Akhir Bahagia : Luluhnya Hati PD Nim

150 10 13
                                    

Keesokan harinya...

J-Hope mengenakan baju putih berdiri di depan kuil.

Langkahnya masih ragu karena dulu ia pernah membenci dewanya.

Namun sedetik kemudian, dia rasakan sentuhan lembut yang menggenggam tangannya.

Rupanya itu adalah jiwa Hobie yang menginginkannya untuk berdamai pada dewa.

Mereka kemudian bersama memasuki kuil, bahkan Hobie sendiri yang menuntun J-Hope mendekati patung dewa.

Mereka kemudian berdo'a bersama...

Hingga beberapa lama seperti sebuah keajaiban...

Ruang demi ruang kosong, aula bahkan hampir seluruh gedung Bighit University disinari sang surya.

Dari kejauhan, hanya terlihat J-Hope sendiri sedang berdo'a di kuil.

Tentu jiwa Hobie sudah menghilang.

====================

========== MOHABBATEIN ==========

====================

Pagi ini di aula, seluruh mahasiswa dan dosen berkumpul di aula.

Kemudian, PD Nim datang...

Semua diam menunggu ia bicara...

Namjoon, Yoongi dan Taehyung berdiri dengan tegap meski terlihat jelas bahwa mereka sehabis menangis.

J-Hope berdiri di tengah barisan.a

" 25 tahun aku bangga dengan kenyataan bahwa aku bisa menjalankan Universitas ini dengan disiplin, kepatuhan, dan kerja keras..."

PD Nim memulai pidatonya.

" Percaya bahwa aku berhasil membuat mahasiswaku menjadi lebih kuat, lebih keras, dan menjadi orang yang lebih baik... seorang manusia yang keluar sebagai pemenang dalam pertarungan hidup. " Kata PD Nim.

" Aku bangga dengan kenyataan bahwa di suatu tempat...ada Bang Shi Hyuk di setiap diri para mahasiswa. " Kata PD Nim lagi.

" Tapi hari ini, di hadapan kalian, aku tak merasa bangga. Karena PD Nim yang berdiri di depan kalian... TIDAK AKU SUKAI..." Kata PD Nim.

" Karena dalam pertarungan hidup, dia tidak keluar sebagai pemenang... DIA... TELAH KALAH ..." Kata PD Nim.

Mendengar itu J-Hope tertegun...

"Dia hanya manusia keras kepala dan angkuh yang tak mengerti arti kehidupan..." Kata PD Nim.

" Dan saat dia menoleh, dia tak bisa menolong... hanya bisa merasakan di suatu tempat, mahasiswanya pasti sedih dan kesepian seperti dirinya. Dia tahu, dia tak pernah tersenyum pada mahasiswanya, ketika mereka takut. Tak pernah memandang mereka saat mereka sukses. Tak pernah menepuk pundak mereka saat mereka melakukan yang terbaik. TaK pernah memeluk mereka saat mereka sedih. Karena dia percaya bahwa menunjukkan cinta dan kasih sayang... hanya akan membuat orang merasa sakit... dan kesakitan itu membuat nya menjadi lemah. Dan tak ayal, membuat dirinya menjadi pribadi yang keras dan lupa bagaimana cara mencintai..."

Tanpa sadar, air mata PD Nim menetes...

"Dan hari ini...dia berharap kembali pada mahasiswanya... memeluk... dan meminta maaf pada mereka. Lalu mengatakan hal sederhana tentang...hidup adalah memberi dan menerima cinta. " Kata PD Nim menjeda sejenak perkataannya.

Mohabbatein____BTS version (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang