~salam manusia kurang gizi
" Heyyy yowww hallo guyss A day in my life bareng Elkan pemuda tertampan di desa Saga, oke saat ini gw lagi di jalan menuju rumah sahabat gw yaitu Satria anak dari bapak Sulaiman bin Edgar Nills Graham "
Elkan berjalan menuju rumah Satria sambil nge-vlog ala ala, mereka akan berangkat ke Jakarta hari ini maka dari itu Elkan mendatangi Satria dipagi buta ini.
Jam menunjukkan pukul 05.15 AM
" Nah sekarang kita sudah sampai di depan rumah Satria, bentar gw parkir motor dulu. Oke vlog nya sampai sini dulu nanti kalau sudah sampai di Jakarta kita lanjut vlog nya lagi " sehabis mematikan camera nya Elkan mengetuk pintu rumah Satria.
Tok..tok..tok..
" Satria,pak Sul,Bu sul " panggil Elkan
" Masuk aja El..." Sahut ibu Satria dari dalam
" Assalamualaikum ibu nya Satria " saat masuk Elkan tidak lupa untuk mengucapkan salam juga.
" Waalaikumsallam "
" Pagi amat lo datengin gw "
Satria baru saja keluar dari kamar sambil menyeret koper miliknya." Biar ga kesiangan banget, nanti kan sekitar jam 11 kita harus ngurus pindahan kita ke sekolah itu " ujar Elkan
Satria hanya mengangguk
" Assalamualaikum anak durhaka gw mana nih, orangtuanya kok di suruh suruh buat bawain koper kesini kenapa ga bawa sendiri sih " omel bapak nya Elkan yang baru saja datang bersama istrinya.
" Ngomel-ngomel tapi di bawain juga kan " sahut pak Sulaiman
Baru saja pak Udin ingin menyahut tapi-
" Udah lah pagi-pagi malah ribut, kita berdua mau berangkat nih nanti kan mobil travel nya datang pas jam 6 an lewat jadi kita berdua berangkat dulu ya " serobot Elka
" Yaudah kalian berdua berangkat sana, dan Elkan jagain Satria nya jangan lupa " ujar ibu Elkan
Elkan mengangguk " yaudah yok "
Satria dan Elkan berangkat ke Jakarta menggunakan motor, walaupun cape tapi dengan begitu bisa mempersingkat waktu supaya tidak terjebak macet.
Setelah acara berpamitan dengan sedikit nasehat dan siraman rohani selesai mereka akhirnya berangkat menggunakan kendaraan mereka masing-masing.
Membutuhkan waktu sekitar 5 jam lebih untuk sampai ke Jakarta jika menggunakan mobil, maka dari itu Elkan dan Satria memilih menggunakan motor untuk mempersingkat waktu agar mereka sampai di sekolah tepat waktu.
Selain harus mengurus kepindahan sekolah mereka juga harus menyiapkan banyak keperluan untuk sekolah dan menata barang di asrama.
Sekolah memang menyediakan asrama untuk murid beasiswa yang tempat tinggalnya jauh.
Asrama laki laki dan perempuan bersebrangan, jarak dari asrama ke sekolah hanya 5 menit jika menggunakan kendaraan dan jika jalan kaki maka akan memakan waktu sekita 12 menit.
Saat ini mereka sudah sampai d kawasan sekolah SMA Light Blue High School dan kepala sekolah SMA Cempaka juga sudah menunggu mereka dari 8 menit yang lalu.
" Akhirnya sampai juga kalian, ayo ikut saya "
Elkan dan Satria mengikuti kepala sekolah mereka waktu di SMA Cempaka, mereka berjalan melewati koridor yang sepi karena jam istirahat sudah selesai.
Sekolah ini sangat besar terdiri dari beberapa lantai, dilihat dari segi manapun terlihat mewah dan indah.
" Gede banget ni sekolah, yakin gw klo bayar SPP pasti mahal nyaaa ga ketulung " Elkan menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
" Lo ga usah mikirin SPP SPP an kita sekolah di sini kan gratis ga bayar apapun selain seragam, ngapain mikirin SPP bikin pusing doang " sahut Satria.
" Kalian ini nggak di sekolah kita yang dulu dan sekarang sekolah disini tetep aja ga berubah-berubah, apa aja pasti dijadiin bahan debat " ucap pak kepsek tak habis pikir.
" Pak? Bapak sehat kan? " Tanya Satria sambil menampilkan wajah khawatir.
" Apa? Sehat lahh, wal Afiat malah " bingung pa kepsek.
Elkan dan Satria saling pandang
" beneran pak? " Tanya Elkan kurang yakin dengan jawaban pak kepsek.
" Iyalah, emang kenapa sih kalian tanya-tanya gitu?" Yakin pak kepsek.
" Gapapa sih, kita heran aja. Iya kan sat. " Elkan menatap Satria dan Satria mengangguk.
"Heran kenapa sih?" Bingungnya.
" Gini. Bapak kan jamet nih ya, biasanya bapak heboh banget kan tapi kok sekarang bapak kalem gitu agak aneh aja kita bedua " jelas Satria sambil jalan.
" Jadi.... Hufh... sebenarnya bapak sedih sekaligus seneng. Bapak sedih harus melepas kalian walaupun kalian kelakuannya rada-rada mirip beruk tapi bapak sebenernya sayang sama kalian " mimik sedih begitu terlihat di wajah pak kepsek.
" Terus senengnya, bapak pasti bangga ya sama kita karena kita berdua bisa dapat beasiswa di sekolah elit internasional gini " ujar Elkan yang mulai terbawa arus suasana.
" Ya enggak lahh yakali gitu, helloww bapak senengnya kalian akhirnya ga ganggu bapak lagi. Segala macam tentang saya kalian komentari emang kalian pikir saya artis? Selebritis? Gitu? " Lanjut pak kepsek tanpa perasaan.
Elkan yang tadinya terbawa suasana langsung menampilkan wajah datar sedatar datar-datarnya.
" Udah gw dungong, pasti bakal gini" malas Satria.
Mereka melanjutkan langkah mereka hingga akhirnya sampai di depan sebuah pintu yang mana di atas pintu itu ada sebuah papan bertuliskan ruang kepala sekolah.
Tok..tok..tok..
" Ya silahkan masuk "
Motor Elkan si pemuda tertampan di desa Saga
Motor Satria murid sengklek kesayangan bapak kepsek SMA Cempaka
Vote, komen, and share (ke teman-temannya) jangan lupa see u babayy....