Dua anak manusia saling bertaut dan merangkai cerita mereka. Terkadang berbenturan. Terkadang terikat. Seiring berjalannya waktu, cinta itu bersemi seperti mekarnya bunga sakura di saat cuaca menghangat.
"Pelan tapi pasti, kamu bakal cinta sama aku, Tasia. Bukalah pintu hatimu, Sia. Aku yang bakal nyembuhin hatimu yang terluka itu"- Bian Ferdinand Pratama
"Aku bersyukur selama ini kamu selalu ada buat aku, Bi"- Tasia Asmara Jingga
🌸🌸🌸
Tasia Asmara Jingga berusia 20 tahun dan sedang mengambil jurusan Manajemen, semester tiga. Anak tunggal dari keluarga Asmara. Ayah dan Ibunya mempunyai bisnis cafe. Tasia menjalin hubungan asmara dengan teman karibnya yang sedang menjalankan pendidikan di luar negeri.
Bian Ferdinand Pratama berusia 17 tahun dan sedang menanti ujian akhir sekolah SMA. Anak yang periang dan friendly ke semua orang (badboy karena membuat banyak perempuan jatuh cinta tapi dianya biasa aja). Bian memiliki adik perempuan yang terpaut tiga tahun. Bian juga memiliki enam sahabat, teman basket dan bandnya yang bernama XOXO, dan satu sahabat perempuannya yang biasa dipanggil Hera.
Arinda Yunita Putri Pratama berusia 14 tahun dan adik kandung Bian. Biasa dipanggil Dek Nini. Kesayangan Keluarga Pratama. Siapapun yang membuat Nini nangis, harus berhadapan dengan Bian.
Cassandra Maudy Hera. Sahabat dekat Bian dari TK sampai SMA. Sosok perempuan terpenting dalam hidup Bian setelah Mama dan Dek Nini. Selain sebagai sahabat dekat, Hera merangkap menjadi guru dan mentor motivasi hidupnya Bian yang pasang surut bagaikan air laut di pantai.
🌸🌸🌸
Hai semua. Perkenalan aku, Sel. Ini cerita pertamaku. Mohon kritik dan sarannya. Terima kasih. Semoga kalian menyukainya.
Salam,
Sel
KAMU SEDANG MEMBACA
Drawing Our Moments [On Edit]
General Fiction[Update setiap hari Rabu, Jumat, dan Malam Minggu (kalo gak ketiduran😅)] Dua anak manusia saling bertaut dan merangkai cerita mereka. Terkadang berbenturan. Terkadang terikat. Seiring berjalannya waktu, cinta itu bersemi seperti mekarnya bunga saku...