan untuk memeras Pete." Ae benar-benar marah.

Dia tidak ingin berkonfrontasi dengan mae-nya. Dia bahkan berpikir membawa Pete ke sini adalah ide yang bagus karena mereka mungkin menyelesaikan semua masalah tapi dia salah. Dia begitu salah.

"Mae tidak tahu apa yang kau bicarakan, Ae." tegas mae Ae tapi reaksi wajahnya seperti bersalah dan khawatir.

"Aku tahu mae. Aku tahu kenyataan kenapa Pete pergi meninggalakn aku. Itu semua karena mae kan? Aku juga tahu kenapa Chompoo muncul kembali.." Ae benar-benar marah dan kecewa.

"Aku tahu semuanya Mae! dan aku coba untuk faham kenapa mae malakukan ini dan coba untuk memaafkan mae.. tapi ini.. ini sangat keterlaluan!" Ae tidak bisa menahan emosinya.

"Ae.." Oh turun saat mendengar suara ribut adiknya. Melikat kondisi Ae dan mae-nya, Oh sudah mengerti apa yang terjadi.

Oh memegang adiknya yang terengah-engah karena amarahnya.

"Hei, tenang Ae. ayuh duduk dan membicarakannya." Oh menatap mae nya.

"Aku pikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk membicarakan banyak hal, mae." lanjut Oh.

"Di mana Pete Mae?" tanya Oh.

Mae Ae menatap kedua anaknya.
"Kenapa kalian berdua tidak coba untuk memahami situasiku? kenapa kau selalu menentang harapanku?" suaranya bergetar saat kedua putranya berusaha mengonfrontasinya.

"Mae tidak menjawab pertanyaan phi Oh. Dimana Pete?" Ae mengulangi pertanyaan phi-nya.

"Dia pergi dan meminta untuk meminjam sopir untuk mengantarnya tapi mae tidak tahu di mana. Sopir tidak membawa teleponnya, kita akan tahu begitu dia kembali."

"Sial!" Ae meninju meja teh membuat set teh jatuh begitu juga sendok dan pinggan yang ada di atasnya.

"Tenang Ae.." ucap Oh saat melihat mata mae-nya berkaca-kaca.

"Ae.." Mae nya memanggil namanya.

"Beri aku alasan mae. Alasan untukku tidak menbenci dan kecewa dengan mae. Tolong, katakan yang sebenarnya, mae." ujar Ae, bahunya mulai bergetar.

"Mae hanya ingin kau bahagia Ae.." jawab Mae-nya.

"Jadi.. Mae meminta Pete untuk meninggalkanmu. Benar, mae juga mengancamnya jika dia tidak mahu meninggalkanmu.. mae akan mengeluarkan kau dari keluarga ini." suara mae-nya kini bergetar.

Ae terduduk, kedua telapak tangannya menutupi wajahnya.

"B..bagaimana.. ini sangat menyakitkan mendengar langsung dari orang yang sangat kucintai seumur hidupku.." ucap dengan suara yang begitu kecewa.

"Ae.." maenya menangis.

"Maafkan mae.. Ae. Mae hanya ingin yang terbaik untukmu."

"Mae tidak pernah tahu apa yang terbaik untukku karena mae tidak pernah menjadi aku." Kata Ae

Teringat bagaimana dia menerima telepon dari Tin
tentang Chompo. Tin tidak pernah berhenti mencari keberadaan Chompoo dan saat mereka berhasil. Ae berbicara sendiri dengan Ae. Bahkan Chompo berjanji akan menghilang dengan syarat Ae tidak menuntutnya.

Ae bersumpah, jika Chompoo bukan wanita, dia akan memukul wanita itu bahkan jika mati sekalipun Ae tidak peduli karena telah melakukan hal-hal yang menyedihkan pada Pete.

"Mae.. kumohon apa hanya karena ini. Apa ada hal lain yang mae sembunyikan dari kami?" Oh bertanya pada mae-nya.

Mae nya tidak bisa menghentikan air matanya.

"Percayalah padaku anakku. Mae tidak tahu apa-apa tentang Chompoo yang mencoba menculik Pete. Mae juga tidak tahu hal-hal lainnya dia lakukan untuk menjauhkan Ae dari Pete. Mae hanya ingin dia merebut Ae dari Pete."

Ae menghela napas. Seperti yang Chompoo katakan, mae nya bukanlah seorang bajet untuk melakukan hal-hal itu. Semua itu dilakukan oleh Chompoo sendiri.

Jika dia akan membawa Chompoo ke pihak berwenang, maka maenya juga akan menjadi bagian dari kejahatannya. Ada pertukaran teks yang tidak jelas antara keduanya.

Mae-nya menyetujui hal-hal yang dia tidak tahu yang telah direncanakan Chompoo dan itu bisa digunakan pengadilan terhadapnya, jadi Ae memutuskan untuk membiarkan Chompoo pergi dengan menukarkan bukti-bukti itu.

Tin juga telah banyak membantunya.. karena Tin tidak hapus daftar Chompoo sebagai orang yang dicari dan mengancam Chompoo jika dia tidak mahu ke luar negeri maka dipastikan kepalanya ditempatkan di pasar.

Oh berdiri, "Aku sudah lama ingin bertanya pada mae tentang ini. Apa mae melakukan ini karena pho?"

Mata mae Ae melebar.

Ae menatap kakaknya, "Apa maksudmu phi Oh?"

"Sebelum pho meninggalkan kita Ae. Phi mendengar pho dan mae bertengkar. Mae selalu mengatakan dia adalah penyebab semua ini." Oh melihat ke arah jendela.

"Dia.. itu Paman Tan.. benar kan mae?"

"Pho meninggalkan kita karena dia jatuh cinta dan pergi bersama Paman Tan. Teman gay mae." Oh tersenyum pahit.

Keduanya terkejut dengan pernyataan Oh dan  seketika ruangan itu menjadi hening dan canggung.


Tbc

Meet Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang