Gamau kalian nunggu lama lagii huhu, aku up sekarangg aja. biarin deh vote sama komen nya kurang. kasian sama yang udah nungguinnnn.
°°
Pagi ini Lalisa berencana untuk jogging. sementara John memasak untuk sarapan nya. Pria itu entah kenapa terlihat semakin rajin dan memperhatikan nya.
"Hey, kawan. Jika kau berkenan, akan lebih baik ada yang menemanimu. Ayah dengar, belakangan ini banyak penculikan wanita cantik. " tutur John sambil memotong wortel.
"Ayah, aku tau isi otakmu."
John mendengus. putrinya ini berperilaku seperti cenayang.
Tak lama, mereka berdua terkejut kala seorang wanita bertubuh seksi datang dengan wajah ceria.
"Halo, paman. Halo, Lalisa." John dan Lalisa hampir menganga di buat nya. Setelah sadar, John menghela nafas kasar.
"Daya?" Daya tersenyum lebar kala Lalisa menyebut namanya. Walaupun terdengar seperti tak terima, tapi suara Lalisa begitu lembut.
"Wanita lesbi ini lagi," gumam John. Daya tersenyum miring. John-pun tidak akan bisa menjadi penghalang nya mendapatkan Lalisa.
"Hi. Aku ingin lari pagi, dan aku tau kau juga. Jadi.. kita bisa melakukan nya bersama," John tidak akan menghentikan usaha Daya, karna ini adalah peperangan yang adil antara Daya dan Jungkook. Oh laki-laki jahanam itu. Kemana dia?.
Lalisa menelan saliva nya kasar. Lalisa sangat ingin menolak ajakan Daya mengingat pernyataan Daya waktu itu. tapi apa boleh buat? Lalisa tidak tega.
dan pada akhirnya gadis itu mengangguk.
"Ayahku sedang memasak sarapan. akan sangat bagus kalau kau Sarapan bersama kami, Daya." Daya yang mendapatkan lampu hijau pun tanpa pikir panjang mengiyakan ajakan Lalisa. Ini yang ia tunggu.
Dengan tak tau diri Daya mendudukan dirinya di samping Lalisa, tersenyum dengan lebar nya. John yang melihat hal itu pun berdecih. Dasar wanita kelainan.
"Masakan paman John pasti sangat enak. Aku jadi tidak sabar," Lalisa tersenyum canggung. Ia harus bagaimana? bagaimana jika Daya tidak bisa melupakan rasa nya dan tidak kembali pada Jungkook? Sial! Ia akan menyakiti hati Jungkook kalau seperti ini.
"Eum, Daya. kenapa kau tidak bersama Jungkook?" Senyum Daya sempat luntur. Bedebah sialan itu lagi. dengan cepat Daya mengubah ekspresi nya.
"Dia sedang sangat lelah, aku tidak berniat membangunkan nya. Dia pasti bangun pukul 2 si—"
"Halo, semua."
Daya, Lalisa juga John menoleh cepat. Panjang umur. Pria bertatto itu datang dengan senyum lebar. mata nya menangkap sosok wanita saingan nya. Ia berdecih.
"Jungkook?" Lalisa sangat bingung. ada apa sebenarnya antara Daya dan Jungkook?.
"Hi. Aku berniat lari pagi, dan mengajak paman John, termasuk kau, Lalisa." Lalisa menatap Daya sekilas. Wajah wanita itu terlihat kesal, ini pasti karna Jungkook lebih memilih mengajak nya. Lagipula Jungkook ini apa apaan? Jelas ada Daya disana, kenapa malah mengajak nya?
"Oh, Hi sayang. kau lupa membangunkan ku, hm? cantik nya. terimakasi untuk Kopi nya semalam, itu sangat enak." Daya mengepalkan telapak tangan nya. Berani sekali Jungkook bersikap tak tau diri seperti ini. Kenapa pria itu bisa bangun? Ia sudah memberinya kopi dengan obat tidur.
John menggaruk tengkuknya. Kenapa mereka berdua malah membuat Lalisa kebingungan? Apa mereka tidak bisa terlihat normal dan natural? lama kelamaan Lalisa bisa saja curiga dengan tingkah mereka.
Tak ingin memikirkan hal itu, John pun menyajikan sarapan untuk mereka berempat. Mau tak mau, suka tidak suka Daya juga harus ia beri makan, atau Lalisa akan tambah curiga.
"Makan lah. Kalian terlalu banyak bicara. Kita akan lari pagi berempat," sungguh. John kesal sekali dengan dua manusia tolol di depan nya.
Daya dan Jungkook melempar tatapan tak bersahabat satu sama lain. Pria tampan itu mendudukan diri nya di kiri Lalisa. Membuat gadis itu berada di antara ia dan Daya.
"Rasakan itu, wanita jelek. " mereka makan dengan tenang.
Lalisa sangat amat bingung sekarang. Daya dan Jungkook benar-benar menghancurkan hidup damai nya.
°°
Benar. Mereka berempat bersama. Ini sangat menjengkelkan untuk Lalisa. Melihat bagaimana tak akur nya kedua pasangan itu membuat nya muak. ada apa dengan mereka berdua? mereka bertengkar? atau Jungkook tau Daya menyukainya dan berencana untuk membuat Daya sadar dan kembali pada pria itu? Kalau memang benar, Lalisa akan sangat bersyukur.
"Aku akan membeli minum sebentar," ucap Lalisa.
"ini" Damn. Dua bedebah sialan ini akan membuat Lalisa benar benar curiga. John sangat ingin memukul kepala kedua orang berbeda gender itu. mereka dengan enteng nya menyodorkan air mineral kepada Laliaa berbarengan.
" adil si adil. Tapi kalau begini nama nya tak sabar, Tolol " John kesal. Kenapa ia harus berada disini menonton ketololan Daya dan Jungkook?.
"Aku saja," Daya menyingkirkan botol minum Jungkook dengan senyum manis yang terlihat menjengkelkan untuk Jungkook.
"Maaf, sayang. Tapi aku yang terlebih dahulu memberikan nya," Jungkook harus sabar. Sangat bersabar. Ini lah ujian nya menghadapi ular kelainan seperti Daya.
"Lalisa sahabatku, Jung. Aku akan memastikan semua nya baik untuk sahabatku," See. Jungkook akan tergelak sebentar lagi, jika saja Lalisa tidak ada dengan wajah bingung nan polosnya.
"Oh ok. Kekasih ku ini sangat baik ya? Betapa ia sangat mencintai Sahabat nya," Daya meremas botol air itu masih dengan senyum nya.
"A-ah sudah. aku.. aku akan membeli nya sendiri di supermarket. kalian tenang saja. Daya, minum lah. Aku permisi sebentar," setelah Lalisa pergi ke supermarket Jungkook menunjuk wajah Daya dengan emosi di ubun-ubun.
"Kalian membuatnya curiga, sialan." tutur John. Sementara Daya dan Jungkook masih menatap satu sama lain.
"Kenapa kau tidak mati, bedebah." Jungkook terkekeh. Berani sekali Daya seperti ini.
"Aku bertahan untuk Lalisaku. aku ingin melindungi gadisku dari wanita kelainan sepertimu," John memijat pelipisnya. Lelah sekali ia melihat drama ini, apalagi kalau sampai ini terjadi setiap hari.
"Mati saja kau, sialan." Tak lama. Lalisa datang dengan senyum manisnya, membuat hati Daya dan Jungkook menenang. Lalisa sangat berdampak pada diri mereka.
"Pukul 8 kita pulang ya, aku akan berkencan dengan Sehun."
°°
Halaww. apa kabar sayang sayangku?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke Me First | Lizkook✓
Fanfiction[M] Lalisa tersakiti. Semua orang tau itu. Tapi Gadis itu tidak memilih untuk membenci kedua orang itu. Lalisa berdamai dengan masalahnya, membuat orang yang menyakiti nya merasa bersalah. Jungkook merasakan banyak perubahan dalam dirinya ketika be...