The secret of the past

289 30 0
                                    

Setiap hari saat dikelas, hatiku terasa hampa. Tepat disampingku Alucard duduk dan tepat disampingku pula gadis2 berkerumun saling berebut obrolan dengan Alucard bahkan ada gadis2 dari kelas lain. Saat ini mungkin wajahku kelihatan pucat. Aku ingin sekali mengobrol santai dengan Alucard seperti yg dilakukan gadis2 lain. Kalimat itu yg selalu muncul difikiranku.
"Ruby" tiba2 Zilong memanggilku. Saat aku menoleh, kuliat tangannya seakan memberi isyarat agar aku menghampirinya.
"Ada apa? "
"Ikut aku sebentar" sebagai jawaban aku hanya mengangguk lalu mulai mengekorinya.
"Kamu mau ngomong apa sih? " aku mulai membuka percakapan saat kami sampai dikantin. Awalnya aku menunggu zilong berbicara tapi sdh 10 menit berlalu zilong tdk membuka mulutnya, mana kepalanya tertunduk dan jidatnya menempel dimeja.
"Traktir aku soda"
Glek!! So.. Soda?? Tapi disaat seperti ini tdk ada gunanya bertanya. Jadi, terpaksa akupun menurutinya.
"Nih, sodamu"
"Makasih" katanya masih cemberut tapi kepalanya yg tdinya tertunduk kini mulai terangkat.
"Sekarang sudah mau cerita? " kulihat zilong hanya mengangguk sambil meneguk sodanya.
"Ruby... Kamu liatkan tadi Alu di kerumunin gadis2"
"Oh.. Jadi kamu iri? "
"Bukan iri krn banyak gdis yg mengerumuninya tapi krn freya juga termasuk dalam kerumunan gadis2 itu" mendengar penjelasannya aku hanya tersenyum kecut.
"Aku tahu rasanya zilong. Kalau kamu mau freya berpalig padamu maka ubahlah sifatmu menjadi lebih keren"
"Caranya? "
"Hmm.. Aku juga nggak tahu. Kamu harus cari tahu caranya sendiri" mendengar jawabanku sontak zilong terkejut sampai2 ia terbatuk2 krn tersedak sodanya. Aku tertawa melihat tingkahnya.

Tet.. Tet..
Bel pulang berbunyi. Semua murid merapikan barang2 nya yang akan disimpan diloker dan yg dibawa pulang termasuk aku.
"Gadis serigala, rumahmu didekat mana? "
"Eh, ru.. Rumah? Rumahku didekat danau emerlond"
"Kalau begitu searah dengan rumahku. Bagaimana kalau kita pulang bersama? "
"Boleh" spontan aku mengeluarkan kata itu krn saking senangnya suaraku agak meninggi. Kulihat Alucard terkekeh melihat tingkahku. Lagi2 kubuat diriku terlihat konyol dihadapannya.
"Kamu asli dari land of dawn? " Alucard memecah keheningan diantara kami selama beberapa menit.
"Bukan"
"Berarti sama denganku" aku sedikit kaget mendengarnya. Banyak sekali pertanyaan yg ingin kulontarkan tapi tak ada yg bisa keluar dari mulutku seakan tenggorokanku tak membiarkan suaraku keluar.
"Apa yg membawamu kesini" Alucard bertanya lagi.
"Aku awalnya hanya pengelana. Hidup disana sini, entah kenapa aku bisa sampai dikota ini"
"Mengapa kau menjadi pengelana? " aku terdiam mendengar pertanyaannya.
"Tdk apa kalau kau tak mau jawab"
"Tidak apa2, aku akan jawab" kulihat Alucard hanya mengangguk. Lalu aku mulai bercerita.
"Dulu, aku dirawat oleh nenekku. Rumah kami berada diatas gunung yg dikelilingi hutan. Tanpa sadar ternyata ada serigala yg selalu mengawasi kami. Lalu suatu malam serigala itu menerkam aku dan nenek. Untung ada seorang kakek pemberani yg menolong kami, dia mengeluarkan kami dan membawa kami kedesanya. Disana aku hidup bahagia bersama kakek dan nenek. Hingga suatu hari serigala itu datang membalas dendam. Puluhan, tidak. Tapi ratusan serigala datang menyerang desa kami. Mereka membantai habis2 han seluruh warga desa bahkan kakek dan nenekku pun dibunuhnya tepat didepan mataku. Entah apa yg terjadi padaku saat itu, fikiranku kosong dan kurasakan air mataku mengalir tanpa henti. Saat aku tersadar aku sudah berlumuran darah, kulihat serigala2 itu terbujur kaku dengan dada yg lubang. Bahkan aku melihat ratusan mayat warga dimana2. Bisa kau bayangkan itu? " aku bertanya pada Alucard tanpa menoleh sedikitpun.
"Mungkin" aku hanya tersenyum sambil menutup mataku saat mendengar jawabannya.
"Itu sebabnya aku jadi pengelana karena aku tdk bisa hidup sendirian didesa itu. Jadi aku bertekad untuk berkelana sambil membantu org2 yg kutemui"
"Kau gadis yg baik dan kuat ya"
"Semua org bisa seperti itu"
"Mmm... Kurasa tidak" aku tak bisa menambah obrolan lagi.
"A' rumahmu itu kan? "Karena keasyikan bercerita aku tanpa sadar sudah sampai dirumah.
"Oke. Sampai besok gadis serigala, eh.. Bukan.. Sampai besok Ruby"
"Ru.. Rumahmu dimana? " kuberanikan untuk bertanya.
"Ada disekitar sini. Bye" tanpa sempat ku ucapkan terima kasih Alucard sudah pergi menjauh. Air mataku menetes membasahi pipiku senyum mengembang dibibirku. Alucard itu laki2 yg baik. Gadis lugu yang ternyata pernah memakan ratusan hati serigala mentah dgn hasrat membunuh tdk pantas untuknya. Aku harus melepaskan rasa ini.

Bersambung...

Alucard ruby (aluby) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang