•PART ONE•

227 27 22
                                    

annyeong..
ohayo!
assalamualaikum yareobun!!
gwennchana? ouuu baby

kalo suka, follow, vote and comment next!!
ga perlu ribet!
°
°
Happy reading!!

®®®

Seorang gadis sederhana yang kini sedang berkutat didepan cermin sembari menyisir rambut panjangnya. Setelah dirasa rambutnya sudah rapi, ia pun kini mengenakan jilbab berwarna putihnya. Berhijab dengan menutupi dada tentunya. Karena seorang muslimah, wajib mengenakan jilbab dengan menggulir jilbabnya hingga menutup dada. Jika tidak, pantaskah seorang perempuan dipanggil muslimah apabila jilbabnya dililitkan ke leher bak anjing yang terlilit?. Apa gunanya berhijab kalo cuman yang ketutup hanya rambut? bukan dada. Muslimah berhijab bukan hanya menutupi rambut, melainkan juga menutupi bagian bagian tubuh yang mudah untuk terekspos.

Setelah selesai mengenakan jilbab, gadis itu pun keluar dari kamarnya menuju kelas yang belum ada pengajarnya, melainkan hanya ada beberapa santri saja.

Ya, gadis itu kini berada di sebuah pondok pesantren yang jauh tentunya, dari rumah sang gadis. Gadis ini sekarang tengah menempuh pendidikan kelas 11.

Seorang gadis yang hidupnya dahulu menjadi korban bully, namun kini ia berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik. Itulah alasannya memasuki pondok pesantren. Namun, bukan itu alasan utamanya. Melainkan untuk menghindari sosok pembully yang membuat hidupnya hancur di masa lalu. Ia gadis yang memiliki masa lalu yang gelap, hancur dan menderita, disebabkan oleh salah seorang pembully yang sangat brengsek menurutnya.

Dengan memasuki pondok pesantren membuat hidupnya kini jauh lebih baik dan damai serta nyaman dan tenang selama ia menjalankan hidup di pondok pesantren. Karena disini, ia tidak pernah lagi menemukan sosok laki laki brengsek dan pembully seperti yang dulu pernah menjadikan ia sebagai korban bully.

Pikir sang gadis, dengan ia masuk ke dalam dunia yang jauh berbeda dengan dunianya yang dulu, ia dapat terhindar dari sosok pembully yang telah merusak kehidupan masa lalunya. Namun, setelah takdir mempertemukan mereka kembali, ia sadar bahwa dunia ini benar benar sempit dan dunia tidak berpihak kepadanya. Karena dengan kehadiran sosok laki laki itu kembali pasti akan lebih menghancurkan hidupnya dan memberi trauma kembali yang lebih mendalam kepada gadis tersebut.

Kini ia melihat dua orang sahabatnya yang tengah berjalan menghampirinya. Dengan senyuman indah yang terukir pada wajah cantiknya itu, membuat siapapun yang memandang pasti akan terpesona.

"Hallo nana sayaaaang... bahagia banget nih keliatannya". Ucap salah satu sahabatnya dengan nada mengejek sahabatnya itu. Namun, senyum pada sang sahabat kini menjadi luntur olehnya.

"Salam dulu niniii, kamu yaa kebiasaan". Ucapnya, dengan nada seperti ibu tengah mengomeli anaknya.

"Hehe.. maaf deh. Assalamualaikum". Kekehnya lalu mengucap salam.

"Waalaikumussalam". Jawabnya.
"lain kali jangan diulang". Ucapnya menasehati sang sahabat.

"Iyaaa nanaa". Ucapnya dengan gemas sembari mencubit pipi sahabatnya, yang membuat sang empu meringis akibat cubitan sabahatnya yang lumayan sakit.

"Niniii sakit ih". Ringisnya, melepas tangan sang sahabat dari pipinya. Sedangkan satu sahabat lainnya hanya bisa tersenyum dan menggeleng kepala kepada sahabatnya yang suka sekali menjahili orang.

SEPTIANA LENTARI NENDRA, gadis yang kini tengah meringis kesakitan dengan sedikit cubitan dipipinya dari sang sahabat. Seorang gadis yang bernama Septia ini sering dipanggil dengan sebutan Nana, oleh orang orang terdekatnya. Gadis yang memiliki paras yang cantik ini, sangat di sayang oleh para sahabat dan menjadi kebanggaan di pondok pesantrennya. Mengapa demikian, karena nana adalah satu satunya santriwati yang sangat dekat dengan Kiyai pemilik pondok Nurul Huda, Nana juga teladan dan baik akhlaknya. Tak heran lagi, jika anak seorang Kiyai menaruh hati padanya.

KEMBALINYA SANG PEMBULLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang