[2] The Grand Secretary's Pampered Wife

246

Ming'er tahu bagaimana menghindari para penjaga di taman.  Dia bergegas keluar dari kediamannya dan datang ke jalan yang sibuk.  Dia melihat kereta menunggu di pinggir jalan dan berjalan mendekat, terengah-engah.  "Pergi ke Aula Ajaib!"

Sopir itu memandangnya dengan aneh.

Dia menarik liontin giok dari pinggangnya.  "Di Sini!"

Itu adalah giok lemak kambing berkualitas tinggi.  Meski pengemudi tidak tahu apakah itu asli atau palsu, ada batangan emas yang tergantung di liontinnya.  Itu emas asli.

Sopir itu tiba-tiba senang.  "Oke, oke, adik, ayo naik! Aula Keajaiban, kan? Yang di Jalan Xuanwu? Aku berjanji akan mengirimmu ke sana!"

"Kamu harus cepat!"  Ming 'er berkata kepada pengemudi.

Sopir itu tersenyum.  "Oke, oke, oke. Cepat, cepat!"

Ming'er beruntung.  Ini memang gerbong untuk menjalankan tugas dan bukan gerbong pribadi keluarga kaya.  Kalau tidak, mereka tidak akan berbisnis dengan Ming'er.

Apalagi, pengemudi itu bukan pegadaian.

Kereta tiba di Miracle Hall.

Ming 'er melompat keluar dari kereta.  Tenggorokannya gatal, jadi dia batuk dua kali.

Dia pergi terburu-buru pagi ini dan lupa minum obatnya.

Orang-orang di klinik mengenali pasien muda ini.  Seorang dukun muda maju dan bertanya, "Tuan muda, apakah Anda di sini untuk kunjungan lanjutan? Di mana orang tua Anda?"

Ming 'er tidak menjawab pertanyaannya.  Sebaliknya, dia bertanya dengan serius, "Di mana Jing Kong?"

Dia adalah putra seorang pangeran dan cucu raja.  Dia memiliki aura keluarga kerajaan.  Ketika dia menjadi serius, dukun itu tertegun.

Tabib itu berkata dengan kosong, "Apakah Anda berbicara tentang saudara laki-laki Nona Gu? Dia tidak datang ke klinik. Dia pasti pergi ke sekolah. "

"Dia sekolah dimana?"  Ming'er bertanya lagi.

"The Imperial College," kata bocah tabib itu.

"Bagaimana saya bisa sampai ke Imperial College?"  tanya Ming'er.

"Maju. Kamu bisa melihat toko kain di depan. Pergi ke barat dan kamu akan mencapainya."

Begitu dukun selesai berbicara, Ming'er berlari keluar.

Tabib itu menggaruk kepalanya dan bingung.

Ming'er pergi ke Imperial College.

Imperial College belum berakhir.  Dia tidak bisa masuk.  Dia menggunakan identitasnya sebagai utusan Kerajaan Liang, tapi tidak ada yang mempercayainya.

Dia hanya bisa menunggu di depan pintu.

Dia lupa mengenakan pakaian ekstra saat keluar, jadi dia mengenakan pakaian santai di rumah.  Pakaiannya sedikit tipis.

Hari ini cerah, tapi angin juga tidak lemah.  Dingin dan membuatnya sedikit menggigil.

Dia mondar-mandir di pintu masuk, terkadang berjongkok di bawah pohon untuk melihat semut, terkadang melihat ke atas untuk menghitung daun di pohon.  Dia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu, tetapi Imperial College akhirnya dibubarkan.

Gerbang dibuka dan sejumlah besar mahasiswa Imperial College keluar.  Dia terjun ke kerumunan dan melawan arus ke Imperial College.

Selama seseorang memiliki mulut, tidak akan sulit untuk menemukan pengetahuan dasar.

Little Jing Kong perlahan keluar dari sekolah dasar.

Anak-anak sekolah dasar semua pergi ke kantin untuk makan.  Mereka berlari sangat cepat.  Di antara kelompok besar anak-anak berusia tujuh, delapan, dan sembilan tahun, hanya Jingkong Kecil berusia empat tahun yang sangat menarik perhatian.