Bencana!!²

403 42 1
                                    

Felix akhirnya setuju untuk berkerja dengan pemuda yang bernama Jeongin, awalnya Felix kira Jeongin main main dengan dirinya karna pemuda itu terlihat seperti anak sekolahan, tapi nyatanya Jeongin bahkan sudah menginjak umur 25 tahun, bukan lagi seorang remaja melainkan pria dewasa

Felix harus percaya dengan pepatah, jangan tertipu dengan wajah, berkerja bersama Jeongin bukanlah hal yang sulit, lantaran dirinya hanya berkerja untuk membersihkan kamar pemuda itu dan sebuah makar yang entah siapa yang menepatinya

Kamar dengan konsep monokrom namun maish terlihat sangat mewah itu entah siapa yang menepati Felix tidak tau, yang jelas Jeongin hanya menitipkan pesan jangan membuka peti yang berada di ruangan itu, dan Felix tentu menurutinya

Sudah berjalan 6 bulan sejak Felix berkerja disana, kejadian kejadian aneh terus saja berdatangan menyapa Felix, mulai dari tiap beberapa malam sekali dia akan mendengar suara suara aneh, atau kadang jika dia membersihkan ruangan yang ada petinya seperti ada yang menggamatinya, atau bahkan tiba tiba sosok Jeongin yang muncul mengangetkannya

Felix masih takut sampai sekarang jika hal hal itu terjadi padanya, tapi mau bagaimana lagi dia kan sudah terikat kontrak dengan Jeongin sehingga tidak mudah untuknya memutus kontrak kerja, dan lagi pula gaji yang Felix terima cukup besar dan pekerjaan yang dia jalani cukup ringan

"Felix ..." Felix terkejut bukan main, dia yang sedang membersihkan vas bunga hampir saja menyenggol vas itu

"I ... iya sir?" Felix membalikkan tubuhnya, saat sosok Jeongin berdiri tegap dibelakang tubuhnya sembari menatap dirinya dengan tatapan datarnya

"Apa sudah kamu bersihkan kamar itu?" Felix menggaruk teguknya canggung, sepertinya dia kelupaan deh

"Kayanya belum ..." Felix merunduk, dia sepertinya lagi lagi membuat kesalahan

"Bersihkan sekarang" Jeongin pergi setelah menggucapkan kalimat itu, membuat Felix membungkuk hormat lalu pergi begitu saja dari sana

Dia takut nanti gajinya dipotong kan tidak lucu, dengan segera dirinya berlari menuju sebuah ruangan yang dimaksud Jeongin tadi

"Huft ... untung saja aku tidak dipecat mendadak" Felix bergumam pelan, dengan cepat dirinya segera membersihkan setiap sudut ruangan itu dengan telaten, saat tengah bebersih sebuah suara aneh terdengar

Bunyi itu berasal dari peti yang berada diruangan itu, Felix membalikkan pandangannya perlahan kearah peti yang berada dibelakang tubuhnya

Peti itu terlihat terbuka, tapi Felix tidak menemukan sesuatu yang tampak keluar dari peti itu, Felix yang merasa aneh akhirnya memilih untuk mendekat kearah peti, benar saja tidak ada apa apa didalam peti itu

Felix merasa dirinya tengah dibohongi, dia parno sendiri padahal tidak ada hal yang mesti ditakuti

"Nyeh aku kira ada apa ..." Felix kesal, dia memilih untuk pergi dari sana saja, tapi baru saja dirinya membalikkan badan tiba tiba dihadapannya ada sosok bayangan hitam tinggi yang entah itu siapa

"AAAAAAAAA HANTU ...." Felix berteriak kaget, Felix langsung ingin berlari pergi dari sana, tapi bayangan itu berhasil menahan tubuhnya

Pinggangnya seperti di peluk oleh bayangan itu, Felix sudah tidak dapat berfikir jernih apakah didepannya ini manusia atau bukan, pasalnya wajahnya tidak terlihat sama sekali tapi dia bisa merasakan bahwa ada sebuah tanggan yang cukup besar melingkar apik di pinggangnya dan sedikit mencengkram pinggangnya

"Jangan dekat dekat!!!" Felix memukul bayangan itu, tapi justru kedua tanggannya ditarik kencang kearah atas

"Siapa yang kau sebut hantu?" Felix berkedip bingung

"Hah? Hantu bisa bicara?" Bayang itu menggeram pelan, berhasil membuat Felix tambah ketakutan

"Tuan hantu jangan bunuh aku ... aku masih mau hidup" Felix hampir saja menangis detik itu juga, dia ketakutan setengah mampus sekarang

"Aku bukan hantu ..." Felix akhirnya berhasil melihat wajah dari sosok bayangan itu

Maafkan Felix yang sudah berfikir yang tidak tidak pada sosok itu

"Siapa kamu?! Kamu penculik ya?!" Sosok itu tersenyum kecil, memilih untuk tidak menjawab ucapan Felix

"Mau apa kamu?!" Leher Felix diendus oleh sosok itu, tapi bukan saja diendus melainkan juga dijilat jilat kecil seperti kucing

"Ka ... kamu mau apa?!" Felix jujur takut diperkosa sekarang, selain itu dia takut kalau tiba tiba dia ditusuk senjata tajam kan tidak lucu

"Oh kakak ..." sosok itu menjauhkan wajahnya dari leher Felix, saat suara Jeongin terdengar berbarengan dengan suara pintu yang dibuka

"Felix jangan takut"

"Felix ..." Jeongin mengangguk sebagai jawaban, dia mengghampiri keduanya dengan segera

"Jeongin ..." Felix ingin meminta pertolongan Jeongin, tapi pemuda itu tiba tiba saja sudah tidak ada, alias matanya tidak dapat menemukan sosok Jeongin

"Lakukan sekarang?" Pertanyaan Jeongin terdengar, dan dijawab anggukan oleh pemuda lainnya

"Tunggu kalian mau apa?!" Felix panik, lantaran dia tidak bergerak kedepan maupun kebelakang, dia dikurung ditengah tengah antara keduanya

"Perhatikan bulannya" Jeongin mengangguk sebari memperhatikan dengan seksama kaca besar yang kebetulan berhadapan dari tubuhnya

"Sekarang" Jeongin memberi tahu saat tepat matanya menangkap pemandangan bulan purnama sempurna

"Apa kena — akh!" Felix baru saja ingin bertanya kenapa tapi telat, keburu dirinya merasakan sakit yang luar biasa di kedua bagian lehernya

"Sa ... sakit ..." Felix menggeram pelan, sungguh sekarang lehernya sangat sakit ditambah dia mulai melemah, rasanya Felix bisa pingsan detik itu juga jika saja tubuhnya tidak ditompang oleh keduanya

Matanya mulai memberat seiring dengan tubuhnya yang semakin melemah, hingga akhirnya Felix memutuskan untuk menutup matanya saja

.
.
.

Tidak ada yang bisa Felix ingat dengan jelas setelah akhirnya dia membuka matanya kembali, dia hanya tau bahwa semalam dia sepertinya melihat sekelebat bayangan hitam dan Jeongin lalu setelahnya gelap

Felix memandang sekitar nya, ini bukan kamarnya bahkan Felix merasa seperti dia berada didunia lain sekarang, pasalnya dia tidak tau keberadaanya dimana?!

"Sudah bangun?" Felix menggalihkan pandangannya kearah sumber suara yang mana ada seorang pria tinggi, berwajah bak malaikat dengan bentuk wajah tajam, mata yang menatap tajam dan datar ke arah Felix menggisyaratkan sesuatu

"Huh? Sudah ... kamu siapa?" Felix bertanya bingung, sepertinya dia tidak pernah bertemu orang ink sebelumnya

"Hyunjin, Hwang Hyunjin"
















Tbc
------------------------------------
Enjoy~ Vote or koment~

Req ship + gendre >

The World 7 [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang