Gadis imut yang aneh

16 1 0
                                    

"Kau mau kemana ruby?" Tanya angela saat melihatku bersiap2 di pagi hari.
"Aku mau keluar sebentar. Kamu diam dirumah saja ya sampai aku pulang"
"Apa aku tidak bisa ikut?"
"Bagaimana ya" aku menatap wajah angela yang tengah memperlihatkan ekspresi sedih dengan matanya yang bulat dan berkaca-kaca membuatku tidak tega.
"Kamu disini saja ya" kataku dengan lembut, mencoba membujuk angela. Angela hanya tertunduk lemas mendengar kalimatku lalu bergumam.
"Dr. Rooney..."
"Apa?" Aku kaget mendengar ucapannya.
"Aku ingin bertemu Dr. Rooney" nada angela meninggi sembari menatapku dengan semangat.
"Aku ingin mencarinya" kata angela lagi. Aku bingung dengan perkataannya. Selama ini dia tidak mau bicara tentang dirinya, saat kutanya dari mana asalnya dan bagaimana bisa mendarat di kebunku dengan kapsul nya, dia hanya diam dan mengabaikan pertanyaanku.
"Baiklah. Ayo kita sama-sama keluar" mendengar ucapanku, Angela tersenyum lebar seperti bocah. Sangat imut.

..................

"Knock knock.. siapa itu" Disepanjang jalan angela terus berbicara sendiri sambil terkekeh. Saat ini dia mengucapkan kalimat itu terus menerus sembari menepuk2 lenganku seperti mengetok pintu sambil melompat2. Kuhela nafas panjang yang dalam.
"Angela" panggilku sedikit kesal
"Iyaa!!"
"kamu umur berapa sih?"
"8 tahun"
"Apa?" Bagaimana bisa gadis bertubuh sedikit lebih tinggi dari aku yg sudah 16 tahun masih 8 tahun? Pasti dia berbohong.
"Ruby terganggu?" Mendengar pertanyaannya, aku mengangguk.
"Tapi, hatiku sedih saat aku diam, disini rasanya tidak enak. Aku tidak suka perasaan ini"
Aku hanya menatap Angela yang terlihat murung sambil memegang dada kirinya. Anak ini benar-benar aneh. Dan sekarang aku butuh ketenangan karena fikiran ku sedang tidak karuan. Aku keluar karena ingin berpatroli sembari mengumpulkan informasi tentang Alucard. Tapi disisi lain sepertinya Angela juga mencari seseorang.
"Kenapa disini sangat sepi? Sangat berbeda dengan tempat asalku" aku terkejut mendengar pertanyaan Angela. Mungkin aku bisa mengorek informasi darinya saat ini.
"Iyakah? Memangnya tempat asalmu bagaimana?"
"Aku tidak pernah jalan-jalan seperti ini dengan leluasa. Tapi saat aku lihat dijendela atau saat professor mengajakku keluar ada banyak orang yang berjalan. Mereka saling tertawa dan bercerita. Seperti kita sekarang"
"Ya, mungkin di tempat asalmu populasi nya ada banyak"
"Iya, ada banyak sekali orang. Aku sangat senang melihat anak-anak bermain, berlarian, ibu memeluk anaknya, keluarga yang berjalan sembari berpegangan tangan.. heheh. Membayangkannya kembali membuatku saaaangat bahagia"
"Kamu berasal dari tempat yang damai ya" kataku sembari tersenyum.
"Tapi tiba-tiba..." belum sempat Angela melanjutkan kalimatnya ada seorang lelaki tak asing yang menghampiri kami.
"Gussion?" Aku kaget.
"Oh, kamu tau namaku?" Gussion juga nampak kaget.
"Iyaa begitulah.. hahahah"
"Beberapa hari yg lalu Alucard meminta tolong padaku untuk memberikan ini padamu" gussion memberikanku sebuah kalung giok berwarna gradiasi merah bercampur biru sehingga terlihat sedikit warna ungu.
"Ini apa?" Tanyaku.
"Aku juga tidak tahu. Dia cuma bilang begitu. Aku cuma menyampaikan pesan, jadi sudah dulu ya"
"Tunggu!!" Teriakku sedikit keras karena takut gussion pergi.
"A..Alucard kemana?"
"Estes membentuk pasukan pencarian Raja Hylos. Sepertinya Alucard juga termasuk anggota pasukan itu"
"Jadi Alucard diperintahkan kemana?"
"Entahlah, yang jelas di salah satu kerajaan kegelapan" entah kenapa fikiranku tertuju pada ratu Alice yang pernah menyiksa Alucard. Aku takut kalau Alucard kembali kesana.
"Kita sebagai sesama murid akademi juga harus berjuang disini melindungi para rakyat" kata Gussion.
"Mm" aku mengangguk kuat.
"Apa akan terjadi perang?" Tiba-tiba Angela bertanya dengan nada khawatir.
"Tenang saja. Kita punya banyak ksatria hebat dan murid2 akademi yang bisa diandalkan. Tidak mungkin kita kalah" Gussion terlihat sangat percaya diri.
"Kamu luar biasa. Hanya saja perang itu bukan hal yang baik. Cinta dan harapan bisa menuntun kita kedalam kebahagiaan yang mutlak" aku dan Gussion terdiam mendengar ucapan Angela. Tidak mungkin hal itu bisa terjadi dengan mudah tanpa pertumpahan darah jika disangkutkan dengan kerajaan kegelapan dan demonata.
"Oh iya, Gussion.. apa kamu pernah dengar nama Dr.Rooney?" Gussion terlihat bingung sembari berfikir. Lalu menggeleng.
"Begitu ya" kutatap wajah Angela. Namun aku tidak bisa membaca ekspresinya saat ini.
"Kalau begitu terima kasih banyak Gussion. Ayo kita sama-sama semangat patrolinya dan berharap bersama semoga tidak akan ada perang". Gussion tersenyum dan mengangguk lalu berjalan menjauh, meninggalkan ku dan Angela sambil melambaikan tangannya.

...................

Aku dan Angela kembali berjalan bersama. Danau emerland sangat sepi saat ini. Sebenarnya orang-orang dihimbau untuk evakuasi kebagian dalam kota land of dawn, namun masih ada beberapa orang yang memilih tinggal didalam rumahnya. Itu pastinya sangat beresiko karena demonata bisa dengan mudah menghancurkan rumah itu. Danau emerland juga dekat dari perbatasan sehingga ini wilayah paling rawan. Aku sebenarnya takut jika demonata benar-benar datang. Apakah Angela akan baik-baik saja saat melihat demonata? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada wajah polosnya yang berbinar saat melihat kebengisan demonata.
"Ruby" panggil Angela pelan. Aku lalu menoleh padanya. Hmm?
"Perempuan bertubuh besar dengan kuku hitam dibelakangmu itu apa?" Mataku terbelalak mendengar pertanyaan Angela. Apa yang saat ini ada dibelakangku? Demonata????

Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alucard ruby (aluby) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang