PART 4

4K 148 0
                                    

HAPPY READING

📖📖📖

Keesokan harinya tampak terlihat sebuah keluarga yang sedang berada di Bandar Udara Internasional Incheon. Mereka adalah oma Naomi, opa Lee Minhyung, Regan dan Charlista.

" Oma opa, jaga kesehatan kalian ya dan juga jangan sampai kecapean ataupun sakit. " Ujar Charlista sambil memeluk oma dan opanya.

" Betul itu apa kata kak Chaca. " Ujar Regan sembari ikutan memeluk ketiga orang tersayangnya.

" Kalian juga, jaga diri baik² disana, kalau ada apa² kabari oma dan opa, mengerti. " Ujar oma dan opanya dengan kompak.

" Siap boss!!" Ujar Charlista dan Regan dengan kompak dan memberi hormat kepada oma opanya. Sedangkan mereka berdua yang melihat kekompakan kakak beradik itu pun gemas dan memeluk cucunya.

" Yasudah kalian sana berangkat gih, sudah opa siapkan pesawat pribadi milik keluarga kita. " Ujar opa Lee dengan nada seperti mengusir kedua cucunya.

" Ngusir nih ceritanya!! Yasudah kami berangkat dulu, dan kami akan selalu merindukan kalian!!" Ujar Charlista sambil memeluk oma opanya dengan erat dan diikuti oleh adik tampannya.

Kemudian merekapun menghentikan acara peluk²an karena mereka mendengar suara pemberitahuan pesawat menuju ke-Indonesia akan segera berangkat, dan sang opa pun mengkode kepada cucunya untuk segera berangkat menggunakan pesawat pribadinya. Sedangkan Charlista yang mendapat sinyal kodean dari opanya pun menganggukkan kepalanya dan langsung berlalu dari hadapan kedua orang paruh baya yang sangat dia sayangi tak lupa dia mengandeng tangan adik tampannya dan menyeret kopernya. Kemudian Charlista dan adiknya sudah duduk manis di dalam kabin pesawat pribadinya, dalam hati Charlista berkata.

" See you Seoul and Indonesia i'm back! Dan teruntuk kalian tunggulah kehancurannya dengan cara gue sendiri!"

Begitulah kata hatinya Charlista tak lupa dia menampilkan senyum miringnya yang terkesan seram oleh orang lain.

7 jam kemudian akhirnya pesawat pribadi yang ditumpangi oleh Charlista dan adiknya pun mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka berdua pun langsung segera turun dari dalam pesat menggunakan tangga yang sudah disiapkan oleh pihak bandara, setelah turun dari pesawat mereka berdua pun langsung berlalu dari lapangan parkiran pesawat terbang menuju ke ruang tunggu.

----

Dilain tempat terlihat sepasang suami istri yang sedang menunggu seseorang dengan tidak sabarnya.

" Dad bukankah itu mereka?" Ujar sang istri dengan menunjuk kearah dua orang yang sedang bergandengan tak lupa menyeret kopernya.

" Iya, benar itu mereka. " Ujar sang suami dengan tatapan kerinduannya, lantaran mereka telah terpisah selama 9 th sebelum kejadian naas yang merenggut nyawa kedua orang tua keponakannya.

" Hii long time no see uncle auntie. " Ujar Charlista yang sudah berdiri dihadapan pasangan suami istri yang sudah menunggunya serta menjemputnya di bandara. Tiba² Charlista dan adiknya pun dipeluk dengan erat oleh om dan tantenya. Dan juga Charlista sudah mendapat ingatan pemilik tubuh aslinya dari kejadian kecelakaan orang tuanya sampai dia berhasil sukses di usia  mudanya.

" Hiks miss you dear." Ujar tantenya Charlista dengan menahan tangis, sambil memeluk Charlista dengan erat.

" Tidak menyangka kalian sudah besar ternyata." Ujar omnya Charlista dengan mata yang berkaca-kaca, dan melepaskan pelukannya.

" Kakak mereka siapa?" Tanya Regan dengan muka polosnya, setelah sepasang suami istri melepaskan acara berpelukannya.

" Mereka adalah om Rendi dan tante Eira, keluarga kita yang berada di Indonesia. " Jawab Charlista sembari menjelaskan ke pada adiknya siapa yang berdiri dihadapan mereka.

" Hi boy, kamu sudah besar ternyata. Waktu itu kamu masih bayi saat om gendong. " Ujar om Rendi sambil menatap ke arah keponakan kecilnya dengan raut wajah yang penuh haru. Sedangkan Regan yang mendengar perkataan pamannya pun hanya menampilkan cengirannya yang terkesan imut dan ketampanannya yang berkali-kali lipat, hal itu sontak membuat kedua pasangan suami istri pun gemas dan mengacak rambutnya dengan lembut.

" Yasudah, kita segera pulang saja. Pasti kalian merasa capek kan? " Tanya tante Eira kepada kedua keponakannya.

" Heum banget... Lagian juga disini sudah sore. " Jawab Regan dengan raut wajah lelahnya.

Dan akhirnya mereka berempat pun berlalu dari ruang tunggu menuju ke arah parkiran berada. Kemudian mereka pun sudah sampai di luar bandara dan berada di parkiran kendaraan, tanpa kata mereka berjalan kearah mobil milik om Rendi  dan langsung masuk kedalam mobilnya tak lupa mereka sudah menaruh kopernya di dalam bagasi mobil. Om Rendi yang sudah memastikan kedua ponakannya dan istrinya duduk dengan nyaman pun mulai melajukan mobilnya keluar dari parkiran bandara menuju ke rumahnya.

Selama di perjalanan pun suasana di dalam mobil hening dan hanya terdengar suara musik yang beralun dari radio, tante Eira pun menoleh kearah belakang yang ternyata kedua ponakannya terlelap tidur dengan nyenyak nya dan dia pun tersenyum dengan tulus tak lupa raut wajah bahagianya. Dia tidak menyangka bahwa keponakannya yang dulunya masih kecil dan sering dia gendong sudah besar mana tinggi, sangat cantik dan tampan lagi. Sedangkan sang suami yang menyadari bahwa istrinya menangis haru pun berkata.

" Kenapa nangis sayang?" Tanya om Rendi kepada istrinya dengan menolehkan kepalanya kearah istrinya saat mobil yang dia kendarai berhenti di lampu merah.

" Gak papa mas, cuma terharu aja dan gak menyangka kalau mereka sudah besar mana cantik dan ganteng lagi. " Jawab tante Eira sambil mengusap air matanya dan lalu dia tersenyum.

" Kamu benar sayang, setelah berpisah begitu lama akhirnya kita bisa bertemu dengan mereka lagi. " Ujar om Rendi sambil menoleh kearah belakang dimana dua ponakannya yang sedang tertidur lelap di dalam mobil.

Di depannya lampu hijau pun menyala dan om Rendi mulai fokus dengan mengemudinya dengan kecepatan sedang.  30 menit kemudian akhirnya mereka sudah sampai di depan pintu gerbang rumah mewah yang tak lain adalah Mansion keluarga Pradipta. Pak satpam yang sudah tau bahwa mobil yang berada di depan gerbang pun langsung membuka pintu gerbangnya, tanpa kata om Rendi pun melajukan mobilnya ke arah parkiran rumahnya yang terlihat ada beberapa kendaraan yang berjejer rapi disana. Setelah mobilnya terparkir dengan baik dia pun langsung turun dari mobilnya bersama dengan istrinya dan membuka pintu mobil belakang untuk membangunkan kedua ponakannya yang masih tertidur.

" Bagun sayang, kita sudah sampai." Ujar tante Eira sambil membangunkan kedua ponakannya dengan mengusap rambutnya dengan lembut, sang empu yang mulai terusik pun membuka matanya dan bertanya.

" Hemm.. sudah sampai ya?" Tanya Charlista dengan suara seraknya karena dia baru saja bangun tidur.

" Iya kita sudah sampai, bangun yuk!" Jawab tante Eira dengan nada lembutnya, dan menadapat respon anggukan kepala oleh kedua ponakannya. Dan akhirnya Charlista dan adik tampannya pun turun dari mobilnya tak lupa menutup pintu mobilnya, kemudian mereka bertiga menghampiri om Rendi yang sedang menunggunya. Setibanya mereka bertiga di hadapan om Rendi pun langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah keluarga Pradipta.


TBC

🕊️🍃🕊️🍃🕊️

SORRY KALAU MISAL CERITANYA GAJE🙏🙏 TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MAMPIR DI CERITA PERTAMA SAYA🙃

TINGGALKAN JEJAK

👣

TRANSMIGRASI CHARLISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang