telungpulu 5×6=?

176 7 0
                                    

alowwww manissss, manissss affa kabarr???

bad or good???

happy apa sad ni harinya???

kalau ga happy, bad harinya. semoga kedepannya happy and good ya bubub. inget, jangan lupa bersyukur buat hari ini, jangan lupa makasiiii sama diri sendiri. udh sekuat ini ya MANISSSS. jangan lupa mam, GABOLEH skip skip makan ya manisss. dijaga kesehatannya, oekeiiii???

kalau butuh apa apa atau mau cerita, dm aja cok. anggap temen sendiri.

"happy reading manissss"



***

"Mphhh —"

"Aghhh."

"Shittt!" umpat Aarav saat dirinya akan kehilangan kendali lagi. Tergoda dengan bibir merah muda sang gadis.  "Liaaa, gue antar ke bawah yokkk?"

Aarav tak berbicara apapun setelah itu ia membawa Aurel dalam gendongannya. Aurel yang mendapat perlakuan seperti itu hanya memaku di gendongan Aarav.

"LO? ARGHHH! Kenapa main gendong aja si? Lo pikir gua engga bisa jalan, iyaaa?"

Cowok itu tak menjawab. Dia hanya fokus berjalan kearah lift. Memilih naik keatas rooftoop. Niatnya urung untuk membawa Aurel kebawah. Ia ingin menghabiskan malam sejenak untuk Aurel diatas.

"Lo mau bawah gua kemana??"

Aurel bertanya sambil merangkul menarik tengkuk Aarav. Bukan menarik menggoda, tapi menarik dengan perasaan dongkol. "JANGAN BILANG? WTF ASUUU? LO MAU PERKOSA GUA?? TERUS LO LEMPAR GUA DARI ATAS... GITU?"

Cupp!

Untuk mendiamkan Aurel cowok itu mencium kening gadisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk mendiamkan Aurel cowok itu mencium kening gadisnya. Sampe benar terdiam. Tapi itu tak berselang lama.

"ELO YAAA? ASU BANGET! MAIN NYOSOR NYOSOR AJA??"

"Liaaa! Kenapa lo cerewet si? Mana Aurel yang dulu susah banget buat ngomong panjang lebar ke gua, hah??" katanya cukup kaget kalo Aurel belakang ini banyak bicara. Lagian dia engga sadar diri. Aurel cerewet juga karena dianya ngeselin. "Tapi gapapa si, gua suka Aureliaa versi apapun."

"Alahhh mingkem!"

"Gua bakal mingkem kalo dibungkam pake bibir manis lo, Liaaa."

Dengan kedua tangannya Aurel menutup mulutnya. Ia menutup rapat-rapat mulutnya takut jikalau Aarav lagi-lagi nyosor lagi. "LO KENA SINDROM SOANG YA? Doyan banget nyosor nyosor!!"

Obsession [AARAV × AUREL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang