"Lo ngapain hujan-hujanan sih, ikut gue," ucap Juano sambil menarik tangan Adzkia agar menepi ke tempat yang reda.
Adzkia kaget, "Lo darimana aja Ju, gue nyariin Lo dari tadi."
"Tadi gue ke toilet, gue juga liat Lo dari tadi duduk di tempat penjual es krim, tadinya gue mau nyamperin Lo, tapi keburu hujan," jelas Juano sambil memakaikan jaketnya di bahu Adzkia karena dress berwarna biru muda yang dia pakai tembus pandang sebab bahannya dari kain satin dan kain tile.
Gadis itu menghela nafas, "Gue pikir Lo kenapa-napa."
"Lo pikir gue lemah?" Ujar Juano dengan suara dinginnya.
"Tapi Ju-"
Sebelum melanjutkan kata-katanya Juano memotongnya, "Diem."
Setengah jam berada di sana bukannya reda, hujannya malah semakin membesar, jam sudah menunjukan pukul 16.20, itu berarti sudah satu jam berlalu sejak mereka keluar dari restoran.
Adzkia bersin, "Ju, dingin."
Juano yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh ke sumber suara, "bentar lagi pasti reda, tahan ya," ucap Juano sambil mengacak-acak rambut Adzkia, ia tak sengaja menyentuh dahi gadis tersebut yang sangat panas.
"Panas, lo demam, Ki." Juano membawa Adzkia kedalam pelukannya, "Peluk gue biar ga dingin."
Setelah mendengar itu, Adzkia memeluknya dengan erat dan merasa hangat karena suhu tubuh Juano yang berbanding terbalik dengan sifat dan sikap pemuda tersebut.
"Tadi gue udah chat bang Jinan buat jemput kita," ujar Juano, menyadari tidak ada balasan, Juano melihat ke arah Adzkia yang sudah tertidur.
Mobil berdiri tepat di depan mereka berdua diiringi dengan Juna yang keluar dari mobil tersebut sambil membawa payung, "Adek gue kenapa, Ju?" tanyanya.
"Dia demam, nanti gue jelasin lebih jelasnya," ucap Juano yang menggendong Adzkia ala bridal style dan masuk ke dalam mobil.
✧✧✧
Adzkia terbangun dan mendapati dirinya berada dikamar nya dan kedua kakaknya, yang satu sibuk memainkan komputer Adzkia satunya lagi sibuk menonton tv yang menayangkan kartun Upin Ipin di kamarnya.
"Kak," ucap Adzkia lirih, "WOI," teriak Adzkia karena tidak ada yang mendengarnya.
"Eh ayam-ayam," latah Jinan sambil melempar keyboard yang ada ditangannya, "Lo kalau manggil bisa pelan-pelan ga, sih?"
Adzkia mengerucutkan bibirnya, "Tadi pelan kaga didenger."
"Yaelah dek, lo kenapa?" tanya Juna
"Kok gue bisa ada dikamar? terus Juano gimana? eh sekarang jam berapa?" tanya Adzkia bertubi-tubi.
"Kalau nanya tuh hiji-hiji dek, jawab yang mana dulu nih?" ujar Juna yang menyudahi acara nonton kartun Upin Ipin.
"Jelasin aja sejak gue tidur," ucap Adzkia bangkit dari posisi tidurnya menjadi posisi duduk.
Juna mengambil nafas, "Jadi, tadi tuh pas di restoran si Jinan dapet chat dari si Juano buat jemput kalian berdua, pas kami udah sampe lo tidur sambil dipeluk si Juano, terus kita balik ke restoran buat jemput Ayah dan Bunda sekalian nurunin si Juano, terus pulang deh," jelasnya dalam satu tarikan nafas.
"Oh, sekarang jam berapa?"
"jam 8 malam, mending lo makan dulu, dari tadi siang lo ga makan apapun, kan?" ucap Jinan
"ya udah deh." Adzkia menyibakkan selimutnya dan beranjak dari ranjangnya, "Kak, kalian duluan aja, gue mau ganti baju dulu."
Jinan dan Juna mengangguk kemudian keluar dari kamar tersebut, setelah mereka keluar, Adzkia mengganti bajunya dengan baju tidur lalu turun ke bawah untuk makan malam.
✧✧✧
Pagi hari, Adzkia sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia menyantap roti yang baru saja keluar dari panggangan yang sudah diolesi dengan selai kacang oleh Bundanya tersebut.
Bel rumah berbunyi, "Adzkia, tolong bukakan pintunya, Bunda lagi masak," ujar sang Bunda.
Adzkia buru-buru membukakan pintu dan ternyata ada Juano di sana, "Eh, hai Ju," sapa Adzkia tapi tidak dibalas Juano.
"Ayo masuk," lanjutnya mempersilahkan Juano masuk.
"Siapa yang datang sayang, eh nak Juano," ucap Bunda yang baru saja keluar dari dapur.
"Pagi Tan," sapa Juano ramah.
"Eh panggil Bunda saja, sebentar lagi kan bakalan jadi menantu saya," ucap Bunda diiringi senyumannya.
"I-iya Bun," gugup Juano, Adzkia yang melihatnya hanya bisa menahan tawa atas sikap gugup seorang Juano, ketua TREASURE yang sangat dikenal dengan sikap pemberani dan dinginnya.
"Bagus, bagaimana kalau kau makan dulu bersama kami?" tanya Bunda masih dengan senyumanya.
Juano menggeleng, "Tadi aku udah makan di rumah, aku kesini mau jemput Adzkia, Bun."
Adzkia melirik jam di tangannya, "Bun, aku ada piket pagi dan aku bisa telat," keluh Adzkia, "Ju, berangkat sekarang aja yaa."
Arshella menggeleng, "Kebiasaan kamu dek, suka lupa hari piket. Ya udah sana kalian berangkat."
✧✧✧
"Nanti turunin gue di halte bus sekolah," ujar Adzkia membuka topik obrolan karena dari tadi mereka berdua hanya saling diam.Juano melirik sekilas ke arah Adzkia dengan malas, "Di sekolah, gue males berhenti."
"Tapi Ju-"
"Ga nerima penolakan."
Adzkia berdecak lalu lanjut melihat ke samping jalanan dimana ada beberapa siswa ataupun mahasiswa yang berjalan dengan santai, oh iya jangan lupakan para penduduk setempat.
Mobil Juano masuk ke area sekolah dan yang sedang berjalan masuk sekolah pun memandang dengan kagum pada mewahnya mobil sport berwarna hitam milik sang ketua TREASURE.
"Heh, lo mau turun apa gue kunci di dalem?" pertanyaan Juano menyadarkan Adzkia dari lamunannya lalu turun.
Dia melamun memikirkan bagaimana reaksi para siswa-siswi yang melihatnya keluar dari mobil Juano, karena sebenarnya mereka berdua tidak pernah akur, jika Juano membuat masalah maka akan ada Adzkia yang siap menjemput nya untuk pergi ke ruang BK, perlu kalian ketahui bahwa selain dijemput oleh Adzkia, Juano tidak akan mau pergi ke ruang BK.
Setelah turun Adzkia berjalan meninggalkan Juano di parkiran, "Ki, tungguin gue," teriak lantang Juano.
Juano berlari mengejar Adzkia dan menyesuaikan langkah gadis itu dan berjalan beriringan menuju kelasnya masing-masing, untung saja kelas mereka saling bersampingan.
Para siswa-siswi mulai berbisik-bisik tentang mereka, Adzkia yang tak terbiasa mulai merasa tidak nyaman karena bisikan mereka sangatlah keras, bisikan-bisikan itu datang dari mulut para pengagum Juano ataupun dari para pengagum inti TREASURE.
✧✧✧
Double update hehehe... Beberapa inti TREASURE lainnya muncul di part selanjutnya.
Votment juseyoo~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohin | So Junghwan
FanfictionTerjebak perjodohan bersama Juano si juara taekwondo kebanggaan sekolah tetapi juga salah satu inti TREASURE, geng yang ditakuti di sekolah maupun kota ini. kita lihat bagaimana Adzkia si sekertaris OSIS yang cantik dan pintar menghadapi sikap beran...