part 15

952 49 14
                                    

Mobil mewah milik Rangga mulai memasuki halaman mansion keluarga Xafion. Aul masih ada di alam bawah sadarnya

Mobil yang mereka tumpangi mulai berhenti. Bodyguard yang berjaga langsung membukakan pintu belakang. Lebih tepatnya pintu yang dekat dengan kursi yang Rangga duduki. Aul terkejut mendengar suara pintu mobil yang terbuka. Sebenarnya tidak terlalu kencang namun entah kenapa ia terkejut

Aul bergerak tak nyaman. Ia memegang kepalanya yang pusing karena terbangun secara tiba tiba

"Hei baby ada apa ? Baby terkejut ? Maafkan abang sayang"

Bukannya menyahut, Rangga malah mendengar isakan kecil dari adiknya

"Sini sayang" Rangga membawa Aul ke dalam dekapannya. Rangga kembali mencoba menenangkan adiknya yang sedang sangat sensitif ini

"Maafkan abang sudah membuatmu terkejut sayang" Aul mengangguk sebagai jawaban

"Sekarang apa yang baby rasakan hmm bilang sama abang"

"Hiks pusing"

Rangga mengurai pelukannya "Baby berhenti ya nangisnya biar ga makin pusing"

Rangga memijat kepala Aul secara perlahan agar Aul merasa lebih baik

"Bagaimana masih pusing ?" Tanya rangga

"Ngga"

"Oke. Sekarang kita masuk ya agar baby  bisa cepat istirahat"

Aul kembali mengangguk

"Baby tunggu sebentar" rangga keluar dari mobil dan menghampiri pintu mobil sebelah kiri yang lebih dekat dengan posisi adiknya duduk

"Ayo"

Aul keluar secara perlahan. Namun baru saja ia berdiri dengan sempurna, tubuhnya melayang. Ternyata abangnya menggendongnya begitu saja

"Abang fafa bisa jalan sendiri ish"

"No ! Biar abang gendong aja ya. Kamu itu kecapean, jadi kayak gini"

Akhirnya Aul hanya bisa pasrah saat abang pertamanya ini menggendongnya

Rangga memasuki mansion dengan Aul di gendongannya. Niat hati ingin langsung menghantarkan adiknya ke kamar, namun mereka bertemu dengan Dirga dan Zayn di ruang keluarga

Dirga dan Zayn langung berdiri ketika melihat adiknya ada di gendongan Rangga

Dirga langsung mendekati aul "Rangga, ini adek kamu kenapa ?" Tanya dirga panik. Ia melihat wajah Aul yang pucat membuatnya semakin panik

"Iya bang princess kenapa ?" Tanya zayn juga

"Tadi baby sempat collapse dad"

"Ya tuhan... Sayang sekarang apa yang baby rasakan hmm. bilang sama daddy ?" Tanya dirga panik

Aul hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia masih malas berbicara dengan daddynya, memang ia sudah merasa lebih baik. Namun masih aga lemas

Dirga benar benar merasa bersalah atas kejadian tadi pagi. Ia sangat menyesal sampai sampai putrinya mendiaminya seperti itu. Biasanya Aul merengek padanya. Tapi sekarang ? Berbicara pun enggan

"Biar daddy yang bawa baby ke kamarnya" ujar dirga pada rangga dan langsung mengambil alih putrinya itu

"Tapi dad-" ujar Rangga dan zayn berbarengan

"Akan daddy selesaikan"

"Fafa mau sama bang zayn" rengek aul sambil merentangkan tangannya pada Zayn

"Bareng daddy ya sayang"

Tanpa menunggu jawaban putrinya, Dirga langsung pergi ke kamar Aul

Aul sebenarnya sangat malas dengan daddynya saat ini, tapi ia cukup malas untuk memberontak. Akhirnya ia hanya pasrah ada di gendongan dirga

Aul's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang