Bab 19 { The start }

291 32 2
                                    

Sekeluarga itu menuju ke lokasi dan sesampainya disana, mereka melihat Runa terikat di sebuah kursi dan seorang pria disana.

Sae: Lepaskan dia.

?: Untuk apa?

Sae: Karena yang kamu mau itu adalah aku, bukan dia.

Bukannya melepaskan Runa, orang itu menyerang Sae dengan sebuah pisau.

{ Your name }: KAK SAE!

Untung Sae bisa menghindar dan berusaha melawan. Ayah berusaha menolong Sae dan Ibu pergi ke arah Runa bersama { Your name } lalu membukakan ikatan Runa. Awalnya ketiga perempuan itu akan pergi bersembunyi, tapi { Your name } tak sengaja melihat kakaknya hampir terkena serangan pisau dari pelaku itu dan dia menghalanginya dengan cara mendorong orang itu. Pisau yang digunakan jatuh dan Sae segera mengambil pisau itu. Orang itu pergi dan larinya sangat cepat dan polisi tiba.

Polisi: Dimana pelakunya?!

{ Your name }: KALIAN TELAT! DIA SUDAH KABUR DULUAN!

Sae: Tenanglah { Your name }.

Polisi itu meminta maaf dan menyelidiki tempat kejadian. Keluarga itu pulang sekalian mengantarkan Runa.

Runa: Maaf, ini semua gara-gara aku..

Sae: Ini bukan salah siapapun..

{ Your name }: Syukurlah kakak gak apa-apa..

Runa: Tapi sepertinya aku kenal dengan orang itu..

Sae: Kamu masih ingat siapa dia?

Runa menggeleng dan { Your name } merasa ada hal yang aneh. Setaunya, kakaknya gak pernah mempublikasikan statusnya dengan Runa dan Runa merasa kenal dengan pelaku.

{ Your name }: Aku rasa, dia benar-benar membenci kita. Bahkan sebelum kakak terkenal sekalipun dan kemungkinan dia adalah teman lama kakak..

Sae: Teman? Selama ini aku jarang punya teman dan aku fokus dengan mu dan juga Rin.

{ Your name } terdiam dan masih memikirkan identitas pelaku. Sesampainya dirumah Runa. Sae akan menemani Runa sebentar dan meminta keluarganya untuk pulang lebih dahulu. Lalu mereka pulang kerumah. Dirumah, Ibu menasehati putrinya untuk fokus pada dirinya sendiri, akhirnya { Your name } mengiyakan. Saat itu sudah larut malam dan dia pergi tidur.

Di mimpinya, { Your name } melihat dirinya tanpa bayangan menyapanya.

{ Your name }: Siapa kamu?

{ Your name 2 }: Aku adalah dirimu yang lain..

{ Your name }: Diriku.. Yang lain?

{ Your name 2 }: Iya. Mulai sekarang aku akan ada dirimu dan aku keluar saat kau bertemu orang yang membunuh kakak kita..

Lalu sosok keduanya menghilang dan { Your name } terbangun. Hari sudah pagi dan dia bersiap-siap menuju ke tempat audisi dengan Yukina diantar Sae. Ditempat audisi, { Your name } masih memikirkan dirinya yang dia temui didalam mimpi dan gilirannya tiba. Dia menunjukan skill aktingnya dan dinilai oleh juri. Hasil di umumkan 5 jam lagi, jadi Yukina mengajaknya ke cafe dekat situ. Di cafe mereka menikmati makanan dan obrolan dan waktu yang ditunggu telah tiba dan { Your name } menjadi salah satu orang yang terpilih.

Yukina: SELAMAT SAHABATKU! Aku bangga denganmu!!

{ Your name }: Terima kasih telah mengajakku kesini.

Yukina: Foto hasilnya dan kirimkan ke keluargamu.

{ Your name } memfoto hasilnya dan memberikannya ke pada keluarganya. Dia masih tidak menyangka kalo dia ada di titik ini. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi makam Rin dengan menaiki taksi. Sesampainya di makam, { Your name } dan Yukina membersihkan malam itu dan berdoa. Setelah berdoa, mereka masih disana.

{ Your name }: Kak, aku lolos audisi. Mimpiku akan tercapai dan rasanya masih sedih karena kakak tidak melihatku, padahal kakak adalah orang pertama yang tau keinginan ku menjadi artis..

Yukina: Kakakmu mungkin disana bangga denganmu. Aku yakin..

{ Your name } tersenyum dan mereka pergi dari sana. Mereka menuju cafe favorit mereka dan memesan macaron dengan mille crepes. Mereka salah fokus dengan foto Sae dengan tanda tangannya.

Yukina: Entah kenapa saat aku melihatmu dengan Kak Sae, aku rindu dengan kakakku...

{ Your name }: Aku paham, semoga kakakmu segera ditemukan..

Yukina: Amin. Aku juga rindu kakakku, aku emang lupa muka dan suaranya. Tapi aku ingat dia menggendongku dan membuatkan aku pesawat kertas lalu pergi..

{ Your name }: Dia kakak yang baik ya..

Yukina mengangguk dan mereka melanjutkan kegiatan mereka seperti anak-anak sma yang ke cafe.

Tbc...

2 - 3 - 2 { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang