Chap 14

513 43 10
                                    

"AMPUNN! AKHH APA YANG KAU LAKUKAN!!"

"Shh teriak lah sesuka mu selagi bisa karena hari inilah hari terakhir mu hmm, aku sedikit memberi mu keringanan karena biasanya korban ku sebelumnya harus tidak boleh teriak, mengerti?"

"Jadi berteriak lah sepuas mu untuk sekarang!"

"AKH AP-APA SALAH KU SIALAN!hah hah"

"Lihat? siswa cupu di sekolah akhirnya berani mengumpat hee? ck ck mau ku beritahu salah mu?" ucap seseorang dengan masih setia dengan kegiatannya yaitu menyayat kulit pria yang terikat di kursi dengan kondisi wajah yang sudah terlihat mengenaskan.

"Yang pertama kau berani berbicara dengan Lisaku!" menyayat ke arah pipi korban yang sudah ber gemetar menahan sakit .

"Yang kedua kau memegang tangan Lisaku" berjalan ke arah meja yang berada di dalam ruangan mengambil sesuatu yang ada di sana dan kembali berdiri di depan sang korban yang dipenuhi luka di sekujur tubuh dan wajahnya.

"MENJAUH!!MENJAUH DARI KU AKHH" teriak korban histeris berusaha melepaskan ikatannya di saat melihat orang itu berjalan dengan sebuah pistol di genggamannya, "ku-kumohon lepaskan aku" lanjutnya lirih.

Merasa ia berhasil melepaskan ikatannya sang korban dengan merangkak memohon di kaki pelaku dengan isak tangisnya ketakutan dan seluruh tubuh yang ber gemetar hebat.

"Ku-kumohon lepaskan aku hu...huu ku mohon"

"Dan yang terakhir" seraya mengangkat pistol tepat di depan kepala sang korban tanpa memperdulikan isak tangis di depannya.

"Kau berani menyatakan cinta padanya hmm jadi terima saja ajal mu saat ini"

DOR!
DOR!!

Pelaku hanya menatap datar ke arah mayat penuh darah di depannya dengan masih kondisi mata yang terbuka dan mulut yang menganga lebar. walaupun begitu di dalam hatinya saat ini sedang tertawa dengan begitu kerasnya karena telah berhasil dengan mudah membunuh salah satu dari hama yang selalu melihat dan mengintili gadisnya seorang.

"Tinggal beberapa hama lagi yang cukup pintar"

Membuang pistolnya kesal mengingat banyak juga yang menginginkan lisa nya selain dirinya sendiri dan membuat amarahnya sedikit muncul lagi.

Seharusnya tadi ia tidak langsung membunuh bedebah di depannya ini dengan mudah.

"Shibal!! seharusnya aku lebih menyiksanya lagi" memandang mayat di bawahnya dengan pandangan datar, ia sudah tidak tertarik dengan menyiksa orang yang sudah menjadi mayat karena menurutnya tidak akan seru apabila tidak ada raut tersiksa dan ketakutan lagu jadi tidak akan seru.

Karena raut ketakutan korbannya lah yang paling ia sukai.

"Bereskan dan buang!" pada bawahannya yang sedari tadi juga berada di dalam ruangan tempat ia membunuh sampah tadi.

Setelah mengatakan orang itu segara keluar ruangan dan pergi dari sana.

✓✓✓

"Hah? benarkah?"

"Ya dari yang ku dengar keluarga nya datang ke sekolah untuk mencarinya bahkan melapor ke kantor polisi"

"Siapa?"

"Yakkk!kapan kau datang ha!" mendapati Lisa yang tiba-tiba memunculkan wajahnya di depannya.

"Baru saja hehe" mendudukkan diri di antara mereka.

"Siapa yang kalian bicarakan?"

"Kau tidak tau? sungguh!?"

"His aku baru saja datang Jen ya jelas aku tidak tahu"

crazy about you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang