"Bingo."
'Sanji-San?' (Name) membatin dan langsung menoleh intens ke arah bangunan yang tak jauh dari rombongan Marinir, aura biru terlihat bertebaran seperti asap yang langsung membuat (Name) tau siapa orangnya.
"Jangan macam-macam, Edgard (Name)."
Kaku berkata dengan nada datar, menarik (Name) perlahan sampai menabrak dadanya, memperingati gadis itu yang mulai memperhatikan arah lain.
Mata lebarnya melirik ke arah (Name) sebentar, sebelum akhirnya fokus berbicara pada Tim Marinir.
"Anggoga CP-9 yang lain ada disini! Berbaris!!"
(Name) terbelalak melihat rombongan Lucci dan Phobus yang datang, mereka terlihat membawa 2 orang di karung, bahkan orang-orang itu terlihat menggeliat disana.
"AKU MEMILIKI 8.000 BAWAHAN, ASAL KALIAN TAU!!! LEPASKAN!!!"
(Name) dan Robin menoleh bersamaan, menemukan Usopp di gendong ditemani orang aneh disampingnya.
"Mereka berisik, Lucci." Ujar Kaku pelan menatap tajam pemuda berhidung panjang yang digendong seperti karung beras.
"Aku tahu, maka dari itu kita harus cepat." Lucci langsung berjalan ke arah stasiun.
"Oi, oi! Kaku! Itu terlalu dekat!" Phobus berseru tidak terima, saat Kaku menahan punggung (Name) agar tetap di dadanya.
Kaku menatap sinis Phobus sebentar, mendecih pelan sembari mendorong pelan tubuh (Name) yang sebatas pundaknya.
"Tugas, Phobus."
"Tugas apa? Kau se–"
"Kalian cepat hentikan, atau kita akan ditelan Aqua Laguna disini. Blueno, bawa mereka. Kaku, tetaplah dibelakang." Lucci memerintah dengan cepat, lalu seorang pria mulai memakaikan jubah padanya.
Lucci memberikan antisipasi pada Phobus ke (Name), Phobus beberapa kali mengeluarkan pisau kecil saat di dekat gadis itu.
"Jangan mendekati Phobus jika tidak mau mati.." Suara Kaku terdengar seakan memberi peringatan, mengiring (Name) ke gerbong 1 mengikuti Robin.
(Name) mengernyit, tidak paham kenapa Kaku memberinya peringatan-peringatan kecil agar (Name) waspada. Padahal hasilnya, Ia tetap ditahan, 'kan?
Kaku mengarahkan (Name) di tempat duduk yang berbeda dari Robin, agar 2 perempuan itu tidak melakukan kontak yang mengakibatkan CP-9 rugi.
"Aku akan datang lagi jika sudah sampai." Ujar Kaku singkat, langsung melenggang pergi dari tempat duduk. Pria itu menaikkan kerah jaketnya agar semakin tinggi menutupi mulutnya, setelah itu menutup pintu gerbong 1, tempat (Name) dan Robin duduk.
Kereta Laut mulai berjalan tak lama mereka terdiam, namun (Name) masih saja merasakan aura Sanji yang samar dibelakang.
"Robin-San." (Name) memanggil Robin yang memfokuskan pandangannya keluar jendela kereta, perempuan berusia 28 tahun itu sempat tersenyum tipis saat membayangkan sesuatu.
"Ya, Nona–"
"(Name)." Potong (Name) cepat langsung berusaha mendekat ke arah Robin, wanita itu terkekeh saat menyadari (Name) tidak menyukai panggilan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity Series | Axiomatic [Monkey D. Luffy x Readers]
AdventureKamu bertemu dengannya, sungguh beruntung dirimu bertemu dengan pemuda itu. Tanpa dicari, dirinya datang mengubah hidupmu menjadi lebih baik. Dia, Monkey D. Luffy. 👒🍖🏴☠️ "Tolong, bawa aku bersamamu...