Chapter 1 - Awal Mula

6 1 0
                                    

Kisah ini dimulai pada tahun 2018, tahun dimana aku akan lulus dari SMA yang sering membuatku bosan jika aku berada didalamnya. Namaku Agatha Rena, tetapi aku lebih senang jika teman-temanku memanggilku Rena karena Rena memiliki arti yang bagus, yaitu tulus atau iklas. Aku memang belum sepenuhnya bisa mempraktekkan arti namaku dalam kehidupanku, tetapi menurutku itu bukanlah masalah.

Aku lebih sering menghabiskan waktuku dengan menulis cerpen ataupun cerita-cerita novel yang sebenarnya tak tau akan kuapakan nantinya. Tetapi, aku tetap suka melakukannya. Aku merasakan bahwa energiku pulih kembali ketika aku selesai menulis. Sejauh ini aku sudah menulis lebih dari 20 cerpen dan 1 novel cinta yang tak tau aku mendapatkan inspirasi dari mana karena sialnya aku belum pernah pacaran selama 17 tahun aku hidup

****

"Renaa.." ucap seseorang dari luar pintu kamarku yang tak lain dan tak bukan adalah suara Mama
"Iya ma, masuk aja." ucapku lembut

Mamapun masuk membawa secangkir coklat panas dan roti bakar yang nampaknya baru selesai dibuat. Mama meletakkan gelas dan piring diatas meja belajarku yang berantakkan dengan alat tulis dan kemudian duduk di samping kasurku. Sebelum memulai percakapan, aku sebenarnya sudah tau apa yang akan mama katakan. Perlahan-lahan aku meminum coklat panas dan memakan roti bakar yang dibawakan mama, mengingat pembicaraan ini akan terasa berat.

"Rena, sudah punya rencana akan melanjutkan kuliah dimana? Kamu kan sudah tinggal menunggu pengumuman kelulusan dan ijazah mu, ada baiknya sudah mulai mendaftarkan diri ke Universitas yang kamu inginkan." ujar mama dengan raut wajah yang serius
"Sesuai prediksi!" ucapku dalam hati merasa bangga karena bisa menebak arah pembicaraan ini.

Aku pun berhenti makan roti dan meletakkan gelas yang sempat aku pegang beberapa menit sebelum mama menembakkan pertanyaan tadi. Aku mencoba menyusun kata-kata yang pas dalam benakku sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

"Kalo jujur aku ingin masuk jurusan yang berhubungan dengan menulis, karena kan mama tau kalau aku suka sekali menulis cerpen atau novel." jawabku dengan hati-hati
"Hmmm.. apa tidak bisa jika menulis dijadikan hobi saja nak?" Kamu tau kan jaman sekarang sudah lebih susah mencari pekerjaan, mama takut kamu sulit kedepannya. Coba pikirkan jurusan lain yang lebih memungkinkan memiliki peluang kerja yang baik."

Jawaban yang diberikan mama sempat membuatku terdiam selama beberapa menit, mengingat minatku pada menulis sangat tinggi. Akan tetapi, aku juga tidak bisa membantah hal tersebut karena apa yang dikatakan mama ada benarnya juga. Aku pikir setelah melewati masa SD, SMP dan SMA yang semuanya diatur oleh keluargaku, saat masuk kuliah aku bisa memilih yang aku inginkan, ternyata tidak. Aku merasakan hal ini seperti dejavu dalam hidupku.

"Baik ma, akan aku pikirkan dulu." ujarku dengan nada sedikit terpaksa karena menyadari cita-citaku untuk menjadi penulis akan sirna
"Baik nak, mama tunggu keputusanmu ya nak." balas mama yang langsung berdiri dan berlalu dari kamarku

Aku langsung mematikkan lampu belajarku, berbaring di kasur sambil menatap langit-langit kamar, berpikir jurusan apa yang sebaiknya aku pilih. Hingga aku tidak menyadari aku tertidur tanpa menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang aku alami.

"Sial." umpatku saat membuka mata dan melihat jam wekerku yang menunjukkan jam 6 pagi

Aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke SMA yang sudah tak sabar lagi aku tinggalkan. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusanku. Aku berharap lebih cepat lulus dari sekolah ini, mengingat aku tidak begitu akrab dengan teman-teman sekelasku kecuali beberapa sahabatku yang sudah menemaniku dari awal masuk SMA.

"Maa.. Aku berangkat dulu yaa." ujarku sambil memakai kaos kaki dan sepatuku di luar rumah
"Iyaa nak, hati-hati." jawab mama sambil melambaikan tangan dari pintu dapur

Semoga hari ini Joy, Ivana dan Berlyn datang kesekolah, mengingat ketiga sahabatku ini seperti hantu, yang datang sekolah sesuka hati mereka. Aku tidak mau bersama anak-anak kelas lainnya yang sering membuatku tidak nyaman. Aku ingin mendengarkqn pengumuman kelulusan bersama sahabat-sahabatku yang sudah bersamaku selama 3 tahun ini.

***

#Ch1_End

ExpectationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang