بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
.
.
.Assalamu'alaikum, apaa kabar? Wah boba gak update berapa bulan ya wkwkw hampir 2 bulan ya? Bahkan katanya yg mau menemani puasa kalian tapi boba malah ingkar janji. Maaf ya, boba sangat sibuk ni...ini pun boba sempetin waktu, bukan gak ada waktu si.. Cuman saja boba gak bisa menggunakan waktu :)
Udh lah curhatan ku sambung cerita aja ya, jgn lupa vote, coment and share wkwkw
Eh bntr. Minal aidzin walfaidzin dulu ya hehehe maafin gak? Harus di maafin si. Ok lansung ke ceritanya👇
Hari demi hari berlalu setelah kejadian di kafe, Alzan semakin waspada terhadap lingkungan luar, bahkan sekarang gadis itu lebih sering di dalam rumah di bandingkan keluar rumah, ia keluar rumah ketika ada hal yang sangat penting. Seperti di suruh oleh orang tua, menggurui anak kecil, oh iya sekarang Alzan menjadi seorang guru di komplek nya, guru ngaji anak kecil yang sedang belajar iqra. Katanya si sekalian ia belajar kembali huruf-huruf hijaiyah.
Selebihnya dari itu Alzan lebih menghabiskan waktu nya di dalam rumah, di dalam rumah Alzan ngapain aja? Dia membaca buku islami, menonton televisi, rebahan dan juga ia menyempatkan dirinya untuk menulis sebuah novel di aplikasi oren, walaupun ia tidak terlalu di kenal oleh semua orang, setidaknya ia bisa mengeluarkan semua kehidupannya di balik tulisannya itu.
Baru saja menceritakan kehidupan Alzan di dalam rumah, gadis yang sedang rebahan di atas sofa itu ada panggilan dari ibu-Nya, segera saja Alzan menghampiri ibunda tercinta nya itu.
"Ya Ma?"
"Bisa tolong Mama gak Ze?"
"Oh mangga- mangga, tolong apa?"
"Tolong belanja sayur-sayuran dan lauk pauk lainnya ke pasar ya? Mama kayaknya lagi gak enak badan ni mau ke pasar ya," ujar Mama Alzan yang bernama Alena.
"Mama sakit apa? Siap siap Ze bakal belanja untuk mama, mama biarkan istirahat terlebih dahulu ya. Jangan terlalu kecapean ya, ayo mau belanja apa? Biar Ze catat dulu ni," nada suara yang menyiratkan kekhawatiran terhadap Mamanya, sang Mama hanya bisa tersenyum tipis melihat tingkah anak semata wayangnya itu, setelah menemukan kertas dan pulpennya Alzan duduk di samping Ibunya.
"Ze siap nulisnya, ayo Ma belanja apa aja?" Alena tersenyum.
"Mama cuma gak enak badan kok sayang,"
"Iya tau, maka dari itu mama harus lebih banyak istirahat jangan keluyuran kemana-mana nanti nambah sakit. Kalau mama sakit itu yang rugi semuanya, Papa dan aku, soalnya gak ada yang masak kecuali Mama, gak ada yang rawat papa kalau Mama sakit, mama harus ikuti kata Ze, kalau kata Ze istirahat ya istirahat ya. Ayo cepat Ma mau belanja apa?"
"
Beli cangkangkung 2 ikat, sayur asem 2 bungkus, kacang kedelai....." Alzan menulis semua yang dilontarkan oleh Mama nya, selesai semuanya Alzan pamit untuk pergi ke pasar. Sebelum itu Alzan bersiap-siap terlebih dahulu, ia menomer satunya tentang auratnya, kerudung panjang, gamis, kaos kaki semuanya sudah siap, Alzan langsung tancap gas pergi ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Alzan
Non-FictionWARNING!!! HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN INI, BCS SEBAGIAN CERITA DI PRIVASI!!!! Ketaatan di akhir zaman memang tidak mudah, banyak sekali cobaan dan rintangan. Fitnah dimana-mana, Pacaran di normalisasikan, Islam kembali asing. Namun, dari s...