Chap 7

383 40 2
                                    


"tidak ku sangka Lisa ku memiliki keberanian yang besar ya walaupun begitu matanya tidak bisa membohongi bahwa ada ketakutan yang cukup besar di sana saat memandang ku, sangat imut shh" diakhiri dengan desisan kesakitan pada luka di lengan kirinya.

"Akh sial sakit sekali!" mencoba mengobati lengan kirinya sendiri.

Melihat bekas tembakan itu dia tersenyum manis, "lihat Lisa ini ada ulah mu dan entah kenapa perasaan ini semakin besar saja" memegangi dadanya yang berdegup kencang.

"Aku bukan masokis bukan?" tanya pada dirinya sendiri.

Setelah mengobati lengannya ia segera membaringkan diri dan melihat ke atap kamarnya yang terdapat foto perempuan tercintanya, "ah aku tidak sabar bertemu dengan mu besok pagi".

"Akh shh nyeri sekali" keluhnya saat melihat lengan kirinya yang kaku, "Lisa lihat lagi ini karena ulah mu yang membuat aku tidak bisa menggerakkan lengan kiri ku yang berharga ini yang sepertinya tidak bisa digunakan saat aku selesai buang air besar" melantur kemana-kemana.

"Sial apa yang aku katakan"
"Sangat memalukan" menutup wajahnya dan berusaha untuk terlelap.

"Kau tidak ada kapok-kapoknya ya?kau tau aku lelah menasehati mu terus-menerus"

Mendengar suara orang yang mengganggunya ia melihat ke orang itu dengan malas dan jengah, "jika hanya ingin mengomeli ku sebaiknya pergilah sekarang aku tidak ingin diganggu dengan suara dan wajahmu itu" ucapnya sarkas.

"Dasar tidak ada sopan-sopan nya kepada yang lebih tua"

"Terserah lagian kau sekarang juga lagi menumpang di apartemen ku Hope jadi terserah padaku"

"Lihat kau bahkan memanggil namaku tanpa embel-embel kakak" ujar orang yang dipanggil hope itu dengan menyenderkan badannya di ambang pintu kamar.

"lagian kau memang bukan kakak ku! kau saja yang tidak naik kelas waktu itu"

"Pergilah aku hanya ingin sendiri untuk saat ini!" lanjutnya.

"Baiklah-baiklah aku akan pergi sekarang juga" dengan mengangkat tangannya saat melihat orang yang berbaring di kasur itu sudah menunjukkan gejala-gejala akan membunuh.

"Ck dasar pengganggu"

****

"Rose sudah ku bilang aku tidak mau ya tidak mau! memangnya kau tidak bisa ke sana sendiri apa? lagian kenapa tiba-tiba sih"

"Ish dasar tidak setia kawan"

Oke baiklah Lisa sudah sangat-sangat jengah dengan Rose saat ini yang memaksanya untuk ikut ke kelas siswa yang bernama Park Jimin. Ya kalian benar sahabat dari Jungkook itu.

"Lagian sejak kapan kalian dekat? aku tidak mau ke sana titik!"

"Ayolah aku mohon cuman sebentar kok hanya akan memberikan bekal ini lalu sudah! dan lagian aku tidak dekat sama sekali dengannya Lisa jadi jangan sok tau deh" saut Rose dengan tetap menarik-narik lengan Lisa untuk berdiri dari tempat duduknya.

"Itu apa kalau nggak deket?segala ngasih bekal segala lagi"

"Udah di bilang nggak deket lagian aku gak mungkin suka sama si Jimin, jadi ayo buruan Lisa"

"Oke oke ayo! aku cuma akan mengantar mu sampai pintu kelas dan jika kau lama aku tinggal!" dengan terpaksa mengikuti permintaan Rose si tukang pemaksa.

Okey lihat baru sampai di depan kelasnya saja ia dan Rose sudah bisa mendengar berbagai macam teriakan-teriakan di dalam kelas yang padahal ini cukup pagi untuk berteriak seperti itu.

"Cepat masuk dan segera kembali kalau lama ku tinggal"

"Iya dasar bawel" ujar Rose dan langsung cepat-cepat memasuki kelas itu.

crazy about you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang