Part 9

347 44 0
                                    

Auhor Pov

Freen telah sampai di cafe tempat becky dan irin, freen masuk dan melihat area sekitar dan menemukan tempat becky dan irin
" irin, kenalin ini kak freen" ucap becky memperkenalkan freen pada irin
" hai kak, aku irin sahabat becky" ucap irin
"Hai, saya freen" bales freen
"Lu tau gak, tadi nya gua mau kenalin kak freen ke richie, eh malah kedeluan elu" ucap becky
"Berarti udah jodoh gua dong" ucap irin
"Ogah beut punya kakak ipar kaya lu" ucap becky
"Lu mah gitu banget bec, lu mau gua jomblo akut kaya lu ya? Gua sih ogah ngejomblo mulu" ucap irin
"Wkwkwkwk kasihan banget richie dapat pacar yg banyak mau nya kaya lu" tawa becky
"Richie gak pernah protes tuh, itu dia jemput gua" ucap irin melihat richie berjalan kearah mereka
"Baby..." ucap irin memeluk richie
"Uuueeek" ledek becky
"Iri banget sih lu, cari pacar sana" ucap irin, becky memutar matanya
" richie, ini kak freen" ucap becky memperkenalkan freen
"Hallo dokter freen, senang melihat anda, maaf jika becky sering merepotkan anda" ucap richie
" tidak sama sekali pak richie" ucap freen, mereka memutuskan makan malam di cafe tersebut setelah selesai mereka pun pulang, richie menghantar irin, sedangkan dianter freen
"Mampir dulu kak" tawae becky
"Next time ya" tolak freen
" ya udah, hati-hati kak" ucap becky lalu keluar dari mobil freen, freen pun meninggalkan rumah becky

Freen pov

Akhir akhir ini aku sangat sibuk, pasien selalu datang silih berganti, membuatku tidak bisa menikmati waktu istirahatku, aku memasuki ruanganku lalu menghempaskan tubuhku di sofa aku memejamkan mataku sebentar, 2 jam lagi jadwal operasi selanjutnya, aku harus memberikan istirahat pada mataku, saking capenya aku terlelap sampai aku bermimpi ada yang mengelus pipiku, tangan yanh sangat lembut membuatku tidur ku semakin nyaman, namun aku merasa sentuhannya seperti nyata aku pun membuka mataku
"Bec" ucapku kaget melihat becky di depanku
" kakak cape banget ya? Maaf ganggu tidur kak freen" ucap becky, aku tidak tau dapat keberanian dari mana aku memeluk becky, huuuuff aku merindukan aroma parfumnya
"I miss you" ucap ku
" me too" ucap becky aku terpaksa melepas pelukanku karena suara pintu ruangan ku terbuka
" ini coffee nya dok, nona becky maaf saya gak beli coffee untuk anda saya tidak tau nona disini" ucap viya
"Tidak apa-apa sus" jawab becky
"Kalau begitu saya keluar dok, nanti saya kesini lagi jika jadwal operasinya akan dimulai" ucap viya meninggalkan ruanganku, viya memang  pengertian dia memberi ruang untukku dan becky.

Author pov

"Kakak lupa hari ini jadwal kontrol kami bec" ucap freen
" ehm akhir-akhir ini kakak memang lupa tentangku" ucap beck
"kakak tidak bermaksud begitu bec, akhir-akhir ini pekerjaan memang sangat banyak" ucap freen
" i know" ucap becky singkat tanpa melihat wajah freen. freen pun terdiam tidak tau harus berbuat apa jika becky sudah hemat suara begini
" sebentar lagi libur semester kamu kan? Kakak akan mengambil cuti, kita ke pantai ya" ucap freen, becky langsung menatap mata freen
"Jangan suka berjanji kalau akhirnya kakak akan membatalkannya" ucap becky
" i am sorry" ucap freen merasa berasalah karena seminggu yang lalu freen berjanji pada becky akan pergi menonton namun beberapa jam sebelum pergi freen membatalkan janji mereka karena ada operasi dadakan
"Ah sudahlah, aku yang terlalu baper kak" ucap becky menyadari dirinya terlalu kekanak kanakan tidak bisa mengerti akan pekerjaan freen
" sebentar lagi kakak ada jadwal kamu, tunggu disini dulu ya kakak akan menyelesaikannya secepat mungkin" ucap freen
" aku pulang aja kak, aku pasti bosen kalau sendiri disini berjam jam" ucap becky
"No, tunggu disini, setelah pekerjaan selesai kita pulang, nginap di apartement ya, Nam dari kenarin ngereok pengen kenalan sama kamu" ucap freen
"Pemaksa" ucap becky ucap becky menyandarkan tubuhnya ke sofa, freen meninggalkan becky di ruanganya dan melanjutkan pekerjaan nya (skip).
Nam mantap wajah becky membuat becky risih
"Nam ngelihatnya biasa aja dong, dia risih tuh" ucap freen
"Kok lu mau sama dokter bodoh ini?" Tanya nam pada becky
"Maksud kakak?" Tanya becky
"Wajah lu kaya malaikat sedangkan wajah freen euuih kaku kaya kanebo kering" ucap nam
" bener juga, jarang senyum, ekspresinya selalu datar" lanjut becky
"Kalian berdua bener-bener ya" ucap freen, dari pada mendengar mereka membuli diri nya freen memilih membuat susu buat becky
"Buat gua mana?" Tanya nam
"Sejak kapan lu minum susu sebelum tidur, kalau mau buat sendiri" jawab freen
" iya deh, kalau adek adek an mah di special in" ledek nam "kakak aku mau susu juga" ledek nam
"Gua tampol lu ya" ucap freen, nam menghindar lalu lari kekamarnya
" pelan-pelan freen jangan membuat suara" teriak nam dari kamarnya
"Kakak galak banget deh" ucap becky
"Emang iya? Kakak sering begitu sama nam" ucap freen " yuk ke kamar, kamu udah beri tau richie mau nginap disini kan?"
"Sudah" jawab baceky
"Ini baju tidur untuk kamu" uvap freen memberi baju yang sengaja freen beli untuk dipakai becky, setelah becky membersihkan tubuhnya dia pun ikut membarinkan tubuhnya disamping freen, freen pun meletakan tablet nya dan berbalik menghadap becky.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang