Hari kelulusan telah datang, semua siswa kelas 3 melakukan upacara pelepasan dan menyanyikan lagu mars milik sekolah bersama, banyak yang bahagia karena telah menyelesaikan hari-hari sekolahnya, dan banyak yang menangis karena ini adalah hari terakhir mereka bersama teman-temannya di sekolah.
Hal yang sama berlaku untuk para anggota OSIS. Kelulusan Sung Hanbin membuat banyak anggota merengek sedih, ia sampai harus memeluk mereka satu-satu.
Matthew dan Jiwoong terlihat sedang berpelukan di bawah sebuah pohon ceri, keduanya berbisik pada satu sama lain, sebelum berbagi tawa bahagia dari kejauhan.
"Hyung, jangan ramah-ramah ya ke adik kelas yang lain nanti, awas aja kalau aku tahu hyung nanti banyak fans." Ucap Matthew berusaha menggodanya, tetapi Jiwoong hanya mengangkat satu alis dan memiringkan kepala pada pemuda yang lebih pendek darinya itu,
"Hmm, entahlah sekarang aja fansku udah banyak."
"Eyy, gak bisa gitulah!" Matthew pura-pura merengut kesal, ia menyilangkan kedua tangannya sembari memberi Jiwoong side-eye, Jiwoong terkekeh gemas,
"Oh, I'm sorry, did I make you anxious?"
Matthew lantas mendorongnya sembari tertawa terbahak-bahak,
"Apasih!"Jiwoong mengeluarkan cengiran tidak bersalahnya, ia menoleh ketika merasakan sepasang mata yang menatapnya dari kejauhan.
"Yujinie-" Gunwook baru saja keluar dari ruangan OSIS bersama Taerae, Gyuvin, dan Ricky, ketika ia melihat Yujin yang tengah berdiri sendirian di depan pintu masuk sekolah.
Ia ingin menepuk pundaknya ketika melihat Jiwoong yang tengah mengarahkan pandangan kepadanya juga.
Ternyata ia sedang bertatapan dengan Yujin.
Gunwook yang menyadari itu secara spontan meraih tangan Yujin, ia takut Yujin menyakiti ibu jarinya lagi, tetapi ketika ia melihat raut wajahnya ia malah menemukan Yujin yang tengah tersenyum lebar, mengangguk setuju kepada Jiwoong sebelum mengacungkan jempol kearahnya.
Interaksi itu lantas juga menghadirkan sebuah senyuman di wajahnya.
Kali ini, sepertinya tidak ada perasaan yang memberatkan hati diantara mereka.
Yujin baru saja ingin mengajak Gunwook ke dalam gedung saat pandangan mereka bertemu, ketika ia mendengar nama Gunwook di panggil.
"Gunwook-ah!"
Hanbin berlari cepat ke arahnya bersama dengan anggota yang lain di belakang, setelah diberikan waktu untuk mengatur napasnya terlebih dahulu ia langsung melepaskan pin emas miliknya di dada.
"Nah, aku serahin ini ke kamu." Dengan hati-hati ia melepas pin berwarna perak yang ada di dada Gunwook dan menggantikannya dengan yang emas.
"Huh?" Gunwook dibuat terkejut olehnya, ia tahu calon OSIS dipilih oleh para siswa guru di sekolahnya, tetapi informasi ini seperti susah di proses untuknya, kapan pemilihan umumnya diadakan?
"Kepala sekolah kita yang baru, Yoona-ssaem, ngadain pemilihan semalem lewat website sekolah, tapi dia matiin notifnya buat kamu hehe, dan semuanya di sini milih kamu!"
Gunwook gelagapan bingung, "H-hah? Terus yang gantiin posisi gue-" ucapannya terpotong begitu saja ketika Ollie menari waltz ke arah Hanbin dan mengambil pin perak pada jarinya untuk dilekatkan pada seragamnya sendiri.
"It's a pleasure to work with you, hyung!" Ricky yang merasa kalau gestur Ollie terlalu imut itu langsung menyikut rusuknya pelan, membuat Ollie mendesis kesal di sebelahnya.
Gunwook tertawa melihat tingkah konyol teman-temannya, kemudian ia menatap pin emas yang tersemat pada seragamnya sendiri,
'Semuanya milih kamu'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Dandelion | GunJin ✔️
Fanfiction[Purple Iris & Dandelion Book 1/2] ------------------ Park Gunwook adalah wakil ketua OSIS yang selalu bisa diandalkan semuanya, terkenal sebagai pemilik kepribadian paling karismatik dan bersahabat juga pekerja keras di sekolahnya, ia mendapat sebu...