Misi untuk tidak menganggap Atlas Dean, berhasil!
Sejak Tessa kembali dari liburan keluarganya, Hazel kembali pada rutinitasnya dengan Tessa. Sebelum itu bahkan dirinya mati-matian untuk tidak berhubungan dengan Atlas lagi.
Seminggu awal terasa baik-baik saja, karena setelah hari dimana mereka makan nuggets bersama, yang ternyata jadi hal buruk karena Atlas yang terus-terusan menjahili dan membuatnya kesal selama menghabiskan waktu bersama.
Tapi ketika Tessa kembali, Atlas mulai mengajaknya bicara lagi. Kadang kala tiba-tiba pergi ke rumahnya, bahkan hampir tengah malam untuk mengajak membeli makanan bersama.
"Temenin beli nasi goreng. Lapar belum makan malam."
Hazel menunjuk kearah mobil Tessa yang menunggunya dengan ujung dagunya. Atlas mengikuti arah pandangnya, bingung.
"Tessa? Ajak Tessa?"
Pertanyaan itu diterima dengan cara aneh oleh Hazel, padahal yang ia maksud adalah bahwa dirinya akan mencari makan malam dengan Tessa. Tidak berniat untuk mengajak Tessa.
Agenda mencari makan malam kan sudah lebih dulu dijanjikan dengan Tessa, jadi pertanyaan Atlas terasa konyol untuknya.
"Sama dia duluan."
Atlas mengangguk mengerti.
"Ke?"
Setelahnya Hazel tidak menghiraukan Atlas lagi, mengunci pintu rumah sebelum melihat kearah Atlas sekali lagi dengan durasi yang begitu singkat, tatapnya terlihat tidak bersahabat bahkan terkesan bosan.
Dilaluinya Atlas begitu saja, Atlas menggenggam tangannya erat untuk sesaat, tapi kemudian ikut mendekat kearah mobil Tessa.
"Hi, Atlas."
Atlas tentu juga kenal dengan Tessa, mereka terhubung dari satu orang yang sama, yakni Hazel.
"Hi, Tes."
"Kita mau drive thru fast food, come with us? Atau mau titip sesuatu?"
Tessa bertanya seperti itu karena dirinya melihat jelas interaksi yang dibagi oleh Atlas dan Hazel sebelumnya, bagaimana lelaki itu mengajak Hazel untuk mencari makan malam bersama karena dirinya merasa lapar.
Atlas melihat bagaimana Hazel yang duduk di samping Tessa hanya menatap lurus, seakan dirinya juga tidak ingin untuk menawarkan hal tersebut kepada Atlas.
Menangkap sinyal bahwa Hazel hanya ingin pergi dengan Tessa, Atlas menemui dirinya menggeleng kecil.
"Nope, but you two have a nice meal."
Dan itu adalah kali pertama Atlas melihat bagaimana Hazel berusaha tidak menghiraukan kehadirannya.
Hazel kira dengan sikapnya yang begitu jelas, seakan penuh tanda dan simbol agar Atlas tidak berani-berani mendekatinya lebih jauh, maka usaha pria itu untuk berkomunikasi dengannya akan berakhir.
Tapi tidak, Atlas terlihat menunggu di depan rumah ketika Hazel turun dari mobil Tessa sehabis mereka makan siang bersama.
Memang lebih sering memilih untuk pergi keluar mencari makan karena bahan-bahan di rumahnya sudah habis, tapi juga belum ada niat untuk pergi ke supermarket dan membeli kebutuhan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hocus Pocus
Fiksi PenggemarEveryone believe Hazel is Atlas' girl. But in fact, Atlas just Hazel's boy in disguise