BONCHAP

830 51 7
                                    

ngide nulis bonchap buat ybmf, biar nanti alur nya masuk buat S2 ^^ xixixi

.
.
.

Melihat wajah datar Lalisa, Jungkook jelas mengerti. janji nya untuk tidak mengganggu Lalisa akan tetap ia tepati, kendati rasa rindu terus membuatnya sesak bukan main.

“The Keythle adalah perusahaan besar. bekerja sama dengan JKK corp butuh banyak pertimbangan. memetik kerugian besar di kemudian hari bukan rencana kita semua.” Jungkook mengangguk faham. Mudah mengerti apa yang Lalisa maksud.

“JKK corp bukan perusahaan kecil, Nona. Ayahku membangun nya dari 0. JKK corp juga punya citra baik tentang keuntungan yang di dapat oleh para Investor dan perusahaan yang sudah pernah bekerja sama dengan kami. memetik kerugian di kemudian hari, seperti yang kau katakan.. itu jelas tidak akan terjadi.” Lalisa bersikap profesional, begitu juga dengan Jungkook. Walaupun kedua nya berbicara dengan menahan sesak yang mencekik kerongkongan mereka, nada lirih hampir tak pernah keluar dari kedua belah bibir itu.

Lalisa mengangguk mantap. Membuka dokumen yang ada di depan nya, melihat beberapa Track Record JKK corp 10 tahun terakhir. dan Ya, begitu memuaskan.

“Baik. Aku rasa cukup. Proyek ini akan berjalan. Kendala-kendala yang tak penting, itu tidak akan kita biarkan.”

Lalisa bangkit, begitu juga dengan Jungkook. Berjabat tangan, mengalirkan kejutan kecil saat merasakan sengatan listrik masih membuat mereka salah tingkah.

“Sampai bertemu lagi, Nona Lalice.”

“Sampai bertemu lagi, Jeon.”

Lalisa beranjak pergi, meninggalkan Jungkook yang tersenyum cerah. Ini akan mudah. Lalisa tidak menganggapnya seperti rekan bisnis, tapi Rival. entah kenapa. yang pasti, ia akan mengikuti permainan Wanita itu.

°°

“Pergi jauh untuk menghindarinya, malah menyetujui kerja sama dengan perusahaan si brengsek itu. yang benar saja.” Lalisa melirik pria yang berada di samping nya. Terus mengoceh sepanjang jalan, itu membuatnya kesal.

“Kau bisa fokus menyetir, Ben.” Ben—Sekertarisnya, sekaligus sepupu nya. Pria berwajah barat itu mendengus kesal, kembali fokus menyetir.

“Kau sengaja'kan? Bullshit, jika kau bilang tidak tau kalau JKK corp adalah perusahaan Jungkook.”

Oh si brengsek ini. Entah apa yang merasuki Ben, begitu antusias menyalurkan kemarahan nya ketika menyangkut Jungkook.

Lalisa melirik Ben melalui ekor matanya. bibir pria itu tak bisa diam, terus menggumamkan sumpah serapah yang ia yakini di tunjukan untuk Jungkook.

“The Keythle bekerja sama dengan JKK corp, Kau tau itu bencana besar kan? Dan lagi, tugasmu untuk—” Lalisa menyela,

“Tutup mulutmu sebelum peluru di dalam sini menembus pita suaramu, Ben.” Ben menghela nafas kasar, menatap moncong pistol yang menempel di kerongkongan nya. Wajah Lalisa begitu datar tanpa ekspresi, namun Ben bisa melihat rahang Wanita itu mengeras.

Setelah dirasa Ben sudah tidak akan mengelurkan suaranya, Lalisa kembali menyimpan pistol itu ke dalam paha nya. Dress panjang berwarna maroon itu menutupi tempat Lalisa menyimpan pistolnya, jadi tak akan terlihat oleh siapapun.

Ben akan benar-benar akan kehilangan nyawanya jika kembali berbicara, apalagi soal Jungkook. Kini, Lalisa fokus dengan ponselnya. Menggulir beberapa pesan masuk, yang jelas akan ia abaikan. Tak ada niat membaca atau membalasnya.

Ayah nya mengirim pesan, bahwa ia dan Ben harus pergi ke salah satu Villa untuk menemuinya.

“Menemui ayah.”

°°

John menatap Lalisa dan Ben yang sedang berdiri menunduk. Wajah John menjelaskan setinggi apa kemarahan nya.

“Apa rencanamu, Lily?” Lalisa mendongak dengan wajah tanpa ekspresi, menatap lurus ke dalam mata Ayah nya. lalu membuka suara.

“Menyelesaikan tugasku dengan cepat.” suara Lalisa begitu tegas. Ben menekuk jari-jari kakinya di dalam sepatu, menekan rasa takut sedalam mungkin.

“Dengan menyetujui kerja sama dengan JKK corp?” Lalisa mengangguk singkat. Helaan nafas John tertangkap di pendengaran Ben dan Lalisa.

“The Keythle akan menjadi perbincangan di seluruh Korea, dan bukan hal yang tak mungkin jika media Korea mencoba mencari tau lebih dalam tentang perusahaan kita. Bencana besar akan benar-benar terjadi jika Media bajingan itu berhasil mengulik masalalu perusahaan kita. apa kau sudah memikirkan resiko yang sudah kau ambil, Lily?” Ben melirik Lalisa yang masih memasang wajah datarnya.

Wanita ini terbuat dari apa sebenarnya. Ben benar-benar dibuat bingung dengan cara Lalisa menyelesaikan masalah.

“Bekerja sama dengan JKK corp juga akan membawa keuntungan besar untuk The Keythle. Setelah aku berhasil menyelesaikan tugasku, aku akan berhasil keluar dengan citraku dulu, Ayah. Tidak akan ada yang curiga ketika tau, kalau aku adalah mantan kekasih Jungkook yang baik hati dan polos.” John tersenyum tipis.

“Membunuh keturunan Jeon satu itu adalah hal sulit, Lily. Apalagi dulu kau sempat jatuh cinta dengan bajingan itu. Itu akan semakin sulit. JKK corp juga sudah sangat besar, membuat perusahaan itu bangkrut bukan hal yang mudah.” Tubuh Lalisa menegang. rasanya sungguh menakutkan melihat Ayah nya berbicara serius.

Lebih menakutkan dari membunuh bandar narkoba dengan sifat psikopatnya, lebih menakutkan dari membunuh Direktur KYC Company. 5 Tahun menjalankan misi-misinya, John masih menjadi seseorang yang paling ia takuti.

“Aku sudah menyusun rencana ini dengan matang. Kemungkinan ini berhasil berada di angka 98 persen”

“2 persen tersisa—”

“Rinduku pada Jungkook adalah 2 persen nya.” Lalisa tidak akan berusaha menyembunyikan perasaan nya.

“Jadikan 2 persen itu bukan masalah besar. The Keythle tidak menerima kegagalan.” Lalisa mengangguk patuh.

“Bunuh Jungkook lebih dulu, Lily.”

°°

Loh kok alurnya kemana-mana? Kok Lalisa jadi gini? Kok John jadi gini? Jawaban nya di S2 nantii. SEMUA nya ada disana.

:*

You Broke Me First | Lizkook✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang