Bab 7 { on a snowy night }

838 101 29
                                    

  Musim salju tiba. Rin dan { Your name } menonton film horor ditemani dengan potato chips dan Coca cola. Seperti biasa, Rin menontonnya dengan ekspresi tenang sedangkan { Your name } menahan ketakutannya.

Rin: Katanya gak bakal takut

{ Your name }: A.. Akan ku coba lagi!

Rin: Tak apa, aku suka jika kamu seperti ini. Ini dirimu.

{ Your name } hanya terdiam dan fokus kedalam filmnya.

Rin: Hari ini Kak Sae pulang. Katanya dia menemui kita di lapangan favorit kita.

{ Your name }: Benarkah?! Akhirnya!!

Rin: Aku tidak sabar menemui Kak Sae lagi.

{ Your name } sangat mengagumi Kak Rin, tapi Rin lebih mengagumi Sae dan { Your name } sangat tahu akan hal itu.

{ Your name }: Kangen aku dengan Kak Sae. Semoga dia makin tinggi.

Rin tertawa dan menepuk kepala sang adik dengan lembut.

Rin: Mau dia tinggi atau pendek, dia tetap kakak kita yang bernama Itoshi Sae.

{ Your name }: Iya². Kapan kita menemui Kak Sae disana?

Rin: Mungkin nanti malam?

{ Your name }: Eh.. Malam? Dingin tau..

Rin: Bawa saja syal dan jaketmu.

{ Your name }: Baiklah..

Rin: Kita jalan-jalan yuk. Beli sesuatu untuk Kak Sae.

{ Your name }: Seharusnya dia yang membawakan kita sesuatu.

Rin: Shuttt! Ayo jangan mageran!

Rin menarik-narik tangan adiknya dan { Your name } hanya pasrah dan mengikuti kemauan sang kakak. Mereka mengenakan jaket dan syal mereka masing-masing. Mereka ke toko dekat rumah dengan jalan kaki.

{ Your name }: Kita mau beli apa?

Rin: Permen jeli! Kita beli semua rasa.

{ Your name }: Kenapa sih Kak Rin sayang banget sama Kak Sae?

Rin: Aku sayang kalian sama besarnya. Cuma beda cara aja..

{ Your name } mempout bibirnya dan itu terlihat sama seperti Sae jika ngambek.

Rin: Mirip seperti Kak Sae.

{ Your name }: Kan aku juga adiknya. Gimana sih?

Rin: Iya²..

Mereka sampai ditoko dan membeli permen jeli yang banyak. Setelah membeli dan membayar, mereka segera pulang kerumah. Sesampainya dirumah, mereka pergi mandi dan kembali menonton film horor lainnya. Tiba-tiba ibu datang sambil membawa beberapa kantong belanja yang masih kosong.

Ibu: { Your name }, kamu mau ikut ibu belanja?

{ Your name }: Tapi, Kak Sae nanti pulang. Aku mau ikut Kak Rin!

Ibu: Kita beli bahan makanan untuk kepulangan Kak Sae.

Rin: Kamu ikut ibu aja.

{ Your name }: Baiklah, tapi aku mau satu snack!

Ibu: Iya..

Ibu dan { Your name } pergi ke supermarket dengan naik mobil. Sesampainya di Supermarket, Ibu memberikan beberapa list yang bisa diambil oleh { Your name } yang masih berusia 8 tahun itu. { Your name } mengambil kecap, gula, bumbu-bumbu dan tepung. Setelah mengambil Bahan-bahan itu, dia masukan kedalam keranjang dan pergi menemui ibunya di tempat daging.

Malam hampir tiba, Ibu dan { Your name } telah selesai berbelanja. Mereka melewati lapangan favorit itoshi bersaudara dan { Your name } melihat kedua kakaknya disana.

{ Your name }: Ibu, itu ada Kak Sae dan Kak Rin. Aku mau kesana!

Ibu: Baiklah, tapi ibu mau langsung kerumah. Jadi nanti kamu pulang sama mereka ya.

{ Your name }: Baik Ibu!

{ Your name } turun dari mobil dan menemui kedua kakaknya. Tapi dia datang di saat yang tidak tepat.

Sae: Aku sudah tidak ingin menjadi Striker, aku telah menjadi playmaker dan aku mencari seseorang striker yang bisa menerima upanku.

Rin: Kenapa? Bukannya itu mimpi kita? Aku, kakak, dan adik kita.

Sae: Kau.. Menyedihkan, Itoshi Rin..

{ Your name } yang melihat semua itu hanya bisa terkejut dan melihat perubahan kakak tertuanya. Dia tidak menyangka bahwa semua akan seperti ini, dan dia mulai membenci kakaknya yang telah berubah ini.

Besoknya, Sae tak berada dirumah dan Rin telah berubah. Dia tidak sehangat dulu dan { Your name } juga kehilangan sosok Kakak Rin yang selama ini dia kenal. Perubahan ini membuat { Your name } membenci kakak tertuanya.

Semenjak saat itu, Rin berlatih sangat keras dan { Your name } merasakan sedikit keasingan dari Kakaknya sendiri, Rin.

Tbc..



2 - 3 - 2 { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang