annyeong
assalamualaikum!
gwennchana?
follow vote and comment
•
•
•
happy reading!®®®
Arkan yang terkejut pun kini berlari ke arah lentari yang tengah tercekik. Namun, langkahnya terhenti."Lo maju satu langkah lagi, ni cewek habis sama gue". Ucap laki laki yang kini tengah mencekik lentari.
"Tapi kasian lentari". Ujarnya menatap sendu ke arah lentari
"Yaudah kalo lo mau senasib sama ni cewek". Ancamnya
Dengan berat hati dan tak mau bernasib sama dengan lentari. Ia pun memilih mundur untuk menghindari amukan dari macan kelasnya. "Maafin aku ya Na". Batin arkan
Lentari yang kini masih tercekik sudah menangis karena tengkuk yang sudah memerah dan deru napas yang terengah engah.
"Akh, aku mohon lepasin aku" ujarnya lirih memohon
"A-ku janji ga akan ulangi lagi" lanjutnya
Kekehan dari mulut laki laki itu pun terdengar di indra pendengarannya. Membuat lentari semakin bergidik ngeri dibuatnya.
Namun, tak lama kemudian laki laki itu pun melepas tangannya dari tengkuk lentari dan membuat lentari bernapas lega.
Baru berniat ingin berdiri, lentari ditahan oleh laki laki itu. "Mau kemana lo" tanyanya
"Lo pikir lo gue lepasin biar lo bisa pergi?" Ujarnya terkekeh
"Ga segampang itu" lanjutnya menyeringai
"Aku harus nyuci baju kamu ya" tanyanya polos
"Baju?"
"Gue bisa beli" ucapnya angkuh
"Trus aku harus apa" tanyanya lagi
"Udahlah bro, cewek ngebosenin gini masih aja lo ladenin elah". Keluh dari teman laki laki tersebut
Mendengar penuturan dari temannya, laki laki itupun membiarkan lentari pergi. Namun, ia takkan melepasnya jika lentari kembali membuat kesalahan.
®®®Dua orang kini tengah berada di taman belakang Lima Dasar. Seorang laki laki yang tengah menghibur lentari untuk menghilangkan kesedihan pada dirinya. Agar lentari melupakan kejadian tadi juga.
"Maaf ya. Tadi aku tega ninggalin kamu gitu aja, soalnya aku juga takut di amuk macan kelas kita" ucap Arkan pada Nana. Ya, jika bersama Arkan nama lentari bukan lah nama yang biasanya disebut oleh orang orang. Melainkan nama lentari kini adalah Nana jika dihadapan Arkan. Karena lentari sangat ingin disebut dengan Nana, itulah alasan mengapa ia disebut Nana oleh Arkan.
"Gapapa, itu juga bukan urusan kamu" ujarnya
"Nanti kalo kamu ikut campur, bisa bisa kamu senasib sama aku" lanjutnya memperingati arkan
"Tapi kasian kamu Na". Ucapnya sendu menatap Nana
"Udah gapapa" balasnya
"Lagian kamu, udah tau tu macan kelas seganas itu. Kamu malah nyari gara gara sama dia" ucapnya menyalahkan Nana
"Aku ga nyari gara gara kok. Emang salah ya kalo aku mau ngambil penggaris punyaku di mejanya" ujarnya membela diri
"Ya ga salah, cuman kan kamu tau dia orangnya gimana. Lain kali kalo barang kamu ada didekat dia, kamu tunggu sampe dia pergi aja atau minta baik baik kalo kamu lagi kepepet buat make tu barang". Ujarnya menasehati Nana
"Iya iya" balasnya
"Jangan iya iya aja, liat tu muka kamu kayak kucing" ucapnya terkekeh sembari menoel noel pipi tembam Nana
"Ishh mana ada kayak kucing, kamu tu kayak anjing" balasnya meledek arkan dengan polos lalu tertawa lepas
Namun tidak dengan arkan, Arkan malah menatap tajam ke arah Nana dan menatap seolah tak percaya jika Nana mengatainya anjing?.
"Ohh aku anjing ya.." ujarnya mengintai sembari bersiap untuk menggelitik Nana
"Eh-eh ngga kok aku ngga bilang gitu" ucapnya waspada seraya menjaga pinggangnya bersiap untuk melindungi diri dari gelitikan arkan.
Nana yang takut akan gelitikan dari arkan, ia pun melarikan diri seraya tertawa lepas.
"Jangan lari! Nanti kamu jatuh!" Teriak arkan memperingati Nana.
"Bodoamat!" Balas Nana dengan berteriak sembari menjulurkan lidah mengejek arkan.
Dua orang itupun kini kejar kejaran dan tertawa lepas untuk menghilangkan kesedihan yang melanda. Arkan memang selalu berhasil membuat nana lepas dari masalah. Ia satu satunya support sistem terbaiknya.
terimakasi telah membaca
_______________________
maaf yaa up nya lama*flashback nya mau dilanjut atau gimana nih?
segini dulu tapi yaaa
sayonara
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA SANG PEMBULLY
Fiksi RemajaGadis kecil yang dulunya menjadi korban bully dari laki-laki yang tidak menyukainya. Yang membuat sang gadis trauma akan hal yang berbau kekerasan terhadap seseorang. Menjadikan kehidupan sang gadis kecil itu tertutup dalam ruang lingkup yang positi...