8. Tawaran?

17 5 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

.
.
.

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
.
.
.

Hallo apa kabar? Masih setia menunggu?
Jgn lupa vote dan komen ya👍

"Nak Alzan sudah menikah?" tanya wanita bercadar itu yang bernama Bu Alis,Bu Alis adalah seorang pengurus MA sekaligua pemilik sekolah MA.

Setelah selesai ceramah, Alzan dan Alifa disuruh untuk beristirahat di ruangan Bu Alis. Karena tidak enakan mereka pun menyetujui tawaran Bu Alis.

Disini, di ruangan ini mereka merasa sedang di intrograsi karena berbagai Pertayaan keluar dari wanita paruh baya itu, contohnya pertanyaan tentang menikah.

Alzan malas jika seseorang sudah menanyakannya tentang pernikahan, apakah tidak ada pertanyaan lain selain menikah?

"Belum Bu," jawab nya sopan

"Maaf sebelumnya saya sudah lancang memanggil Nak Alzan dengan sebutan Ustadzah, karena saya meminta bantuan kepada nak Alifa agar mencarikan ustadzah untuk acara ini,"

"Maaf bu, kalau boleh tau di sekolah ini sedang mengadakan acara apa ya? Sampai harus mengundang ustadzah? Soalnya teman saya ini tidak  mengatakan sepatah kata pun kepada saya, menjelaskan juga tidak," ucapnya sambil melirik Alifa, sedangkan Alifa yang dilirik menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Oh... Sebenarnya ini hanya acara kecil-kecilan, sebagai penyemangat santri-santri disini. Setiap bulan kita selalu mengadakan ceramah, bahkan bisa setiap harinya. Seharusnya yang mengisi ceramah tersebut adalah ustadzah Aliya, namun beliau sedang ada udzur." tutur Bu Alis

Alzan mengangguk-nganggukan kepalanya, mengerti.

"Sekalian sebagai bentuk menyambut putra saya,"

"Putra Bu Alis?" gumam Alzan

"Putranya ganteng loh Al," bisik Alifa

"Iya putra saya, kalian belum bertemu sama putra saya?" mereka berdua menggelengkan kepalanya.

"Gus Adnan udah pulang dari Kairo Bu?" tanya Alifa Bu Alis mengangguk dan tersenyum sebagai jawabannya.

"Kapan pulangnya Bu?" tanya Alifa kembali

"Kemarin malam,"

Baru saja mereka sedang membincangkan seseorang, orang yang sedang mereka bicarakan tiba-tiba masuk keruangan Bu Alis.

"Assalamu'alaikum," salamnya.

"Wa'alaikumussalam, nang sini duduk di sebelah Bubu, baru aja Bubu lagi ngomongin kamu nang,"

Nang? Namanya nanang? - batin Alzan

"Ngomongin Adnan? Memangnya Adnan punya salah apa Bubu?" ucapnya sambil berjalan ke arah Bu Alis tanpa melihat kedua gadis yang berada di hadapan ibu-Nya. Padahal posisi pintu dan kursi yang mereka tepati tidak terlalu jauh, seharusnya ketika lelaki itu membuka pintu masuk ke ruangan Bu Alis hal yang pertama dilihat itu adalah tempat duduknya mereka. Namun lelaki itu menundukkan kepala ketika tau jika di diruangan ibu-Nya itu ada tamu.

Dia Alzan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang