Melamar

22 1 0
                                    

"Serin ini udah jam berapa? Sebentar lagi tamu datang," Ani yang mengetuk pintu tidak ada sahutan dari dalam ia langsung membuka pintu tersebut.

Melihat Serin berlingsutan di dalam selimut Ani sudah tau anaknya belum bersiap-siap untuk menyambut tamu. Ia menarik selimutnya dan benar saja Serin memang belum bebenah.

"Astagfirullah Serin, ini sudah jam setengah 7 malam, tamu datang jam 7. Bangun cepat!" Perintah ibunya.

"Ma kenapa sih tiba-tiba mau nikahin aku?" Ucapnya kesal terselib nada marah.

"Mama papa ga ngejodohin kamu, ada pria tampan yang datang menemui papa setelah rapat,"

Memang faktanya begitu, 2 hari yang lalu. "Andi apa jadwal saya selanjutnya?" Tanya Bara

"Kita akan rapat tentang peluncuran produk makanan yang baru dengan pak Nugroho,"

"Jam?"

"Jam 10 pak, ada sisa waktu 20 menit,"

Nugroho Building adalah perusahaan yang cukup ternama di indonesia, produk yang diluncurkan sudah ada di negara-negara eropa, Dan satu tahun belakangan ini harga sahamnya melonjak naik.

Dan ia memiliki putri yang tentu saja Bara tau, seperti apa anaknya dan ia jatuh cinta pada pandangan pertama sejak 15 tahun yang lalu.

Bara tersenyum ringan mengingat seberapa kerennya dulu Serin.

Rapat selesai

"Pak Nugroho," panggil Bara

"Ya ada pak? Apa belum ada yang jelas dengan presentasi sekretaris saya?"

"Tidak, saya senang bisa bekerja sama dengan anda, namun ada yang ingin saya bicarakan. Bisa kita berbicara didalam ruangan saya?"

"Tentu pak,"

Setelah sampai di ruangan Bara, "Begini pak, sebelumnya saya minta maaf karena berbicara secara tiba-tiba dan ini juga pertemuan pertama kita," Pak Nugroho bereaksi dengan baik dan cukup sopan.

"Saya ingin menikahi anak bapak," Yusuf kaget secara tiba-tiba ia memuncratkan minumannya.

Hell! "Maaf pak, maksud bapak anak saya yang mana ya?" Bara tersenyum. Memangnya anaknya ada berapa? Hanya satu yaitu...

"Serin Bellvania Nugroho" reaksi kali ini tidak sesopan yang pertama, ia melotot kan matanya.

"Serin anak saya yang itu pak?" Tanya Yusuf, Bara menganggukan kepalanya.

Tidak salah lagi, wanita itu yang 15 tahun yang lalu aku temui, wanita yang keren. Bara ingin tertawa mengingat masa lalu itu.

"Jika bapak berkenan saya akan memperkenalkan diri dengan baik, dan juga saya akan membawa orangtua saya,"

Yusuf setuju, "Bagaimana kalau hari sabtu pak?"

"Boleh, saya akan beritahukan kepada orang tua saya, dan oh.. ya pak. Jangan panggil saya bapak panggil saja saya Bara,"

Yusuf tersenyum, dari pengamatannya sepertinya Bara anak yang baik, sopan dan juga berkarismatik.

"Itu alasan mama aja, mama udah bosen ngurus aku? Makannya aku dibuang dengan dalih menikah!" Katanya dengan menekan kata menikah

Ani memukul bahu putrinya, "Kamu sembarangan banget kalau ngomong, lagian anaknya tampan dan juga baik, dia berdarah campuran jerman, mama juga heran kenapa dia mau menikah sama kamu? Yang kepribadiannya berbalik dengan kamu yang nakal," Jawab Ani.

Masya Allah, Istriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang