Hadiah Yang Terlambat

17 1 0
                                    

"Mau apa lagi," tanya Serin, yang sudah terpojok ke dinding akibat perdebatan konyol mereka.

"Kalau melakukan itu tidak boleh, setidaknya biarkan suamimu ini merasakan bibirmu Serin," ucapnya sendu.

Ahk apa seperti ini sifat asli Bara? Manja? Atau memang hormon-nya yang menggebu karena tak bisa melakukan wikwik?

Serin berpikir sejenak, hmm kalau hanya kecupan tidak masalah kali ya. Baiklah, ia akan memberikan kecupan. Sebagai gantinya karena tidak berhasil melakukan itu kemarin malam.

"Kecupan saja," jawab Serin.

Huh! Kecupan untuk apa, aku ingin lebih dari kecupan, tapi tak apa ini juga sudah ada kemajuan.

Serin mengecup bibir Bara, tapi sedetik kemudian kepalanya di tahan oleh Bara, genggaman tangannya di belakang kepala Serin membuat bibir mereka menyatu dengan dalam, bukan kecupan yang seperti Serin katakan tadi.

"Seperti ini disebut kecupan," Ucap Bara sembari menghisab bibir bawahnya.

Serin menyentuh bibirnya dan membersihkan sisa ciuman mereka di pinggiran bibirnya.

"Bajingan mesum!"

Serin mendorong tubuh Bara dan berlari menaiki tangga. Bara sialan ini dikasih hati minta jantung! Tapi bukankah tidak apa-apa hal ini wajar dilakukan kan? Karena Serin tidak memberikan hak nya sebagai istri, balasan ini sudah cukup kan?

Tapi mengapa ia merasa jantungnya tidak berdetak dengan normal!

----

Pagi yang sangat buruk bagi Serin, pasalnya tadi malam ia tidak tidur dikamar biasanya, Serlin tidur dikamar ujung. Sepertinya kamar tamu.

Tadi malam juga Bara mengetuk pintunya dengan keras, karena tau Serin tidak tidur dikamarnya. Ia seperti orang gila. Mengetuk dan memanggil Serin, tapi tidak ada jawaban yang di lontarkan Serin.

"Sarapan dulu," ucap Bara, ia sudah menyiapkan beberapa makanan yang enak bahkan Serin tidak bisa membuatnya.

Serin diam, ia masih marah dengannya. Karena itu ia pergi kedapur dan membuat nasi goreng, ia tidak sudi memakan sarapan buatan Bara. Walaupun sebenarnya ia ingin memakannya dengan lahap!

Serin harus menjaga ego dan gengsi didepan suami mesumnya!

"Aku minta maaf soal tadi malam, lain kali aku akan meminta izinmu jika ingin mencium mu," ucap Bara, Serin yang mendengar langsung melayangkan tatapan sinisnya.

Bara mengulum bibirnya "Aku serius, aku minta maaf. Dimaafin ya," ucapnya, Serin membuang wajahnya disembarang arah.

Sudah hampir jam 8, Bara ada rapat dengan klien yang dari Amerika.

"Aku pergi dulu ya, pulang sekitar sore. Jaga rumah," ucapnya. Sambil mengelus rambut Serin.

"Boleh cium nggak?" Karena tidak ada jawaban Bara mencium pucuk kepala Serin, istrinya sekarang ini sangat lucu kalau sedang marah.

Sedangkan Serin menundukan wajahnya menahan merah dipipinya. Sial dia belum pernah diperlakukan oleh laki-laki lain selain Papanya.

Serin mengelus jantungnya 'Tenang jantung tenang, jangan gegabah. Nanti lo bisa mati kalau tiba-tiba jantungmu berhenti berdetak' ucapnya membatin.

Serin tidak melakukan apapun di rumah, ia hanya menonton serial netflix. Dan saat bara pergi ia memakan sarapan yang Bara buat. Memang Bara yang terbaik soal membuat makanan.

Serin berfikir ia sudah memutuskan untuk membuka hatinya untuk Bara, ia akan menjadi istri sungguhan. Dari belajar memasak, menyiapkan keperluan Bara dan terakhir memberikan Haknya sebagai istri.

Masya Allah, Istriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang