06 - Mission Complete

24 4 9
                                    

Bian Side

Seorang perempuan, sedang memegang tas jinjingnya, menunggu di depan gerbang sekolah. Sesekali, ia melihat handphone-nya. Sekolah sudah tampak sepi, sudah dari 30 menit yang lalu sejak bel pulang sekolah berbunyi. Ia mendengar suara motor yang sepertinya akan mendekat ke arahnya. Ia mencari keberadaan motor itu dan benar dugaannya.

Bian, si pengendara motor, memberhentikan motornya di depan perempuan itu. "Dah lama nunggunya? Gue anter adek gue dulu soalnya."

"Gak lama kok." Bian memberikan helm kepada perempuan tersebut.

"Kita mo kemana nih?" Tanya Bian kepada perempuan yang sudah duduk di motornya.

"Bioskop aja. Ada film Marvel seru nih." Ujar perempuan itu. Bian mengangguk lalu menyalakan motornya. Mereka akhirnya berangkat menuju bioskop.

Sesampainya di depan gedung mall, Bian memarkirkan motornya. Perempuan itu meletakkan helmnya di atas jok motor. Tangan perempuan menarik lengan Bian dan mengenggamnya erat sembari berjalan ke dalam mall tersebut.

Mereka memesan dua tiket film Marvel dan juga satu paket popcorn dan dua coca-cola. Masih ada waktu 20 menit sebelum filmnya dimulai, mereka menunggu di kursi yang sudah disediakan di dalam bioskop tersebut.

"Gue, ke toilet dulu, ya." Ujar Bian. Perempuan itu mengiyakan.

Bian mengeluarkan handphone dan mengetik sesuatu pada seseorang.

Gue di bioskop. Dia yang ngajakin buat nonton film Marvel.

Tak berapa lama, seseorang itu membalas pesannya.

Ok. Sip. Otw.

Setelah membaca pesan itu, Bian fokus menyelesaikan urusannya di dalam kamar mandi. Mencuci tangan. Keluar, menghampiri perempuan tadi.

"Berapa menit lagi?" Tanya Bian.

"15 menit lagi. Eh.. itu udah boleh masuk. Hayo." Ajak perempuan itu.

Perempuan itu berjalan di depannya. Bian terlihat gelisah namun memutuskan untuk mengikutinya dari belakang. Mereka mencari kursi barisan A nomor 7 dan 8.

Sebelum penayangan film, biasanya akan ditayang iklan terlebih dahulu. Bian mengoyang-goyangkan kakinya gelisah. Perempuan itu menyodorkan popcorn-nya pada Bian. "Mau?"

Bian mengambil beberapa lalu memakannya. "Tumben ngajakin gue keluar?" Bian berusaha memancing perbicaraan.

"Emang gak boleh?"

"Boleh sih."

"Oke. Kalo boleh mah. Gue kan pengen kita jadi makin deket-deket-deket, sampe kita resmi pacaran." Ujar perempuan itu.

Bian hanya dapat berbicara dalam hati.
Tuhan selamatkan hamba.

Film akan segera ditayangkan. Namun matanya melihat segerombolan orang yang sepantar dengannya berjalan ke arahnya. Kelima orang tuh terlihat mencari kursi mereka. Mereka akhirnya berhenti di depan Bian dan juga perempuan itu.

"Eh, lo ke bioskop juga, Bi. Ya padahal tadi kita mo ngajakin lo nonton Marvel." Celetuk Chairil.

"Gak papa kan, si Bian juga di sini. Jadi bisa nonton bareng." Satya menambahkan.

Ketika Bian melihat kelima teman-temannya dari arah depan bioskop. Senyumnya merekah. Ia terselamatkan segera. Kenapa cuma berlima? Karena Shaka sedang sakit. Sejak pagi tadi, ia tidak masuk sekolah.

Kelima temannya akhirnya duduk depan barisan Bian dan perempuan itu. Filmnya sudah dimulai. Belum sepuluh menit berjalan. Bisma mendongakkan kepalanya ke belakang, ke arah Bian.

Drawing Our Moments [On Edit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang