VC 3 || PROOF

4.3K 535 10
                                    

Follow dan vote terlebih dahulu sebelum membaca!

ㅤㅤ
ㅤㅤ
PLAKK
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Suara tamparan itu terdengar nyaring sampai orang-orang yang berada di dalam rumah besar itu tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari sang ayah yang sedang menghukum anak nya.

"PAPA UDAH SEKOLAHIN KAMU MAHAL-MAHAL, TAPI KAMU MALAH JADI TERSANGKA PEMBUNUHAN?!" Bayu berteriak kencang kepada sang anak. Bahkan seluruh penjuru rumah terasa hening, seakan-akan hanya terdengar suara teriakan nya saja yang menyeruak di dalam rumah besar itu.

Para pelayan, termasuk ibu nya sendiri tidak ada yang berani untuk mencampuri urusan antara anak dan sang ayah. Mereka lebih memilih berpura-pura tidak tahu saja, dari pada harus terlibat.

"Maafin Algo Pa," Algo bertekuk lutut di hadapan ayah nya, sambil menundukan kepala. Menahan pipi yang terasa kebas, sekaligus perih karna tamparan dari ayah nya.

"Dari awal Papa udah engga setuju kamu pacaran sama dia, ternyata Papa bener kan? Dia cuman membawa dampak buruk buat kamu. Sekarang kamu yang paling di curigain." ucap Bayu.

Ya, sebenernya Algo pun cukup menyesal telah membuat hubungan sepasang kekasih dengan Zena, ia tidak tahu bahwa Zena bisa menghancurkan hidup nya seperti ini.

"Pa, maafin Algo. Algo janji bakalan cepat nyelesain masalah ini, tanpa ada media yang tau." Algo semakin memohon kepada Bayu, ia sampai memegang kaki nya.

"Memang udah sepatut nya kamu selesaikan masalah kamu sendiri. Pokok nya Papa ga mau tau. kalau sampai masalah ini tersebar luas, Papa ga akan bantuin kamu buat masuk universitas." tegas Bayu.

"T-tapi Pa... Algo ga bisa gerak sendirian. Izinin Algo minta satu hal aja ke Papa, sisa nya biarin Algo sendiri yang beresin, gimana?"

Mendengar perkataan putra nya, Bayu terdiam dan berfikir sejenak.

"Oke, Papa bantu untuk yang terakhir kali. Tapi kamu harus tepatin janji kamu."

Algo mengangguk menandakan bahwa ia setuju dengan perkataan Papa nya.

"Apa yang bisa Papa bantu?"

ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
- V I P -ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

"Lo udah ngehubungin orang tua lo di kanada?" tanya Algo yang kini tengah duduk berdampingan dengan sahabat baik nya.

"Udah. Katanya kasus nya belum terlalu besar, jadi gue gausah khawatir, mereka bilang kayak gitu." Arkas mengedikkan bahu nya.

"Enak juga idup lo," celetuk Algo. Mata nya sibuk menatap layar tv besar.

Arkas terkekeh. "Enak lo bilang? Mau tukeran hidup sama gue?" tanya nya.

"Engga dulu deh, bokap gue lebih kaya hahaha."

Tiba-tiba saja Arkas melempar stik ps yang sedang ia main kan dengan teman nya itu.

"Ah anjing, gue kalah lagi kan. Lo sengaja ya ngajak ngobrol gue biar gue ga fokus?" tuduh Arkas.

Algo tertawa puas. Sebab, ia dan sahabat nya ini, sudah membuat taruhan sebelum bermain, dan Algo mendapatkan cukup banyak keuntungan karna ia menang 3 kali berturut-turut.

"Lo nya aja yang cupu! hahaha." ejek Algo.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Tok, Tok, Tok
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar.

"Den Algo, ini ada paket atas nama Aden"

Dengan cepat Algo langsung bergegas membuka kan pintu kamar nya setelah mendengar panggilan dari pelayan nya.

VIP CLASS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang