Ia berlarian menyusuri jalanan kota yang sepi karena jam menunjukkan sudah lewat tengah malam. Hujan mengguyur kota ini semenjak senja mulai tenggelam di ufuk barat.
Setelah terlepas dari ikatan yang membelenggu nya, gadis itu segera melesat keluar begitu tidak menemukan keberadaan para pemuda itu di dalam mansion nya.
Di kepala nya terngiang-ngiang raut wajah kecewa pemuda koala itu yang tertuju pada nya. Boneka pemberian nya terlepas dari tangan nya begitu sang kakak menarik nya paksa.
Sembari mencengkram boneka shinchan milik junkyu, ia tetap berlari. Baju nya yang basah kuyup di guyur hujan. Beberapa kali tenggorokan nya tercekat, menimbulkan rasa perih yang lumayan terasa saat ia berusaha meneriakkan nama-nama pemuda itu. Tapi ia tak peduli,
Di kepala nya hanya ada satu hal saat inilah saya.
"Kemana kalian.... Kumohon.... Lindungi lah mereka ya tuhan...." Gumam aerin di sela lari nya.
-----•-----
"Terima kasih banyak noona sung. Sekali lagi kau menyelamat kan kami..." Ujar hyunsuk.
"Sama-sama hyun..., Aku akan selalu ada ketika kalian membutuh kan ku"
Seorang wanita muda tersenyum manis ke arah hyunsuk. Membuat pemuda itu juga ikut menarik sudut bibir nya senang.
"Untung saja anda menemukan kami noona, jika tidak..." Jihoon memeluk tubuh nya sendiri, merinding. Wanita bernama sung noerum itu tertawa renyah dan mengelus pucuk kepala nya lembut.
Wanita itu adalah pengasuh mereka ketika mereka berumur 10 tahun. Wanita itu juga yang telah merawat dan melindungi mereka sebelum dokter kang datang, menerobos rumah kecil mereka dan menjadi mimpi buruk terbesar mereka.
Yoshi memeluk pinggang noona sung erat.
"Yoshi.... Rindu noona..." Ujar harimau itu pelan.Wanita itu mengecup lembut pucuk kepala yoshi dan mengelus nya. "Noona juga merindukan kalian, maaf jika noona tidak bisa menyelamatkan kalian 10 tahun lalu..."
Jaehyuk menggeleng cepat. Ia berlari kecil sebelum akhirnya memeluk erat sang noona. "Sekarang noona ada disini..., Itu sudah cukup..." Lirih jaehyuk.
Wanita itu membalas pelukan pemuda itu dan berlalu dari meja makan. Beberapa saat kemudian ia kembali membawa sebuah botol vitamin rasa jeruk di tangan nya.
"Di luaran sana banyak yang mengincar kalian... . Kalian tau ? Darah kalian itu berharga tau"
Telinga mashiho bergerak-gerak. "Darah kita ? Berharga ?". Sung mengangguk.
Ia mengambil apel yang ada di tengah meja lalu mengupas nya perlahan.
"Kalian itu penemuan berharga yang hampir seluruh dunia inginkan. Darah kalian memiliki sebuah zat imun aneh yang belum di temukan di manapun di dunia ini.
Karena itu mereka berlomba-lomba untuk meneliti kalian."
apel yang sudah terkupas itu ia angkat di depan wajah nya sebelum akhirnya ia letakkan di tengah meja makan, menjadi pusat perhatian mereka. "Kalian terlihat seperti apel ini, lezat dan menarik. Mereka akan berusaha mengambil hati kalian yang pada saat kalian sudah jatuh kedalam nya..."
Sebuah kepalan tangan sukses menggebrak meja itu, menghancurkan apel yang ada tepat di bawah nya membuat nya hancur menjadi beberapa bagian. para hybird itu sontak tersentak di tempat duduk mereka. mata mereka bergetar menatap apel yang menjadi perumpamaan mereka sudah hancur lebur.
KAMU SEDANG MEMBACA
「𝙿𝚁𝙾𝙹𝙴𝙲𝚃𝟶𝟷𝟸」|| 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
Fanfiction"kalian akan aman bersamaku, aku janji" . . . . "TUAN !!" "Yeayy !! Tuan sudah pulang~!" "Biar ku bantu tuan" "TUAN ! HARU NGERUSAKIN BUNGA !!" "JONGU JANGAN CEPU KE TUAN !!"