Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau boleh jujur, Ezra benar-benar khawatir sekarang. Memang dulu ia merasa biasa saja saat Zoya bersama Nathan, namun beberapa hari ini Nathan terlihat berbeda pada Zoya, temannya itu seperti menaruh hati pada Zoya, dan entah mengapa, Ezra tidak suka melihatnya.
"My Prince.. taik lah" gumamnya kesal.
Tak tahu harus melakukan apa, Ezra akhirnya hanya tiduran, terkadang merubah posisi dengan berputar, kadang melamun menatap atap kamarnya. Ia benar-benar tidak mood melakukan apapun.
Jam masih menunjukan pukul delapan lewat lima belas, sudah pasti Zoya belum selesai makan, nasi goreng di depan komplek rumah Zoya sangat terkenal dan antriannya lumayan panjang setiap malam.
Mencoba memejamkan mata, Ezra ternyata gagal, ia tak bisa tidur juga.
Akhirnya tepat di jam sembilan malam, Ezra mencoba mengirim pesan pada Zoya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata Ezra melebar, yang ia khawatirkan sepertinya terjadi. Ia berusaha menjernihkan pikirannya dan membalas pesan Zoya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
