بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
.
.
.Jangan lupa vote dan komen, sungguh komenan kalian begitu beharga bagi ku xixixi
"Lang, bangun Lang,"
"Eunggh... "
"Bangun!"
"Berisik banget lu," ricaunya dengan mata yang masih terpejam.
"Lu lupa apa gimana si, katanya lu nyuruh gue buat bangunin lu subuh-subuh sekarang udah jam 6 lewat! Lang bangun atau gue banjur pake air kelomberan di depan rumah gue,"
"Berisik banget si lu, kayak emak-emak," bukannya bangun Langit malah mengubah posisinya jadi tengkurap dengan bantal sebagai penutup kepalanya.
"Ya Allah tolong berikan hidayah kepada teman sengklek ku ini Ya Allah... " doa Endra begitu khusyuk.
"Gue gak senggan-senggan banjur lu pake air beneran ya!" ancam Endra gak main-main.
Langsung saja Langit terbangun duduk di atas kasur dengan mata yang masih terpejam.
"Ya ini gue udah bangun," Langit mencoba mengumpulkan seluruh nyawanya.
"Btw sekarang jam berapa?" tanya LangitLangit dengan setengah kesadarannya
"Jam 6 lewat sepuluh menit!"
"Eh buset gue kesiangan sholat subuh!" seketika kedua mata Langit ngejreng.
Endra mencoba menggaruk-garuk telinga siapa tau telinganya bermasalah karena ucapan Langit yang tidak biasanya. Apa katanya? Telat sholat subuh? Sejak kapan laki-laki itu menunaikan ibadah sholat? Sejak SMA kenal dengan Langit, Endra bisa mengitung berapa kali Langit sholat. Bahkan ketika ia mengajaknya untuk sholat, Langit selalu saja mencari alasan untuk menghindar dari ajakan Endra.
Walaupun Endra dan Langit itu nak geng motor, Endra sama sekali tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Beda sekali dengan Langit dan teman-teman yang lainnya, bisa di bilang Endra adalah teman yang paling religius di antara teman yang lain.
"Sej__"
"Kalau gue sholat subuh sekarang bisa kan?" potong Langit.
"Ya... Bisa aja si, kata almarhum Syekh Ali jaber, kalau kita kesiangan sholat subuh sampai dzuhur kita masih bisa sholat subuh dan jangan lupa qolbiah subuhnya, begitu si ucap beliau," jelas Endra
"Okey kalau begitu, gue mau wudhu dulu," ucap Langit sambil beranjak dari tempat tidurnya.
Endra masih tidak percaya dengan tingkah Langit pagi hari ini. Bahkan Endra membatin
Jin apa yang merasuki Langit, sampai dia mau menunaikan sholat tanpa di perintah?
***
Setelah kejadian aneh di rumah Endra, laki-laki itu di buat bingung juga dengan tingkah Langit yang semakin aneh. Tiba-tiba laki-laki itu mengajak nya untuk membeli buku, tidak biasanya lelaki itu suka dengan perbukuan, waktu zaman sekolah Langit anti sekali dengan berbau buku, apalagi buku agama. Tapi anehnya laki-laki itu bisa lulus dengan nilai yang memuaskan, ya gitu-gitu juga Langit pintar. Katanya si 'buku gak penting bagi gue, cukup gue pahami omongan guru udah gue ingat'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Alzan
Non-FictionWARNING!!! HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN INI, BCS SEBAGIAN CERITA DI PRIVASI!!!! Ketaatan di akhir zaman memang tidak mudah, banyak sekali cobaan dan rintangan. Fitnah dimana-mana, Pacaran di normalisasikan, Islam kembali asing. Namun, dari s...