STUPID

548 54 15
                                    

Hari ini semua berjalan normal untuk Lalisa. tak ada Jungkook dan Daya yang mengganggu. bukan tak suka, Lalisa hanya merasa kurang nyaman berada di dekat mereka, maksutnya, di antara mereka. Lalisa juga tidak tau, apakah Daya sudah membuka hati nya untuk Jungkook atau belum. memikirkan pasangan itu membuat kepala nya pening setengah mati.

Jadi hari ini, Lalisa berencana berjalan bersama John di taman kota. Ya, ia memang butuh refresh otak.

"Sudah siap semua?" Pertanyaan bernada datar itu membuat Lalisa menoleh, Ayah nya. anggukan sebagai jawaban Lalisa lemparkan.

"Pastikan Jungkook dan Daya tidak akan ikut, Ayah. aku muak." seperti enggan menjawab, John lebih memilih berjalan meninggalkan Lalisa yang tengah mengepalkan kedua tangan nya. ini menyebalkan.

Dengan langkah lebar Lalisa menyusul. berjalan sejajar dengan pria tua itu. sebenarnya ini semua masih menjadi teka-teki untuk Lalisa sendiri. Jungkook dan Daya terlihat tidak normal. mereka berdua seperti sedang berlomba 'siapa yang bisa menghancurkan hidup Lalisa lebih dulu, dia yang menang'. Lalisa merasa, mereka benar-benar sedang berkompetisi.

"Si kelainan itu. apa masih mencoba menghubungimu?" Lalisa jelas tau siapa yang John maksud.

"Tidak. Aku rasa dia sudah membuka hati nya untuk Jungkook. itu bagus."

Udara taman kota terasa menyejukan. menimbulkan sensasi nyaman untuk Lalisa. kendati beberapa kali tercekat sebab angin yang mendadak kencang, Lalisa masih merasa aman dan nyaman. tak seperti John yang mengerutkan dahi nya ketika angin menerpa kulit pria tua bangka itu.

"Kau harus melupakan Jungkook." Lalisa mengerjap pelan. nada John penuh dengan penekanan, seolah itu adalah perintah yang tak bisa di tolak dan harus di jalankan. tapi bukan kah memang seharusnya Lalisa melupakan Jungkook? mengingat separah apa Jungkook menyakiti nya?. Tak ada toleransi untuk perselingkuhan.

"Aku tau, Ayah. tak perlu cemas. keberangkatan ku ke Amsterdam tinggal beberapa hari lagi. Aku yakin, aku bisa." John mengangguk. ini yang terbaik untuk Lalisa. John membiarkan Jungkook dan Daya berjuang bukan berarti ia akan menerima salah satu nya jika berhasil. John hanya ingin memberi hukuman kepada dua orang sinting itu, agar tidak lagi bermain-main dengan perasaan. apalagi perasaan Lalisa, anak tercinta nya.

°°

Sesak sekali, berat dan membebani pikiran. kabar Lalisa akan tinggal di amsterdam membuat Daya putus asa. ia lebih baik berjuang bersama Jungkook untuk mendapatkan Lalisa, di banding di tinggalkan oleh perempuan itu. ini bener-benar membuat Daya merasa sesak yang teramat. tak jauh berbeda dengan Jungkook. pria itu juga murung dan terlihat tak bersemangat. mereka berdua seperti orang depresi yang membutuhkan penanganan segera, atau sesuatu yang membahayakan nyawa mereka akan terjadi.

"Aku harus apa." nada yang begitu lirih Daya keluarkan, membuat siapa saja yang mendengarnya merasakan seberapa besar luka perempuan Sexy itu. seolah poros hidup nya telah hilang.

"Ku rasa menyerah. Lalisa pergi pasti karna pernyataan cintamu. Ini semua karna kau tidak normal." Sarat akan emosi terdengar jelas di sana. Daya tau jelas apa yang Jungkook rasa kan. ia sama hancur nya seperti Jungkook, Tapi melimpahkan semua kesalahan kepadanya adalah hal yang seharusnya tidak terjadi.

"Kau normal, tapi menyakiti Lisa. Lalisa juga tidak ingin berdekatan denganmu, walaupun kau normal. jadi apa beda nya?" Jungkook menatap Daya dengan tajam.

Sebenarnya Daya enggan sekali adu mulut seperti ini. Ayolah, mereka berdua membutuhkan Lalisa, dan dengan sadar membuat Perempuan itu terluka dan menjauh. apa Jungkook tidak sadar, kalau Jungkook ikut ambil andil atas luka yang Lalisa alami.

"Kalau kau tidak dengan murahan nya menyodorkan Tubuhmu, dan melupakan rasamu, aku masih bersama Lalisa sekarang. aku hidup bahagia."

"Hey, bedebah. pada dasar nya, memang masalah ada di dirimu. Kalau kau benar-benar setia, godaan apapun yang datang tidak akan menggoyahkan cintamu pada Lalisa!"

"Kau menggodaku, Dasar Jalang!"

"Kau tergoda, keparat"

memanas. mereka berdua enggan mengalah, dan mulai melempar masalah. padahal kita tau dan mereka juga tau kalau semua masalah ini ada karna sikap kurang ajar mereka. kini mereka berdua bertengkar karna permasalahan yang sudah jelas asal usul nya? lucu sekali.

"Aku akan menyusul Lalisa kesana. dan Kau.. "

"Kembali lah normal, Jalang." setelah mengatakan hal itu, Jungkook bergegas pergi meninggalkan Daya yang mengepalkan tangan nya.

Jungkook benar-benar tidak tau malu. pria itu bersikap seolah, Daya lah sumber masalah nya disini. Lalisa tidak akan pergi kalau ia tidak mempunyai rasa yang tidak normal seperti ini. apa Daya perlu menumpahkan minyak panas ke kepala pria gila itu, agar tau isi otak sialan nya.

Tapi Daya enggan kalah. ia akan tetap berjuang mendapatkan Lalisa.

°°

Hari yang cerah ini, entah mengapa menjadi terasa sendu, pengap dan panas setelah kedatangan Jungkook ke rumah nya. Lalisa malas sekali berurusan dengan pria ini.

Jungkook datang secara tiba-tiba, dan mengajak nya bicara sebentar. entah apa yang akan Jungkook bicarakan. tapi jika ini soal Daya, maka enyah lah. Lalisa sudah muak.

"Ada apa?" Jungkook jelas terkejut dengan nada suara yang Lalisa keluarkan. terkesan datar tanpa emosi.

"Maaf jika aku terkesan tak tau diri.  Tapi, beri aku kesempatan untuk mendapatkanmu kembali, Lalisa." jantung Lalisa berdegup kencang.

Lalisa terkekeh datar.

"Kesempatan? mendapatkan ku kembali?" Jungkook menyadari sesuatu. Lalisa berubah. gadis itu terkesan datar dan enggan berbicara banyak.

"Kau siapa, Jungkook? setelah semua yang kau perbuat, kau berharap kesempatan kedua?. Aku sudah bilang dari awal, tidak ada toleransi untuk perselingkuhan. Kenapa tidak kau buat Daya jatuh hati padamu?. kau sudah tau Daya mencintaiku kan? Jangan melakukan hal bodoh semacam ini. Aku tidak akan memilih salah satu dari kalian." Tentu Jungkook terkejut melihat perubahan Lalisa yang seperti ini. Gadis di depan nya menjadi pribadi yang terlihat arogan dan datar. ini membuat Jungkook sesak.

"Kalau kau masih tetap seperti ini, Aku bisa saja menghilang dari hidupmu. benar-benar hilang. dan, beritau Daya. Aku normal."

°°

sangat amat tidak so fun zizi inii. Ya, zizi tau. maafin zizi

You Broke Me First | Lizkook✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang