bab 1

17 2 0
                                    

05 November 2021, The Golden Student sedang membicarakan tentang pelenggaraan konser mereka 3 Januari nanti, alias tahun baru 2022 di Savann Entertainment. Mereka memberikan penampilan special untuk konser yang satu ini. Mereka tidak hanya bermain alat musik tapi juga akan bernyanyi. Kenapa disebut special? karena setiap mereka konser selalu dengan penyanyi dari luar group membuat fans terus meminta agar mereka sekali kali bernyanyi bukan hanya bermain alat musik. Setelah beberapa waktu mereka habiskan untuk berdiskusi merekapun memutuskan untuk latihan, saat Celine sedang menyiapkan mic dan memasang ampli pada electric guitarnya ia merasa seperti ada sesuatu yang mengawasi, memperhatikan dirinya dan ketiga temannya.

Dengan cepat Celine memalingkan mukanya ke jendela, terlihat seseorang dengan outfit full hitam. Orang itu langsung cepat pergi dari depan jendela dan memutuskan eye contactnya dengan Celine, Celine tidak terlalu mengurusinya, ia mengira mungkin itu adik kelas yang iseng. Merekapun memulai latihan yang menghabiskan waktu 2 jam lamanya, setelah latihan mereka sudah menguasai lagu yang harus dinyanyikan "easy njir lagunya" remehan dari Gahar "ngeremehin banget anjir nih monyet" kata Bumi "sumpah cel suara gitar lu berisik bet anjir" kata Bumi pada Celine "berisik lo, terbiasa dong sama suara gitar listrik dek" balas Celine "halah, gue mainin seruling disini tumbang lo" jawab Bumi "nyenye" ledek Celine "udah udah gausah berantem, ayo pulang" kata Sabian.

Merekapun pergi ke parkiran sekolah untuk berangkat pulang "Cel, mo pulang bareng ga?" tanya Bumi sambil memberi helm pada Celine "ya boleh deh" jawab Celine sambil mengambil helm dari tangan Bumi.

"Bumi, lo tadi pas latihan liat orang make baju hitam ga di jendela?" tanya Celine sambil menaruh dagunya di bahu Bumi yang sedang mengendarai motor "liat, jangan bilang lo juga liat?" jawab Bumi "iya njir gue juga liat, gue kira adek kelas iseng" balas Celine "gue juga ngira gitu sih. Eh pegang gue, mau ngebut, udah jam segini nanti papa gue marah" kata Bumi.

Celinepun langsung memeluk Bumi seerat mungkin. Merekapun sampai ke rumah Celine "gue langsung berangkat ya, dadah" kata Bumi "eh helm lu Bumiiii" balas Celine "simpen ajaaaa!!" teriak Bumi yang sudah melaju dengan cepat.

Sesampainya dirumah, jam menunjukkan pukul 7 malam atau 19 lewat 3 menit "Syalom" kata Bumi membuka pintu rumah yang langsung disambut tamparan oleh papa Bumi. Ia bernama Glenn Pradipta, ayah dari Bumi dan kakaknya yaitu Askara Kasa "darimana saja kamu jam segini baru pulang, saya sudah bilang kurang dari jam 7 sudah harus ada dirumah kan?" kata pak Glenn "maaf pa, tadi masih ada latihan buat konser januari depan pa" balas Bumi "oh, oh ya kata Kasa ulangan kamu sudah dibagi, mana saya lihat" balas pak Glenn sambil meminta lembar ulangan milik Bumi "e-eh, ini pa" *dahlah mampus gue anjing, anjing* kata Bumi dalam hati "Bumi?? 87? nilai macam apalagi ini? nyari mati kamu emang ya, hari hari kamu cuman main drum ya, ikut saya" kata pak Glenn sambil menarik rambut Bumi dengan sangat kasar.

Bumi keluar dari ruangan ayahnya dengan penuh luka, sudah terlihat bagaimana sikap ayah Bumi yang kejam dan terobsesi akan nilai? "dek? kamu gapapa? kan kakak udah bilang belajar, kamu sibuk aja sama drum di kamarmu itu" kata Kasa sang kakak "bacot lo anjing, minggir" jawab Bumi yang dengan emosi berjalan kearah kamarnya lalu mengunci pintu.

"dek, buka ya pintunya? kakak obatin lukanya"

"gausah, ga butuh"

"ayo please, sekali aja atau ga kakak dobrak"

"bajingan kerjaan cuman ngancem orang, 11 12 emang sama bapaknya" Bumipun membuka pintu kamarnya

"bapak kamu juga kali"

"ga usah sok asik, kalo mau obatin obatin aja, kalo udah tinggal keluar, gausah ngomong2 sama gue"

Setelah mengobati sesuai dengan kata Bumi, Kasa bergegas membersihkan tisu, kapas-kapas yang kotor lalu keluar darikamar sang adik.

"Kasa, Kasa kenapa sih kamu selalu peduli sama si bodoh itu?"

"dia ga bodoh pa, aku tentu peduli karena aku kakaknya"

"dia itu bodoh, dunia dia cuman drum, drum dan drum. Ga pernah belajar"

"Pa, buat Bumi drum itu jadi obat penenang dia. Dia mungkin bisa bagi waktu belajar dan ngurus karirnya. Nanti pasti bisa kok, adek lagi berusaha juga pa, stop pukulin dia ya, please"

"kalo papa bilang bodoh ya bodoh, emang dari lahir dia udah bodoh, gabisa jadi kebanggaan. Percaya sama papa, usaha seorang pembunuh gabakal berhasil"

"pa... bisa gaksih setiap papa marah sama Bumi jangan bawa-bawa mama. Mama sakit pa, bukan dibunuh"

"iya, tapi kalo saat itu adek kamu ga ninggalin mama karena harus nyusul temannya ini ga bakal terjadi. Ini salah dia. Dia ngebunuh mama"

flashback on>>

2020
Di rumahsakit ibu Bumi dan Kasa sedang terbaring lemas dikasur karena penyakitnya. Tidak ada satupun orang diruangan selain Bumi dan ibunya, seorang teman Bumi menelpon Bumi dan menyuruh Bumi pergi ke tempat temannya berada

"ma, teman aku suruh aku ke tempatnya, aku tolak ya, aku harus jaga mama" kata Bumi

"ndak usah sayang, kesana aja, mama gapapaaa kok"

"bohong ahhh"

"mama beneran gapapa, kalo adek ga pergi mama marah"

"ishh iya-iya"

Beberapa jam kemudian Bumi ditelpon oleh papanya

"ASKARA BUMI! KAMU DIMANA HAH?!!!? KENAPA GA JAGA MAMA. CEPAT BALIK KE RUMAHSAKIT SEBELUM SAYA HAJAR KAMU SAMPAI MAMPUS YA ANAK SAMPAH, PEMBAWA SIAL, BODOH!" kata ayahnya yang langsung mematikan telpon sebelum Bumi menjawab perkataan ayahnya.

"maaf gue duluan"

Bumi langsung bergegaskan ke rumahsakit menuju ruangan mamanya dirawat, Bumi terkejut melihat mamanya yang sudah tidak bernafas. Pak Glenn yang melihat Bumi didekat pintu langsung menyeret Bumi masuk keruangan dan menamparnya.

"urusi jenazah istri saya, saya pulang dulu memberi pelajaran untuk anak bajingan ini" kata Pak Glenn pada beberapa bodyguardnya

Sesampainya dirumah>>>

"IKUT SAYA WAHAI ANAK ANJING" bentakan pak Glenn pada Bumi sambil menyeret Bumi masuk kedalam rumah, menampar Bumi berulang kali. Bumi hanya bisa pasrah

"bisa bisanya kau tinggalkan ibumu sendirian di rumah sakit dengan keadaan sakit, anjing kamu, kamu sama saja dengan pembunuh, bajingan" kata pak Glenn sambil melepas sabuk dicelananya dan memukul Bumi berkali-kali dengan sabuk kulitnya itu.

flashback off>>

hi, author sudah kembali dengan bab barunya, gajadi akhir mei deng, karena akhir mei bakal lebih sibuk ternyata so ya sekarang aja deh. Sekian buat hari ini. Selamat membaca.



Golden StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang