Geng Motor. (part 2)

193 19 8
                                    

🐺🐷🐺🐷
.
.
.
KAZUHOKU
.
.
.
Enjoy~


Sudah seminggu berlalu semenjak kejadian itu. Setiap Hokuto melewati jalan pulang ke arah apartemennya, ia selalu mengingat pertemuannya dengan Kazuma. Pergelangan kakinya sudah sembuh, tapi Hokuto justru tidak bisa melupakan orang yang sudah menolongnya itu.

Hokuto menghela nafas.

"Kenapa aku malah berharap bisa bertemu dengannya lagi." Gumamnya pelan.

Pemikiran yang sungguh bodoh, menurutnya. Bagaimana mungkin dia berharap bisa bertemu pemuda yang hanya dia ketahui namanya. Hokuto bahkan tidak tahu Kazuma tinggal dimana, ia juga tidak memiliki nomor pemuda itu.

Arghh, kenapa aku tidak meminta nomornya saja saat itu. Kesalnya pada dirinya sendiri.

Tapi kalau difikir lagi, jika ia meminta pun alasan apa yang akan dia berikan pada Kazuma? Sedangkan itu adalah pertama kalinya mereka bertemu. Aishh.

Saat ini Hokuto tengah duduk di kursi taman, diseberang jalan itu adalah tempatnya bertemu dengan Kazuma satu minggu yang lalu.

Dia masih mengingat jelas wajah Kazuma saat pertama kali menatapnya. Wajah yang tegas dan tatapan datar yang sempat membuatnya takut untuk sesaat. Meskipun Hokuto sempat berprasangka buruk, tapi Kazuma dan dua temannya lah yang telah menolongnya dari kejaran para geng motor itu.

Jalan dihadapannya itu jika siang hari memang masih terlihat ramai karena banyak kendaraan yang lewat dan orang-orang yang berlalu lalang. Tapi jika sudah memasuki jam 9 malam memang selalu sepi, entah karena alasan apa, Hokuto pun tidak tahu. Tapi semenjak kejadian seminggu yang lalu dirinya jadi berfikir, apakah orang-orang sudah mengetahui soal geng motor yang berkeliaran itu sehingga mereka tidak ada yang berani melewati jalan ini lewat dari jam itu?

Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba saja Hokuto dikejutkan oleh sebuah suara, suara yang sudah menghantuinya selama satu minggu.

"Hokuto?"

Hokuto langsung menoleh mendengar panggilan itu. Untuk sesaat Hokuto berfikir itu hanya halusinasinya saja, tidak mungkin Kazuma benar-benar ada disini.

Tapi...

Itu benar-benar Kazuma.

Lelaki itu hari ini berpakaian lebih santai, tidak seperti malam itu dimana pakaiannya terlihat seperti pembalap. Kali ini Kazuma mengenakan kaos putih, jaket denim berwarna biru, celana jogger abu-abu, sepatu sneaker serta topi berwarna putih. Pemuda itu juga mengenakan kacamata. Penampilan Kazuma saat ini sungguh berbeda 180° dari minggu lalu, tapi style itu sangat cocok untuk Kazuma. Dan Hokuto harus mengakui

"Dia benar-benar tampan..." Gumamnya tanpa sadar.

Hokuto tersentak dengan pemikirannya barusan, bagaimana mungkin dirinya menyebut Kazuma tampan. Untung saja Kazuma tidak mendengarnya, kalau tidak dia bisa kehilangan muka karena malu.
Ya, Kazuma memang tampan. Tapi kenapa juga dia harus memuji lelaki itu dengan nada terpesona.

Hokuto masih bergelut dengan pemikirannya sendiri, dia sampai tidak sadar kalau Kazuma saat ini sudah berada dihadapannya.

"Ternyata benar-benar kamu," ucap Kazuma sambil menatap Hokuto dengan senyuman. "Akhirnya kita betemu lagi, Hokuto." Lanjutnya.

Kazuhoku (Oneshoot-Twoshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang