Setelah hujan reda, Taehyung baru pulang tengah malam dan melanggar jam kembali.
Tapi dia masih santai berjalan menari-nari sambil bersiul menuju kamar.
Keadaan asrama begitu sepi, lampu utama juga sudah dimatikan.
Lalu tiba-tiba...
Lampu yang tadinya mati, menyala lagi satu persatu.
Hingga ke ujung lorong, Taehyung melihat PD Nim di ujung lorong.
Taehyung tertegun.
Bersamaan dengan itu, gemuruh diluar ikut menggelegar menambah tegang suasana.
PD Nim perlahan dan pasti mendekatinya.
Hingga akhirnya, mereka saling berhadapan.
"Siapa namamu?" Tanya PD Nim kaku.
"Vi...Vi... Victory, Pak..." Jawab Taehyung.
Bodoh ! Harusnya ia mengatakan nama aslinya.
Dia tergagap...
"Kau tahu benar peraturan Bighit, bukan? " Tanya PD Nim.
Taehyung mengangguk.
"Jika kau tahu benar, sudah melanggar 1 aturan. Maka kau bisa dikeluarkan ! " Kata PD Nim.
Taehyung hanya mengangguk.
"Beri tahu alasanmu, kenapa kau melakukan kecerobohan ini? " Tanya PD Nim.
"Aku... Aku...Tadi... Aku..." Taehyung lagi-lagi tergagap.
"VEE...! VEE...! " Seseorang memanggil Taehyung dari kejauhan.
Taehyung dan PD Nim pun mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.
Nampak dari kejauhan J-Hope berdiri dengan buku di tangannya.
"Hey, V... Kau sudah ke stasiun tepat waktu kan? " Tanya J-Hope.
Entah apa yang J-Hope tanyakan Taehyung merasa bingung...
"Stasiun...???"
"Paket yang aku titipkan untuk Stasiun Master...kau sudah ke sana tepat waktu kan? " Tanya J-Hope memperjelas.
Ah, itu dia paketnya...
"Sudah, Pak... Stasiun Master sudah menerima paketmu, Pak." Kata Taehyung.
Entah benar atau tidak...
Tapi J-Hope adalah dosen kesayangan yang selalu menjadi penyelamat mahasiswa tercintanya.
"Bagus ! Ya sudah kau istirahat, dan ... oh ya, V... terima kasih ya..." Kata J-Hope.
"Iya, Pak. Tidak apa-apa... Selamat malam, Pak." Kata Taehyung lalu berlalu ke kamarnya.
Setelah itu, dengan santainya sambil membaca buku dan bersiul, J-Hope mendekati PD Nim.
"Sudah malam, Pak. Kau juga harus tidur... atau kalau tidak, sang surya bangun lebih dulu... Selamat malam." Kata J-Hope.
Dia menutup buku nya lalu berlalu sambil bersiul menyusuri lorong menuju kamarnya.
PD Nim berdiri menatap nya dari kejauhan.
====================
========== MOHABBATEIN ==========
====================
Keesokan harinya, para mahasiswa berkumpul di aula. Karena PD Nim membuat pengumuman tiba-tiba.
