Hallo para readers🤗Ini ceritaku yang kedua, ada juga ceritaku yang pertama judulnya "REVENGE" tapi belum ku lanjutin, mau aku revisi lagi soalnya agak kurang nyambung, jadi ku buat cerita ini dulu. Hehe😁
Oh iya, semoga kalian enjoy ya baca ceritaku.
Salam kenal buat kalian.
Happy reading
Agam Mahendra, pemuda umur 17 tahun asal Bandung yang sekarang masih duduk di bangku SMA. Dia bersekolah di SMA Bintang Jaya dan dia sekarang kelas 11, lebih tepatnya dia berada di kelas XI IPS3.
Dia bukan murid yang pintar dan juga bukan murid yang bodoh, dia standar seperti murid-murid pada umumnya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana, keluarganya pun harmonis tak ada masalah keluarga yang terlalu serius, hidupnya pun seperti anak-anak biasa tak ada yang spesial darinya.
Hari-hari nya pun normal tiada yang spesial, seperti biasa setelah bel istirahat berbunyi Agam dan teman-temannya pergi kekantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.
"Nah sekarang jadwalnya Asep sama Mamat" sarkas Juki selaku teman Agam yang paling cerewet.
"Iya iya, mau pada pesen apa?" Tanya Asep menunggu.
"Gue bakso sama es teh anget" jawab Danang sambil nyengir
"Mana ada elah es teh anget, yang bener mana? Es teh atau teh anget?" Jawab Mamat sedikit kesal.
"Air putih botol aja deh" jawab Danang tanpa dosa.
"Lama-lama gue timpuk lo ya, bikin orang naik darah aja untung gue darah rendah" Asep sambil mengelus-elus dadanya.
"Skip, yang lain apa?"
"Samain kaya Danang tapi minumnya es teh" pinta Agam sambil membuka hp nya.
"Iya gue juga samain" jawab yang lain juga
"Yaudah, berarti ini semua samain cuman si Danang aja yang air putih, oke pesanan segera datang" lalu mereka berdua pergi memesan makanan mereka.
"Gam, gue kemarin baca novel punya saudara gue dan menurut gue si seru, jenre nya tentang percintaan anak sekolah tapi seru nggak bosenin, coba deh lo baca gue pinjemin" Sarkas Satya
Dia merekomendasi novel pada sahabatnya, karena dia tahu Agam senang sekali mengoleksi dan membaca novel entah itu di aplikasi hp atau dalam bentuk buku.
Agam yang sedari tadi melirik hp nya segera mendongak ke arah temannya, karena ia mendengar hal menarik baginya.
"Beneran seru nggak? Entar pas gue baca ternyata bosenin?" Tanya Agam menuntut,
"Nggak bakal lo bosen deh, gue udah baca setengah novel dan ya seru-seru aja" jawab Satya dengan percaya diri.
"Judulnya apa? Entar gue cari di Grammedia" Tanya Agam lagi
"Nggak ada di Grammedia, soalnya stoknya terbatas kata saudara gue" jawab Satya jujur,
Karena memang kata saudaranya itu, stoknya nggak banyak karena mungkin juga sang penulisnya masih terbilang baru dan masih belum mau meluncurkan novelnya dalam bentuk banyak.
"Ouhh, yaudah gue pinjem punya saudara lo boleh kan, lo udah selesai bacanya belum?" Jngan salahkan Agam karena dia sekarang penasaran dengan novel yang di ceritakan oleh sahabatnya itu.
"Belum sih, tapi sebagai teman yang baik dan pengertian gue sebenernya juga mau minjamin buat lo karena novelnya belum gue kembaliin ke yang punya" Satya memang berniat meminjamkan novel milik saudaranya ke Agam.
"Bentar ya gue ambil tuh novel" sarkas Satya, seniat itu dia meminjamkan novel itu.
"Lah emang lo bawa?" Tanya Agam
"Bawa dong, bentar ya gue ke kelas dulu" Satya langsung berjalan ke kelasnya mengambil novel yang tadi ia bicarakan.
Agam yang melihat Satya pergi, langsung mengalihkan matanya lalu membuka hp dan melanjutkan membaca di dalam aplikasi hp nya itu.
3 menit kemudian
"Nih novelnya" Satya meletakan novel itu di meja persis di depan Agam.
Agam melirik novel di depan nya dan membaca judul yang terpampang jelas di matanya.
"We Are One" bacanya,
Judulnya seperti novel yang membosankan.
"Dari Judulnya kaya bosenin" Agam lalu melirik sahabatnya yang sedang meracik bakso di depannya yang baru sampai di antar.
Satya yang mendengar sahabatnya berkomentar lalu melihat sahabatnya dan berkata,
"Jangan lihat dari cover nya aja, coba lo baca isinya. Udah tinggal baca aja deh, gue mau makan jangan ganggu" jawab Satya lalu melahap bakso di depan nya dengan hikmat.
Lalu Agam melirik novel itu lagi dan berpikir nanti saja membacanya sekarang dia mau mengisi perutnya yang kosong ini.
Kringg,,,
Suara bel pulang berbunyi semua anak pun berhamburan meninggalkan kelasnya, sebagian murid ada yang sudah pulang dan ada yang masih tinggal di sekolah karena jadwal kegiatan ekstrakurikuler nya.
Agam termasuk murid yang langsung pulang karena dia tak mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler, ya kehidupannya memang monoton.
Dia selalu berjalan kaki karena rumahnya dekat dengan sekolahnya tapi aneh kenapa setiap berangkat sekolah dia selalu telat padahal jarak diantara rumahnya ke sekolah terbilang cukup dekat, sungguh masih menjadi misteri. Apakah karena dia orang yang sedikit pemalas? Ya sudah lah mari kembali ke topik awal.
Di perjalan pulang dia berjalan sambil membaca novel yang ia pinjam. Yah benar kata sahabatnya, jangan menjugde dari covernya aja karena belum tentu sama.
Dan sekarang Agam menikmati alur cerita di dalam novel yang berjudul "We Are One" itu.
"We Are One" Novel yang menceritakan tentang Azila Septiyani si cewek pintar nan cantik yang selalu jadi primadona di sekolahnya. Karena kepintarannya ia menjadi rival seorang Mona Anastasya entah itu di nilai, prestasi atau pun di dalam percintaannya.
Mona menyukai ketua osis nya yang bernama Arka Mahardika Pangestu begitu pun dengan Azila tapi karena sifatnya yang pediam dan tertutup ia pendam sendiri. Sifat Arka yang cuek, tegas, dan berwibawa membuat para kaum hawa mengaguminya, tapi Arka masih belum mau membuka hatinya untuk siapa-siapa karena ia masih terjebak dalam kisahnya di masa lalu hingga belum bisa membuka kan hati nya untuk saat ini.
Tapi karena sebuah insiden Arka harus selalu berada di dekat Azila hingga lama kelamaan tumbuh lah sebuah rasa yang dulu ia tutup rapat-rapat sekarang mulai terbuka hanya karena seorang Azila Septiyani.
Mona yang melihat Arka selalu berdekatan dengan Azila tersulut api cemburu, ia melakukan hal-hal yang akan membuat Azila menyerah dan merasakan rasa sakit yang harus ia rasa kan.
Baru setengah novel ia baca tiba-tiba bergetar benda di dalam saku celananya, ia merogohnya dan melihat hp nya dan tertera panggilan telpon dari Satya, lalu ia mengangkatnya
"Hallo"
"Apa?"
Agam melanjutkan perjalanannya tanpa ia sadari ada mobil yang melaju kencang ke arahnya, dan tubuhnya terpental jauh dan seketika semuanya gelap.
Saat membuka mata, ia mengedarkan padangan melihat sekelilingnya dan semua terasa asing bagi nya. Seingatnya dia tadi sedang membaca novel yang ia pinjam dari sahabatnya lalu tiba-tiba ia merasa tertabrak sesuatu dan terpental lalu matanya terpejam.
Lalu dimana ia sekarang? Dan lagi, tiba-tiba ada beberapa orang yang tak ia kenal mengenali dirinya. Ada apa dengan semua ini? Semuanya membingungkan baginya. Tolong adakah yang mau menjelaskan?
Thanks udah mau baca ceritaku🤗
Maaf kalau ada typo🙏
Jangan lupa vote and coment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agam's (Si Figuran)
FantasiaAgam Mahendra pemuda biasa yang masih duduk di bangku SMA mengalami kecelakaan saat ia akan pulang dari sekolahnya. Saat membuka mata, ia merasa asing dengan tempatnya saat ini. Sebenarnya ada dimana ini? Terakhir seingatnya tadi dia sedang membaca...