annyeong
assalamualaikum
gwennchana?
dah lama ga update, maaf bgttt yaaa.
double up mau ga?? komen yaaa
•
•
•
selamat membaca®®®
Jam sudah menunjukan pukul 19:23 malam, yang berarti semua orang sudah berada dirumah. Termasuk Nana, karena ia sudah pulang semenjak insiden preman dan jilbab terlepas.
Nana yang awalnya berada di kamarnya, sekarang tengah kumpul bersama keluarganya di meja makan untuk makan malam. Tak ada yang berbicara selama acara makan malam berlangsung, karena mereka dibiasakan dari kecil untuk tidak berbicara ketika makan.
Sampai acara makan berakhir, Hendra kini meminta anak, istri dan menantunya untuk berkumpul diruang tamu untuk sedikit membicarakan kepulangan Nana ke pondok pesantren.
"Na. Kamu mau balik ke pondok pesantren kan?" Tanya Hendra pada putri bungsunya itu.
"Mau banget pa, Nana udah kangen banget sama suasana pondok" ucapnya antusias
"Lo ga kangen sama gue apa" ucap dara dengan nada sedih yang dibuat buat
"Kangen kok, kayak gue bakal pergi ke dunia lain aja lo. Ucap nana terkekeh seraya memeluk kakaknya itu dari samping
"Pah, gimana kalo Nana balik ke pondoknya besok aja" mintanya pada Hendra
"Cepet banget si sayang" lirih sang mama
"Iya, baru juga beberapa hari. Belom seminggu malah, udah mau balik lagi aja Lo" ucapnya kesal sembari dengan sengaja melepas pelukan Nana agar terlihat seolah olah ia tengah kesal dengan adiknya itu.
"Ya tapi kan kak-" ucapan Nana terpotong kala sang papa memotong pembicaraannya dengan dara
"Udah udah" ucap Hendra menyudahi
"Oya Na" ucap Hendra menjeda
"Papa dengar, ada santri baru di pondok kamu" ujarnya
"Biasa itu pah, tiap taun emng pasti ada santri baru yang masuk pondok" balasnya
"Tapi santri itu kayaknya kamu kenal deh, soalnya ayahnya juga kayanya papa kenal" ucap Hendra
"Kenal? Mana ada Nana kenal pa. Ketemu tu orang aja belom" ucapnya terkekeh
"Ya sudah ya sudah, besok kamu balik pondok aja. Kelihatannya kamu selalu bosan disini, lagian acara sudah selesai kan" ujarnya membuat nana senang akan hal yang Hendra ucapkan.
"Alhamdulilah pah, makasii yaa" ujarnya antusias dan langsung berdiri menuju tempat duduk Hendra lalu memeluknya gembira.
"Mama heran sama Nana, orang orang kalo balik dari pondok seneng. Lah ini malah senengnya beda" ucap naurin pada dara
"Tau ah anak mama" ucap dara tak peduli namun sedikit sedih ditinggal lagi oleh adiknya itu
"Ya sudah, kalian semua balik kamar gih dah malem. Nana, kamu beres beres ya buat persiapan kamu besok" titah naurin
"Iya maa" ucap ketiga anak dan satu menantunya itu bersamaan
®®®
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA SANG PEMBULLY
Fiksi RemajaGadis kecil yang dulunya menjadi korban bully dari laki-laki yang tidak menyukainya. Yang membuat sang gadis trauma akan hal yang berbau kekerasan terhadap seseorang. Menjadikan kehidupan sang gadis kecil itu tertutup dalam ruang lingkup yang positi...