Chapter 7 - Monthversay

2 0 0
                                    

Besok tepat sebulan aku dan Rena berpacaran. Aku berencana untuk memberikan hadiah yang cocok untuknya. Sudah dari seminggu lalu aku sibuk membuka berbagai macam aplikasi online shop, akhirnya aku memutuskan untuk memberikannya hoodie berwana hitam serta bouquet bunga berwarna biru sesuai warna kesukaannya. Aku mengirimkan hadiah itu langsung ke alamatnya dan berharap pesananku akan tiba tepat waktu. Untungnya kemarin aku sempat menanyakan alamat rumah Rena ke Ivana sehingga aku tidak perlu repot-repot berbohong  untuk mendapatkan alamatnya.

"Semoga aja hadiahnya sampai tepat waktu!" ujarku sembari terus melihat package tracking di handphone

***

Tingg~

Bunyi notifikasi yang membuatku langsung senyum-senyum sendiri. Aku pikir Rena melupakan tanggal jadian kami, ternyata tidak. Pesan manis yang Rena kirimkan langsung membuatku salah tingkah.

"Happy Monthversary sayang. Mungkin kederangan kekanak-kanakan ngomong gini tapi aku mau bilang bahwa aku senang banget bisa jadi pacar kamu. Aku harap kita bisa ngerayain hari jadian kita bukan hanya bulan ini tapi sampai tahun-tahun selanjutnya ya. I love you."

Aku terus membaca pesan tersebut berulang kali sampai aku lupa untuk membalasnya. Setelah kesadaranku kembali, aku bergegas untuk membalas pesan tersebut dengan kata-kata yang tak kalah manis lagi. Aku nggak peduli jika orang lain mengatakan kami alay tapi nyatanya aku memang sangat mencintai gadis ini.

Senyumanku sirna setelah aku mengingat paket hadiah yang ku kirimkan, aku tidak tahu akan sampai hari ini atau tidak. Kembali aku mengintip package tracking dan berharap akan ada titik terang dari kekhawatiranku beberapa hari ini. Akhirnya aku memutuskan untuk jogging pagi dulu guna untuk men distract pikiran ku dari paket yang tak kunjung datang.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, ke khawatiranku dengan hadiah untuk Renapun sudah teratasi. Tadi sekitar jam 5 sore Rena mengirimkanku video unboxing paket yang sudah membuatku gunda gulana selama seminggu. Aku sangat senang melihat raut wajah kaget bercampur bahagia di wajah Rena ketika menunjukkan hadiah yang saat ini sedang dia pamerkan pada saat kami melakukan panggilan video.

Rena cenderung tidak suka diberi hadiah, selama kami dekat dia tidak pernah mau jika aku menawarkan diri untuk memberikannya sesuatu. Baru kali ini aku bertekad untuk memberikannya hadiah tanpa meminta persetujuan darinya. Ternyata hasilnya sangat memuaskan, melihat dia bahagia dengan hal kecil yang kuberikan membuatku merasa menjadi pacar yang berguna baginya. Sedikit konyol tapi memang ini yang aku rasakan.

***

Seminggu sudah berlalu sejak Monthversary kami, hubungan ku dengan Renapun semakin romantis. Setiap hari kami tidak pernah lupa untuk mengucapkan selamat pagi serta melakukan panggilan video setiap malam selesai kami menjalankan hari yang melelahkan. Berbagi cerita dengan Rena merupakan agenda harian yang paling aku tunggu. Layaknya menonton siaran TV, melakukan panggilan video dengan Rena adalah siaran channel favorite ku.

Aku merasa setiap hari cintaku pada Rena semakin meluap, tapi tak bisa kami pungkiri kadang ada saja salah paham yang terjadi tetapi untungnya kami sepakat untuk selalu menyelesaikan masalah tanpa dibiarkan berlarut-larut. Aku sebagai lelaki juga paham jika mood cewe memang ribet sehingga aku lebih sering mengalah jika Rena sudah mulai mencari perkara denganku. Tapi aku rasa itu adalah sisi imutnya, meski aku kesal tapi dia selalu bisa membuatku luluh dengan tingkahnya. 

Rena juga cenderung tidak mudah cemburu, meskipun aku sering membicaran berbagai perempuan yang mencoba untuk mendekatiku tetapi dia merasa biasa saja bahkan nampaknya dia merasa bangga jika pacarnya disukai oleh banyak orang. Terkadang dia juga yang memilihkan outfit  yang akan aku pakai kekampus guna untuk memberikan kesan rapi dan keren. Tapi nggak bisa aku pungkiri semenjak cara berpakaianku diatur oleh Rena aku merasa lebih rapih dan stylish. Aku terkadang tidak paham dengan cara pikirnya Rena, yang aku tahu perempuan cenderung cemburu jika pacarnya didekati perempuan lain, tapi Rena berbeda. Mungkin cara dia mencintaiku berbeda dengan perempuan lain, aku tidak tahu harus senang atau sedih. 

***

#Ch7_End

ExpectationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang