Part 4

2.6K 100 6
                                    

Setelah seminggu lamanya Aul beristirahat untuk memulihkan tubuhnya, kini kondisi Aul sudah jauh lebih baik dari sebelumnya

Nasal nacula dan infus yang melekat di tubuh Aul pun sudah dilepaskan

Sekarang keluarga Xafion sedang bersiap untuk makan malam

TOK TOK TOK

"Princess, abang masuk ya ?" Tanya Rangga dari luar

Tidak ada jawaban dari aul akhirnya Rangga membuka pintu kamar Aul

Sementara pemilik kamar sibuk menggulung tubuhnya dengan selimut

"Tidur ternyata" rangga menggeleng gelengkan kepalanya saat melihat buntalan selimut di kasur king size adiknya

"Princess bangun, makan dulu. Baby belum makan" Rangga menarik selimut yang menutupi tubuh aul

"Eughh gamau mau bobo aja" ucap aul dibuat seolah olah ia baru bangun tidur. Rangga membantu Aul untuk duduk

"Why ? Baby harus makan" Rangga mengecupi muka adiknya

"Ga laper" aul mengerucutkan bibirnya

"No ! Baby harus tetap makan. Tadi kan baby terakhir makan siang. Itu juga cuma sedikit. Sekarang harus makan yang banyak biar cepet sembuh. Memangnya baby mau di suntik lagi hm ?"

"Ish fafa udah sembuh abang !" Ucap Aul tak suka. Aul menyilangkan kedua tangannya di dada

"Masa sihh ?" Goda Rangga

Aul semakin memanyunkan bibirnya. Wajahnya sudah memerah. Matanya juga mulai berkaca kaca.

"Cup cupp. Ngga sayang, abang cuma becanda. Sini peluk" Rangga merentangkan tangannya agar aul dalat memeluknya dengan mudah tapi aul malah memalingkan wajahnya dan merangkak turun dari ranjangnya ke ujung kasur yang jauh dari abangnya. Aul berlari keluar kamarnya

"Eh baby jangan lari lari !" Rangga panik melihat Aul berlari meninggalkannya. Ia ikut berlari untuk menyusul adiknya itu, takutnya terjadi hal hal yang tidak diinginkan

Rangga bernafas lega saat melihat Aul ada di pelukan Dirga

"Hei kenapa sayang ? Kok lari lari hmm ? Baby jangan lari lari nanti sesak sayang" ujar dirga. Baru saja ia mau melihat putrinya yang tak kunjung keluar dari kamarnya, tapi ia malah dikejutkan oleh putrinya yang berlari keluar dari kamarnya. Langsung saja Dirga memeluk putrinya yang wajahnya memerah menahan tangis

Dirga mendengar isakan kecil keluar dari mulut Aul. Dirga mengendurkan pelukannya guna melihat putrinya "hei, bilang ke dady sayang, baby kenapa ?"

Aul masih belum menjawab pertanyaan dadynya

Dirga mengangkat tubuh aul dan mendudukkannya di kursi terdekat. Rangga masih diam tak bergeming. Ia tak mencoba mendekat takutnya aul semakin memberontak

"Rangga bawa minum sama inhaler !" Ucap Dirga menyuruh putra sulungnya itu. Sementara rangga langsung melaksanakan perintah dirga

Dirga mengusap pipi Aul yang basah dengan air matanya. Nafasnya mulai memberat. Dirga memegang kedua tangan Aul yang dingin "Aulia sayang tenang okay. Coba atur nafasnya"

Aul mencoba mengatur nafasnya dibantu oleh Dirga. Setelah beberapa saat akhirnya nafas Aul kembali normal meski masih sesegukan

Rangga datang dengan membawa gelas dan inhaler di tangannya

"Mau pakai inhaler ?" Tanya dirga. Namun aul menggeleng

"Udah ngga sesak ?"tanya dirga memastikan

"Ngga"

Aul's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang