Demonata!!

278 23 3
                                    

Tanganku mulai merapikan barang2ku yg berhamburan dimeja. Setelah selesai, aku bersiap2 keluar dari kelas.
"Mau langsung pulang? " aku tdk yakin kalau pertanyaan ini ditujukan padaku jadi aku terdiam beberapa saat lalu menatap teman sebangkuku ini. Kulihat ia menaikkan satu alisnya sambil menatapku juga, itu tandanya dia menungu jawban dariku.
"Ahh.. I.. Iya" jawabku terbata bata
"Hmm.. Sama lesley lagi? "
"Iya"
"Ok" katanya sambil mengalihkan pandagannya kedepan. Krn merasa sdh tdk ada yg ingi diobrolkan akupun bergegas keluar.
"Setiap hari pulang sendiri itu tidak enak. Andai saja ada yg mau mengajakku sekarang. Setidaknya untuk org yg rumahnya searah denganku" aku heran dan terdiam mendengar keluhan Alucard yg seperti singgungan untukku. Krn tinggal kami berdua didlm kelas dan mungkin Alucard sengaja membesarkan suaranya. Saat ini aku bingung, haruskah kuajak Alucard. Baiklah, akan kuberanikan diri mengajaknya.
Kubalikkan badanku lalu segera menghampiri Alucard kulihat alucard yg tengah duduk sambil menutup matanya dgn tangan yg dilipat didadanya. Apa tadi yg bicara benar2 Alucard? Aku mulai ragu dan nyaliku untuk mengajaknya mulai menciut. Tiba2 dia membuka matanya dan menatapku.
"Ada apa? " tanyanya padaku
"Ohh.. Eh.. Tdk apa2"
"Kamu belum pulang? "
"Aku baru saja mau pulang"
"Aku juga. Kalau begitu kita pulang bersama saja" tanpa sempat menjawab pertanyaan Alucard langsung berdiri dan berjalan dihadapanku.
"Ayo" ajaknya. Lalu akupun segera mengekorinya.
"Ruby!!! " saat sampai didepan gerbang lesley memanggilku.
"Kenapa kau lama sekali? "
"Maaf, maaf. Tadi ada hal aneh yg terjadi"
"Hal aneh? " lesley terlihat kebingungan lalu menatap Alucard yg berdiri disampingku.
"Kenapa org ini ada disini? "
"Kita akan pulang bertiga" jawabku. Sepanjang perjalanan lesley menghujaniku dgn banyak pertanyaan. Dia sangat heran melihat Alucard mau pulang bersama dgnku. Aku selalu mengatakan bahwa dia ingin pulang bersama krn rumahku dan rumahnya searah. Memang jarang ada yg tinggal didekat danau emerlond. Tapi lesley tdk percaya dan malah berkata yg aneh2.
"Ok. Aku duluan ya.. Bye bye ruby, Alucard juga" teriak lesley sambil berlari kecil. Rumah lesley berada dipertigaan dan rumahku masih ada beberapa meter dari rumah lesley.
"Iya. Hati2" balasku. Akupun jalan berdua dgn Alucard, sama seperti saat itu. Sekilas aku melihat wajah Alucard yg sedari tadi tdk mengucapkan sepatah katapun.
"Ada yg aneh" ucap Alucard tiba2 lalu terdiam ditempatnya.
"Ada apa? Apa yg aneh? " tanyaku.
"Aku merasakan kehadiran demonata"
"Demonata? " demonata adalah jenis monster. Monster juga banyak jenisnya tapi asal mereka sama. Mereka berasal dari kegelapan. Hanya saja land of dawn sdh 2 tahun belakangan ini tdk diserang demonata krn raja hylos berhasil mengalahkan raja mereka saat itu. Jika benar demonata muncul di land of dawn itu krn ada yg memerintah mereka. Apakah bangsa mereka sudah menemukan raja baru sehingga mereka akan kembali menyerang land of dawn? Aku takut kalau land of dawn akan diserang seperti dulu. Dan aku juga takut kalau kegelapan akan menguasai land of dawn.
"Kyaaa!!! " tiba2 ada suara teriakan tdk jauh dariku dan Alucard. Lalu dgn segera kami berlari menuju sumber suara. Betapa terkejutnya diriku saat melihat seorang ibu yg tengah terbujur tak berdaya melihat anaknya yg ada digenggaman demonata yg luar biasa besar. Dgn kuku hitamnya yg tajam dan giginya yg taring anak kecil yg ada digenggamannya seperti camilan untuknya.
"Ruby jaga ibu ini, jangan biarkan org2 mendekat" aku mengikuti perintahnya lalu segera menyuruh org2 yg berdatangan untuk menyingkir dan berlindung dirumah masing2 atau setidaknya harus berada jauh dari Alucard dan demonata itu. Krn mungkin Alucard akan melawan demonata itu.
Ternyata dugaan ku benar Alucard dgn pedangnya menebas tangan demonata, demonata yg meringis kesakitan melemparkan anak yg digenggamnya. Krn terpental jauh dan Alucard tdk bisa menangkapnya krn dihalau oleh demonata maka kugunakan sabitku yg besar dan panjang untu menjangkau anak itu. Kubuat diriku terpental lalu segera kupeluk anak itu dan kami berdua jatuh ketanah. Betapa bahagianya ibunya saat melihat anaknya selamat
Mereka berpelukan sambil menangia bahagia.
Kulihat Alucard masih bertarung. Haruskah kubantu? Pertanyaan itu terus menghantuiku. Aku ingin membantunya tapi aku juga takut jadi beban untuk Alucard jadi kuputuskan untuk melihatnya dari kejauhan. Betapa terkejutnya diriku saat kulihat Alucard dgn mudahnya menebas monster itu dgn pedangnya yg mengeluarkan cahaya ungu. Demonata itu hanya menyerang secara asal dan selalu meleset. Aku sangat legah saat demonata itu jatuh tersungkur ketanah. Darahnya yg berwarna hijau mengelilingi tubuhnya. Alucard lalu berjalan kearahku sambil tersenyum.
"Beres" katanya
"Aku tdk menyangka kamu bisa melawan demonata yg besar sendirian"
"Meskipun besar, demonata itu tdk punya otak. Tapi, munculnya demonata setelah bertahun2 lamanya menandakan bahwa mereka sdh memiliki pemimpin"
"Apa mereka akan menyerang? "
"Mungkin. Kuharap raja Hylos bisa mengatasinya"
"Iya, aku juga berharap begitu"
Setelah kejadian itu land of dawn menjadi gempar. Mereka kembali dilanda ketakukan akan kegelapan. Mungkin masa2 damai yg singkat ini akan segera berakhir. Tapi aku yakin kegelapan tdk akan bisa menguasai land of dawn.

Bersambung...

Alucard ruby (aluby) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang