Pokoknya, kalau mau kenalan sama gua. Bayar lima ribu rupiah dulu. Standar marketing ini. Ga ada gratis-gratisan.
Berhubung gue lagi bahagia. Jadi gue gratisin deh. Nama gue Ajendra Juan. Panggil Juan aja. Jangan panggil gue pendek. Atau gue tendang lo. Manusia paling tampan se-sekolahan.
Sesuai janji tadi sore. Sehabis Isya, gue ngajak jalan Vina. Ga perlu mahal-mahal sampai bawa motor. Cuma jalan kaki keliling sekitar sekolahan.
Jalan kaki sambil melihat-lihat pedagang bakso, mie ayam, pecel lele, cilok, siomay dan lainnya deh pokoknya.
First impression bertemu Vina itu waktu SD kelas 3. Dia murid baru yang dapat pembullyan. Karena dia anak brokenhome. Orang tuanya pisah karena ada orang ketiga. Itu yang selama ini gue tau. Lain lagi dengan Anna. Mungkin dia udah tau seluk-beluk nya seperti apa. This is a perfect mom. Walaupun masih hebat Ibu gue sih. Tapi tipe-tipe Anna ini udah siap jadi seorang ibu rumah tangga.
"Ju, beli somay yuk! "
"Oke"
Ditemani sebungkus somay tujuh ribuan. Kita keliling stan-stan makanan lain. Kalau ff lain. Kalian ga pernah tahu tentang kaki lima. Kadang stread food, cafe, KFC, McDonalds dan makanannya lainnya.
Apapun itu, asalkan bersamamu Vina. Semua makanan disini bakal gue beliin buat dia. Walaupun harus nguras kantong gua. Kebahagiaan Vina tetap nomor dua dalam prioritas gue. Setelah orang tua gue tentunya.
Puas berkeliling sampai jam setengah sembilan. Gue memutuskan untuk pulang. Walaupun Vina masih tetap merengek pengen lanjut jalan-jalan.
Pada akhirnya Vina juga ikut kembali ke sekolah. Didepan gerbang kita malah bertemu Galang dan Anna yang lagi kesusahan bawa belanjaan. Banyak banget buset, sampai itu motor matic milik Anna penuh.
"Jiakh, jalan-jalan nih" goda gue.
"Jalan pala lo. Bantuin bawa! " sahutan dari Galang. Soalnya Anna udah ngacir duluan masuk ke dalam area sekolah. Gak main-main. Bawa tiga kardus coy. Dengan memberikan satu kresek bertuliskan Indojuli. Berisi 2 botol sprite dan 2 botol cola. Ke Vina.
Gua bawa satu dus minuman kemasan air putih. Dan beberapa tentengan plastik kecil-kecil yang gue kira ini pasti jajanan seperti yang Vina beli.
Dan terakhir Si Galang yang bawa satu dus minuman kemasan air putih dan satu kardus lagi coy.
Astaga, ini kaya habis borong Indojuli aja. Atau orang mulai mau usaha dagang.
"Astaga, Lang. Ini e lo borong Indojuli. Aku mau usaha dagang sih? " tanya gue heran.
"Ini semua perlengkapan keperluan buat besok pagi sampai seterusnya. Jadi lo jangan protes"
"Kenapa lo ga belanja tadi siang atau sore"
"Males"
Hih, pengen tak pukul bapak kedua gue ini. Enteng banget jawanya. Untung gue tadi ketemu di depan gerbang sekolah. Coba kalau gak?
Bisa sengklek ini punggung emak kedua gue. Sabar mak sabar.
"Tega banget lo sama Anna"
"Ya, lo liat kondisi tadi pagi sampai sore kan"
Hah, emang iya sih. Kondisi tadi pagi sampai sore emang ga ada istirahatnya. Belum lagi ini sekolah emang luas banget. Jarak dari satu bangunan ke bangunan lainnya jauh. Buat kaki pegal-pegal. Pengen ke tukang urut.
Sampai di dapur. Gue langsung di suruh bantuin Vina yang bawa 7 gelas biasa. Dan dua botol cocacola ukuran besar. Yang pastinya jatah gue. Meninggalkan mereka berdua dengannya belanjaan yang gak kira-kira.
Perpustakaan baru ini punya satu pintu di dalam ruangan. Dulu rencananya untuk dijadikan UKS. Berhubung tidak jadi di gunakan. Lebih baik di pakai sementara untuk tidur. Ada dua kasur lima guling dan bantal. Dan selimut milik masing-masing.
Wulan, Lina dan Arafah lagi sibuk dengan lanyard yang akan dipakai besok. Tapi sialnya belum jadi. Agak nyesel juga ngajak pergi Vani.
"Udah, biar gue sama Vani yang lanjutin"
"Heh, akhirnya lo berdua pulang" sentak Wulan.
"Sorry. Nih, ngechill dulu" canda gue.
"Gayaan lo ngechill segala"
"Biar upgrade dikit gitu hlo"
"Halah"
Sambil ngemil sambil ngerjain tugas yang gue tinggal. Tinggal sekitar 10 buah. Tapi gak papa. Yang penting gue tetep ngejalanin amanah ini.
"What, gila. Gimana itu ada enam roti tau"
"Mau enam roti kek, tujuh roti kek. Mas D. O tetap bertahan"
"Apaan, roti-roti. ABS Jeno tetep dihati ya! "
"Apaan tu. Lebih hot ABS Woozi Seventeen ya"
"Segala problem itu. Yang penting cantik"
"Yuk, Main ToD yuk. Udah selesai kan? "
"Yuk"
"Yuk"
"Yuk"
Untung ini lanyard nya udah selesai. Coba kalau belum. Bisa digetok Wulan duluan ini.
Berbekal botol minum tupperware milik Wulan. Si paling kaya. Kita duduk melingkar. Putaran pertama diambil oleh Galang. Jadinya dia yang berhak memberikan pertanyaan atau tantangan. Setelah berputar. Ujung tutup tupperware itu berhenti di arah Vina.
"Truth or Dare"
"Truth"
"Seumpama, lo ketemu orang baru. Dan dia bisa bikin lo nyaman. Melebihi Juan. Lo pilih Juan atau orang baru itu? "
"Karena gue gak tau masa depan gimana. Jadi gue bakal berusaha untuk selalu memilih Juan"
"Ah, Galang thankyou"
Dasar Juan. Mental Tahu

KAMU SEDANG MEMBACA
Ssst
Novela JuvenilApa jadinya jika kedua orang yang hanya bertemu dalam setahun sekali. Kini bertemu setiap hari selama sebulan. Apalagi keduanya memiliki hubungan yang jarang diketahui orang lain. Namun hubungan mereka serumit itu.