[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mari kita kembali dengan peran yang baru, suasana yang baru, dan masalah yang baru. Lupakan peran lama, lupakan suasana yang lama, dan lupakan masalah yang lama. Mari kita menggantinya dengan babak yang baru.
Masih ingat dengan keluarga Miller. Pasangan dengan seorang anak perempuan. Dimasa lalu terlalu banyak masalah yang mereka hadapi, dan bagaimana di masa depan.
Masih ingat dengan keluarga dokter. pasangan yang berprofesi sebagai dokter dan memiliki anak kembar yang berbeda jenis kelamin. Apakah akan ada perubahan antara masa lalu dan masa depan.
Tiga tahun terlewati. Babak baru pun dimulai. Para remaja yang dulu masih menduduki kelas dua belas, kini sudah duduk di bangku perkuliahan.
Vanya, tentu kalian mengingat nya bukan. Si gadis pemberani namun memiliki hati yang rapuh dan jangan lupakan bahwa ia kekasih Aaron.
Setelah melewati banyak masalah. Akhirnya Vanya lulus dan ia memilih untuk kembali ke negara asal nya untuk melanjutkan pendidikan nya. Meninggalkan sang kekasih dan juga sahabat nya.
Lalu, Aaron. Pasti kalian mengingat nya, sangat sulit untuk melupakan pesona Aaron. Tidak mengikuti jejak kedua orang tua nya, Aaron memilih untuk mengikuti jejak kakek nya untuk menjadi seorang pengusaha, cita - citanya untuk menjadi seorang polisi ia lupakan tanpa ada alasan yang pasti. Berbeda dengan kembaran nya yang memilih untuk mengikuti jejak kedua orang tua nya.
" Baiklah, sampai disini pelajaran kita hari ini. Minggu depan kelompok satu mulai persentasi nya "
Dosen pun keluar.
" Habis ini mau kemana? "
" Makan "
" Sekalian nongkrong gak sih? "
" Gass "
Terlihat seorang pria yang duduk di sudut kelas paling belakang. Kedua mata nya fokus menatap layar ponsel. Tidak mengindahkan suasana kelas yang mulai sepi.
" Aaron! " panggil Agler.
Agler menghampiri Aaron.
" Kenapa? " tanya Agler.
Aaron menggeleng, bertanda tidak apa apa.
" Ya udah, lo mau ikut nongkrong gak? " tanya Agler.
" Kalian luan aja. Ntar gue susul " jawab Aaron.
" Emang mau kemana? " tanya Althair.
" Toilet sebentar " jawab Aaron sembari beranjak dari tempat duduk.
Melangkah keluar dari kelas dan meninggalkan sahabatnya yang menatap bingung dirinya.
Di sepanjang jalan koridor, banyak sekali tatapan memuja dari para wanita. Namun, Aaron tidak menghiraukan itu. Langkah kaki nya, membawa dirinya ke taman yang ada di kampus. Ia berbohong bahwa ingin pergi ke toilet.